Senin, 31 Desember 2012

Kongres/Musyawarah Watu Pinawetengan

Kongres/Musyawarah Watu Pinawetengan
Tanggapan berita Ikrar Watu Pinawetengan

Saya secara tidak sengaja membaca harian Komentar edisi Jumat, 7 Januari 2005. Di situ tertulis sebuah berita mengenai pertemuan yang diadakan oleh Theo Tumion di Tomohon. Dia mengatakan bahwa akan menyelenggarakan Ikrar Watu Pinawetengan II.
Dikatakan pula bahwa Ikrar Watu Pinawetengan sebelummnya telah dilakukan oleh leluhur orang Minahasa yang disebut sebagai Ikrar Watu Pinawetengan, yang bertujuan untuk membagi Tanah Minahasa ke dalam sembilan sub-etnis.

Saya membantah hal ini. Jelas sekali pengetahuan mengenai sejarah Minahasanya begitu dangkal. Pertemuan di Watu Pinawetengan yang pertama kali tersebut (dianggap) untuk membagi Tanah Minahasa ke dalam 4 bagian utama para teranak/keluarga besar dari anak-anak Toar-Lumimuut. Mereka adalah teranak/keluarga besar Toumbulu (Tombulu), Tontewoh (Tonsea), Tompakewa, Tumaratas (Toulour). Sehingga suku asli Minahasa keturunan Toar (ayah) dan Lumimuut (ibu) hanyalah empat suku, yaitu Tontemboan, Tombulu, Tonsea, dan Toulour.


Suku luar pertama yang dianggap sebagai orang Malesung (Minahasa purba) adalah Tondano. Mereka bergabung dengan suku Tumaratas menjadi suku Toulour. Mereka dianggap datang dan mendarat di Tanjung Pulisan di Minahasa Utara dan menetap di wilayah yang diapar (dimiliki/hak milik) oleh orang Tonsea. Mereka berpindah tempat beberapa kali sampai akhirnya mereka menetap di pinggiran Danau Tondano dan menamakan dirinya orang Tondano. Orang Malesung menyebut mereka orang Toulour. Mereka diwajibkan memasukkan semacam pajak atau imbalan karena mendiami tanah yang diapar oleh orang Tonsea. Mereka mendirikan rumah di atas danau. Pada masa Belanda, mereka dipaksa untuk meninggalkan cara tersebut dan mendirikan rumah di darat, yaitu di kota Tondano saat ini. Suku Tontewoh berganti nama menjadi Tonsea pada saat Verbond 10 Januari 1679, sedangkan suku Tompakewa mulai menggunakan nama Tontemboan pada tahun 1875.

Suku lainnya bergabung dengan "Minahasa" (orang Tomohon menyebut Minaesa menjadi Minahesa, dan orang Belanda mengambil cara pengucapan tersebut menjadi Minahasa) adalah Tonsawang, Ratahan, Pasan, Ponosakan, Bantik seiring masa Belanda dan pasca Perang Minahasa-Bolmong yang terakhir.

Berbicara mengenai Musyawarah di Watu Pinawetengan, (dalam beberapa tulisan) sebenarnya sudah terjadi sebanyak tujuh kali pertemuan, yaitu:

Musyawarah I
diadakan untuk pembagian Tanah Minahasa oleh keturunan Toar-Lumimuut yang berpusat di Tumaratas saat itu. Berdasarkan penyelidikan J.G.F.Riedel dari silsilah para tokoh-tokoh Musyawarah I tersebut dari para penutur sejarah silsilah Minahasa, didapati 40 silsilah dan ia berkesimpulan kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 670 Masehi. Hal ini dilaporkan dalam Bataviaach Genootschap terbitan tahun 1898.

Musyawarah II
diadakan sekitar tahun 1428-1450. Pertemuan ini dilakukan untuk mempersatukan percekcokan antar suku. Pada pertemuan inilah lahir kata Minaesa (Maesa) dan istilah Watu Pinawetengan i Nuwu (menurut para penginjil Riedel dan Schwarz).

Musyawarah III
diadakan tahun 1642 atau 1654. Pertemuan ini diselenggarakan oleh para Tonaas, Teterusan dan Walian guna mencari kata sepakat untuk mengusir orang Spanyol dari tanah Minahasa dan dicatat dengan goresan di batu tersebut. Pada pertemuan ini lahir istilah Watu Pakaeuran Unnuwu yaitu batu tempat memusyawarahkan pembicaraan-pembicaraan. Pertemuan ini memutuskan: (1) mengusir orang Spanyol dari Tanah Minahasa, dan (2) memerangi seluruh orang Spanyol di Minahasa. Hal ini dipicu oleh tindakan Spanyol (Tasikela) sendiri. Selain mereka diharuskan membayar upeti perlawanan timbul karena orang Spanyol menghina dan menggangu penduduk serta para wanita tetap Minahasa diganggu mereka.
Perlawanan orang Tomohon yang dikenal dengan Perang Tombulu-Spanyol terjadi berawal tanggal 10 Agustus 1643. Waktu itu orang Spanyol hendak mengangkat seorang raja untuk Minahasa yaitu Mainalo asal Kinilow yang merupakan keturunan Spanyol-Tombulu. Ukung (kepala negeri) Toumuhung, Lumi menolak permintaan tersebut sehinga seorang serdadu Spanyol menampar pipinya sampai terjatuh. Ia dan seluruh keluarganya naik darah dan mengangkat senjata terhadap orang Spanyol dan hal ini meluas pada rakyat sehingga menimbulkan pemberontakan. Sejumlah 19 orang Spanyol dipancung seketika dan 22 orang ditawan. Seluruhnya ada 44 orang dipancung dan dimakan kepalanya sesudah dipanggang masak. Hal ini membuat Spanyol tidak berani menginjakkan kakinya di Minahasa. Kisah ini ditulis oleh Pater Yranzo di Filipina dan diterjemahkan oleh misionaris Katolik Belanda ke dalam bahasa Belanda saat menginjil pada tahun 1800-an saat agama Katolik diijinkan pemerintah Hindia Belanda. kemudian Tahun 1651 mereka muncul lagi di Minahasa. Hanya orang Tondano yang tetap menyatakan simpati pada mereka. Namun 9 tahun kemudian mereka meninggalkan Minahasa selain juga karena Minahasa mendapat bantuan Belanda untuk mengusir mereka.

Musyawarah IV
diadakan pada saat terjadinya Perang Minahasa-Bolaang Mongondow (Bolmong) tahun 1655-1693 terhadap Raja Loloda Mokoagow (Datuk Binangkang) dan pasukan Bantik. Pertemuan ini untuk memusyawarahkan persatuan dan kesatuan kembali suku-suku Minahasa serta strategi perang. Hal ini dicatat dengan goresan pada Watu Pinawetengan.
Perang ini telah dimulai pada saat pemerintahan Raja Bolmong Dodi Mokoagow, Raja Tadohe yang kemudian dilanjutkan oleh Raja Loloda Mokoagow alias Datuk Binangkang. Pada saat itu, masing-masing suku tidak saling melindungi dan menghormati. Bila pasukan Bolmong yang dikejar orang Tonsea memasuki wilayah orang Tombulu maka mereka tidak akan melanjutkan pengejarannya. Begitu pula bila pasukan Bolmong lari dari kejaran orang Tombulu lalu masuk di wilayah orang Tontemboan maka pengejaran orang Tombulu itupun otomatis dihentikan.

Dengan musyawarah kebulatan tekad persatuan kali ini berakhir dengan kemenangan orang Minahasa. Raja Loloda Mokoagow yang hendak berperang kembali dengan Minahasa pada bulan Juni 1693 di Tompaso berhasil dipukul mundur oleh gabungan serikat suku-suku Minahasa. Pada bulan September 1694 diadakan perdamaian atas desakan VOC. Dalam perdamaian tersebut ditentukan perbatasan Minahasa dengan Bolaang Mongondow ialah sungai Poigar sampai Tanjung Poigar.
Baru pada tahun 1756 perbatasan Minahasa dan Bolmong ditetapkan lebih jelas lagi dalam kontrak VOC dan Bolmong. Wilayah Bolaang tidak boleh melalui negeri (desa) Poigar, Pontak dan Buyat, sedangkan Minahasa tidak boleh melewati Ponosakan, Tonsawang dan Amurang. Waktu itu wilayah Tonsawang, Ratahan, Pasan, Ponosakan dan lembah sungai Ranoyapo dikuasai oleh Kerajaan Bolaang Mongondow. Tahun 1670 Kerajaan Manado (Kerajaan Bolmong) berakhir dan menjadi suatu walak yaitu Walak Manado. Pada kontrak perdamaian dan persahabatan tanggal 10 Januari 1679 antara Minahasa dan VOC, Minahasa mengakui kekuasaan VOC sebagai teman. Kontrak ini berlaku juga untuk suku Bantik (di Manado), Tonsawang, Ponosakan, Ratahan. Namun tahun 1683 mereka menolak VOC dan tetap memihak Bolmong. VOC mengatasinya dengan membakar negeri Ratahan dan Pasan. Dalam pertempuran ersebut 5 orang pemimpin dari Pasan tewas seta menewaskan 40 orang dalam pengungsian. Sesudahnya ekspedisi VOC ini dilanjutkan ke daerah Tonsawang. Sejak saat itu wilayah Tonsawang, Ratahan, Pasan dan Ponosakan secara de facto termasuk ke dalam wilayah Minahasa.

Musyawarah V
diadakan tahun 1807 pada saat terjadinya Perang Tondano-Belanda II tahun 1808-1809. Pada masa Gubernur Jenderal Hindia Belanda H.W. Daendels berkuasa, ia menganjurkan agar dibentuk sebuah pasukan tambahan untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di seluruh wilayah Hindia Belanda dengan mengerahkan orang Maluku dan Minahasa. Di Minahasa alkan dikerahkan 2000 orang pemuda. Pengerahan ini menjadi pokok utama dalam perlawanan suku Tondano. Dalam rapat yang diadakan oleh Residen Manado, kepala walak Tondano tidak hadir lagi. Mereka menyampaikan alasan-alasan yaitu rakyat Tondano tidak setuju menjadi serdadu Belanda, rakyat Tondano menghentikan pemasukan bekal untuk tentara keamanan kora-kora karena dalam kenyataan pembajakan di Minahasa terutama bajak laut Mangindano masih tetap ada, serta kontrak tahun 1679 mengenai peraturan pemasukan beras tidak ditaati oleh Belanda. Perang Tondano sendiri mulai pada akhir bulan Oktober 1808. Walak Tondano dibantu oleh beberapa walak lainnya terutama Walak Tomohon. Perang ini berakhir dengan kekalahan benteng Moraya di Minawanua Tondano tanggal 4 Agustus 1809 dengan menewaskan hampir seluruh penduduk. Baru pada tahun 1812 negeri Tondano yang baru didirikan.

Musyawarah VI
diadakan tahun 1939 atas prakarsa dari Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai anggota GAPI Pusat. Ia mengumpulkan wakil-wakil dari seluruh pakasaan di Minahasa. Pertemuan ini ditujukan untuk memohon restu suksesnya perjuangan GAPI yang menuntut Indonesia berparlemen dalam kerangka self government-nya. Akhirnya Indonesia (Hindia Belanda) memiliki sebuah parlemen yang bernama Volksraad (=Dewan Rakyat atau DPR sekarang).

Musyawarah VII
diadakan musyawarah besar tanggal 25 Agustus 1945 oleh para pemimpn Minahasa saat itu untuk kebulatan tekad dan mohon restu akan suatu negara Indonesia merdeka.

Watu Pinawetengan sendiri sempat ditutupi timbunan tanah dan semak belukar. Abu letusan Gunung Soputan yang terjadi pada tahun-tahun 1785-86, 1819, 1833/38, 1845, 1890, 1906 sempat menimbuninya. Letusan 1832-33 sedemikian hebatnya sehingga menutupi sumur-sumur (parigi) yang berada pada jarak sekitar 18 km dari Gunung Soputan. Penginjil Jan A.T Schwarz memprakarsai pencarian Watu Pinawetengan. Setelah Hukum Besar Sonder Mayoor Albert Waworuntu dan Hukum Besar Kawangkoan Mayoor Warokka melihat maksud baik dari penginjil ini maka diadakan pencarian dan penggalian Watu Pinawetengan dengan bantuan Walian. Lalu penggalian dilakukan sepanjang 150 meter. Batu-batu yang ditemukan langsung diteliti. Pada hari kesembilan tanggal 19 Juli 1888 penggali di sebelah utara berteriak gembira "Kinamang ni Empung rengarengan! Wia mo si Watu ne-Opo Mahasa panero-neron! Eee he hoo!". Penginjil Schwarz merupakan orang luar pertama yang berada di Watu Pinawetengan tersebut.

Setelah bertahun-tahun tersembunyi, tahun 1938 batu tersebut ditemukan kembali oleh petugas kehutanan (Boswezen) Hindia Belanda bernama S. Moningka serta dilaporkan pada parlemen Minahasa (Minahasaraad atau Dewan Minahasa). Atas jasa anggota parlemen Minahasaraad Dr. Sam Ratulangi sehingga batu tersebut segera dibersihkan dari ilalang dan tanah pasir longsoran lereng Awuan yang menimbuninya.

Pada saat ditemukan kembali, kondisi batu tersebut masih berada di atas tanah. Saat diadakan pemugaran yang dilakukan oleh Gubernur Mantik, diadakan penggalian dengan menggali dan memotong punggung Gunung Awuan agar batu tersebut lebih berada di atas tanah. Namun, semakin digali semakin terperosok batu tersebut sehingga usaha penggalian batu itu dihentikan. Lokasi batu tersebut pada mulanya sejajar dengan punggung lereng Gunung Awuan. Pada saat sekarang ini lokasinya terbenam di bawah tanah sedalam 3 sampai 4 meter dari posisi semula.

Kesimpulan akhir yang didapatkan dari penjelasan di atas menunjukkan:
(1) bahwa pertemuan dan ikrar bersama orang Minahasa yang dilakukan di Watu Pinawetengan sudah terjadi beberapa kali, bukan hanya sekali saja.
(2) pembagian wilayah Minahasa dalam pertemuan awal di Watu Pinawetengan untuk membagi tanah Minahasa kedalam 4 bagian besar untuk teranak-teranak Toar-Lumimuut yaitu Tompakewa, Tompakewa, Tonsea dan Tumaratas, bukan ke dalam 9 sub etnis Minahasa dewasa ini. Suku Tondano, Tonsawang, Ratahan, Pasan, Ponosakan, Bantik bukan merupakan Malesung asli. Perbedaan yang ditemui antara lain dapat dilihat dari bahasa, warna kulit dan adat istiadat yang berbeda.


Hukuman Mati Di UU TIPIKOR

Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia harus segera merevisi Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (RUU Tipikor). Sebab, muatan RUU itu belum tegas, terutama perihal bentuk sanksi kepada koruptor yang ringan dan tidak adanya ketentuan pasal tentang hukuman mati.
”Ini ironis. Sebab, hukuman mati jika diterapkan akan menimbulkan efek jera bagi para pelaku korupsi maupun mereka yang berencana melakukan korupsi. Ketiadaan hukuman mati bagi koruptor, membuat korupsi di Indonesia semakin merajalela,” kata Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Sulan Agung (Unissula) Semarang Dr Mustaghfirin SH MHum didampingi Rektor Prof Laode Masihu Kamaluddin MSc MEng dalam jumpa pers di aula FH Unissula Jl Kaligawe.
Sebagaimana diketahui, RUU Tipikor muncul karena UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor dinilai belum bisa memberantas korupsi secara efektif. Beberapa pasal RUU bahkan kontroversial, di antaranya soal korupsi senilai Rp 25 juta yang tidak akan dituntut di pengadilan tipikor.
Menurut Mustaghfirin, korupsi merupakan pelanggaran hak sosial dan ekonomi warga secara endemik, merusak sendi-sendi ekonomi nasional, dan merendahkan martabat bangsa di forum internasional. ”Korupsi sama saja mencuri kas negara. Untuk itu, selain harus dihukum mati, para koruptor kelas kakap harus dibebani membayar ganti rugi sesuai nominal yang dikorupsi, beserta dendanya,” tandasnya.
Legalitas Selain itu, lanjutnya, sesuai dengan asas legalitas pemanfaatan dan keadilan, seharusnya dalam RUU Tipikor dicantumkan tidak adanya pemberian ampunan bagi pelaku korupsi seperti mengurangi hukuman penjara maupun denda.
”Banyak pasal dalam RUU Tipikor yang berimplikasi pada pelemahan hukum tentang korupsi,” kata Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc, ketua BKSPTIS.
Kalau RUU Tipikor terus dilanjutkan pembahasannya, tutur dia, pemerintah sama saja main-main dengan komitmen memberantas korupsi yang merupakan agenda pokok dan amanat Gerakan Reformasi 1998.
Agar RUU Tipikor sesuai harapan rakyat, pihaknya mengimbau pemerintah melakukan public hearing khususnya dengan kalangan perguruan tinggi dalam meperbaiki RUU Tipikor bermasalah tersebut.

Catatan Mengapa Hambalang Membawa Andi Malarangeng Ke Dalam Kasusnya

Adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, Andi Rizal Mallarangeng, secara khusus menggelar jumpa pers, beberapa waktu lalu, untuk menjelaskan apa yang dia sebut sebagai kejanggalan dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Rizal terlihat masih tak menerima kenyataan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan . Rizal pun menuding ada pihak lain yang bertanggung jawab atas kasus itu. Pihak yang dia sebut sebagai penjaga bendungan anggaran Rp 1,2 triliun yang mengucur untuk membiayai proyek pembangunan kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Rizal dengan gamblang menyebut nama Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati sebagai pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus itu.
Menurut Rizal, entah sebagai saksi atau tersangka, Agus dan Anny harus bertanggung jawab. Apalagi, menurut Rizal, ”air bah” Hambalang tak akan terjadi andai Agus selaku bendahara negara alias penjaga bendungan anggaran tak mengalirkan dana Rp 1,2 triliun. Rizal juga menyebutkan, kejanggalan pencairan Rp 1,2 triliun anggaran proyek Hambalang ini tanpa prosedur surat pengajuan anggaran. Rizal mempertanyakan motif Menteri Keuangan mencairkan dana meski di dalam proses pengajuan kontrak tahun jamak proyek Hambalang tidak terdapat tanda tangan dua menteri terkait, yakni Andi selaku Menpora dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Benarkah tudingan Rizal ini? Apakah memang Agus dan Anny dapat dimintai pertanggungjawaban hukum dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang ini?
Pertama, yang harus dipahami adalah dalam kapasitas apa Andi dijadikan tersangka oleh KPK. Selaku Menpora, Andi adalah pengguna anggaran dalam proyek Hambalang. Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, Andi ditetapkan sebagai tersangka dalam kaitan pengadaan proyek Hambalang. Artinya, Andi menjadi tersangka dalam kaitan pengadaan proyeknya. Bukan soal anggarannya. Johan mengilustrasikan terjadinya tindak pidana korupsi dalam pengadaan proyek Hambalang dengan contoh, apakah dalam pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut ada bangunan yang tak sesuai bestek atau desain yang ditetapkan untuk dibuat sesuai kontraknya. Ilustrasi lain yang dicontohkan Johan jika suatu proyek pengadaannya dikorupsi adalah apakah ada penggelembungan dana dalam pembangunannya.
Publik, misalnya, baru tahu Mei silam bahwa proyek Hambalang ambles di tiga titik, yaitu fondasi bangunan lapangan badminton, bangunan gardu listrik, dan jalan nomor 13. Padahal, menurut keterangan resmi Kemenpora, amblesnya terjadi sejak Desember 2011. KPK pun melakukan penyelidikan atas amblesnya proyek Hambalang. Jelaslah bahwa Andi ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang oleh KPK dalam hal pengadaan proyek. ”Jadi begini, perlu dijelaskan kepada publik bahwa dalam kaitan dengan kasus Hambalang, yang sudah dalam proses penyidikan adalah pengadaan pembangunan sport centre Hambalang di mana KPK menemukan ada dugaan penyalahgunaan wewenang. Ada dua alat bukti yang cukup sehingga ditetapkan DK (Deddy Kusdinar) dan AAM (Andi Alifian Mallarangeng) sebagai tersangka,” ujar Johan.
Lantas, soal kedua, dalam hal anggaran proyek Hambalang. Apakah karena Andi tidak tanda tangan seharusnya dia dilepaskan dari tanggung jawab hukum. Sebaliknya, Menkeu Agus harus bertanggung jawab karena dia tanda tangan pencairan anggaran untuk Hambalang. Menurut Johan, penetapan tersangka Hambalang bukan sekadar dia tanda tangan atau tidak tanda tangan dokumen anggaran. ”Bukan hanya soal, yang tidak tanda tangan tidak bisa dijadikan tersangka. Atau sebaliknya, yang tanda tangan dalam proses penganggaran harus jadi tersangka,” kata Johan. Kemudian, apakah KPK tak mengusut dugaan korupsi dalam penganggaran proyek Hambalang? Johan memberi jawaban, dalam pengadaan proyek Hambalang tentu ada cerita bagaimana anggaran tersebut digulirkan. ”Bagaimana anggaran yang tadinya single year jadi multiyears. Ini bagian yang juga harus kami ketahui. Karena itu, Wakil Menteri Keuangan yang sempat menjadi dirjen anggaran kami periksa,” kata Johan.
Johan pun mengakui, KPK sudah sejak awal menyelidiki dugaan adanya korupsi dalam pembahasan anggaran untuk proyek Hambalang. ”KPK juga sedang melakukan penyelidikan, apakah ada aliran dana yang diterima penyelenggara negara secara tidak sah. Apakah ada aliran negara yang diduga melanggar pasal-pasal UU Tipikor. Itu yang dilakukan KPK,” katanya. Sekarang, apakah Andi yang menurut Rizal tak menandatangani dokumen anggaran pengajuan tahun jamak bisa dimintai pertanggungjawaban hukum? Nah, untuk klaim yang satu ini, harus juga dilihat, tak tanda tangan dokumen bukan berarti tak tahu ada anggaran dicairkan. Pertanyaannya, apakah Andi tak tahu ada perubahan single year ke multiyears. Apakah Andi tak tahu ada perubahan nilai anggaran proyek Hambalang dari ”hanya” Rp 125 miliar menjadi Rp 2,5 triliun. Tak tanda tangan dokumen anggaran bukan berarti tak tahu ada anggaran besar untuk proyek Hambalang.
Untuk menjawabnya, kita mesti melihat dari berbagai fakta persidangan. Kasus Hambalang terekspose pertama kali oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dalam pelariannya. Nazaruddin yang kemudian jadi terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dalam perkara kasus suap wisma atlet SEA Games sempat mengungkapkan sedikit cerita soal Hambalang di persidangannya. Andi pun pernah bersaksi untuk Nazaruddin dalam persidangan tersebut. Andi tidak menyangkal ketika Ketua Majelis Hakim Dharmawatiningsih mengingatkan, dalam pertemuan pada Januari 2010 di kantor Kemenpora, Nazaruddin pernah menyinggung proyek Hambalang. ”Terdakwa saat itu menyatakan kepada Saudara bahwa sertifikat Hambalang sudah selesai. Apa reaksi Saudara?” tanya Ketua Majelis Hakim. Andi ketika itu menjawab, ia menganggap apa yang dikatakan Nazaruddin bukanlah informasi baru. Ia sudah diberi tahu beberapa hari sebelumnya oleh Sekretaris Kemenpora saat itu, Wafid Muharam, dan Biro Umum Kemenpora bahwa sertifikat tanah di Hambalang sudah selesai.
Lalu, ada kesaksian politikus Partai Demokrat yang juga Ketua Komisi X DPR Mahyudin. Dia mengungkap ada pertemuan antara dirinya bersama Nazaruddin serta Angelina Sondakh dan Andi di Kemenpora, Januari 2010. Dalam pertemuan itu, Nazaruddin sempat mengatakan kepada Andi bahwa proses sertifikasi tanah seluas 32 hektar untuk proyek Hambalang telah dibereskan. ”Saya ingat, Nazar bilang ke Menteri, ’Bang, sertifikat tanah Hambalang 32 hektar sudah selesai’,” kata Mahyudin saat bersaksi. Di sini konstruksi sangkaan KPK terhadap Andi terlihat berbeda jauh dengan logika yang dibangun Rizal. Bagi KPK, Andi menyalahgunakan wewenang dalam pengadaan proyek Hambalang. Bukan lagi soal dia tanda tangan atau tidak tanda tangan dokumen anggaran. Katakanlah dia tak tanda tangan dokumen anggaran, apakah Andi tak tahu soal anggaran Hambalang, padahal berdasarkan kesaksian di Pengadilan Tipikor, dia mengetahui proses pengadaan proyeknya. Kalaupun ada pihak lain yang seharusnya bertanggung jawab, rasanya KPK tak perlu digurui untuk bisa membongkarnya secara tuntas.

Rabu, 26 Desember 2012

Sumendap Harus Kerja Keras, Incumbent Masih Terkuat

Kekuatan politik PDIP untuk memenangkan Pikada Kabupaten Mitra 2013 mendatang diprediksi tidak akan semudah JWS-Ivansa ketika menang di Pilkada Minahasa baru-baru ini. Dimana, incumbent Telly Tjanggulung oleh masyarakat masih terlalu kuat sehingga sulit untuk dikalahkan.
“Sejumlah figur yang saat ini sedang gentol-gentolnya melakukan sosialisasi, salah satunya Ketua DPC PDIP Mitra James Sumendap harus berjuang keras mengalahkan kekuatan politik incumbent, yakni Telly Tjanggulung,” kata sejumlah warga Molompar kecamatan Tombatu Timur.
Mengapa demikian, dijelaskan mereka saat ini banyak masyarakat Mitra yang menginginkan perubahan, pendek kata harus putra asli Mitra. “Sekarang kalo disuruh memilih antara Sumendap dan Tjanggulung yang notabene bukan asli Mitra, pastinya dukungan akan lebih banyak ke incumbent. Kenapa, karena Tjanggulung sudah berbuat untuk Mitra selama lima tahun sehingga sulit melepas kelekatan hati masyarakat dengan Tjanggulung,” terang mereka.
Mereka pun memastikan jika dukungan masyarakat untuk incunbent saat ini mencapai 60-an persen. “Cara perfikir orang Minahasa dan Mitra berbeda, makanya sangat sulit untuk mengalahkan incumbent,” pungkas warga.

Sumber

Jumat, 21 Desember 2012

Prabowo Pulang Kampung

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, tiba di Manado Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (21/12). Dia tiba sekitar pukul 22.30 Wita dengan menggunakan pesawat pribadi miliknya.

Kedatangan Prabowo sendiri, sudah ditunggu-tunggu oleh beberapa petinggi partai Gerindra Sulut di ruangan VIP Bandara Samrat. Sejak pukul 20.00 Wita, mereka sudah menunggu mantan Danjen Kopasus itu.

Sementara itu, Prabowo ketika tiba di Bandara Samrat, langsung dijemput oleh kadernya. Satu persatu, Prabowo menyalami kader partai yang datang.

Setelah itu, Prabowo kemudian beristirahat sejenak diruang tunggu. Tak lama, Jenderal Kairupan yang adalah ketua DPD Partai Gerindra, mengajak seluruh kader berdoa bersama.

Usai berdoa, Prabowo kemudian beranjak menuju Tomohon dengan menggunakan mobil Land Cruiser bernomor polisi B 710 HE berwarna hitam, untuk beristirahat. "Terimakasih yah semuanya karena sudah menjemput saya," katanya.

Prabowo, datang ke Manado untuk menghadiri perayaan pra Natal rukun Sigar di Langowan. Dia juga direncanakan akan berziarah di makam leluhurnya. Sekadar diketahui, Ibu dari Prabowo berasal dari Minahasa bermarga Sigar.
Sumber

CNR-DJT Belum Menyerah

Pemenang Pemilihan Bupati (Pilbup) Minahasa pasangan calon bupati (Cabup) dan Cawabup Minahasa Jantje W Sajouw – Ivan Sarundjang (JWS-IvanSa) belum bisa bernafas lega. Seteru mereka yang diusung Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrat, Careig Naichel Runtu-Denny Jhonly Tombeng (CNR-DJT) masih ingin melanjutkan pertandingan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ini ditandai dengan diadukannya hasil Pilbup Minahasa ke MK.

Lembaran gugatan sudah dimasukkan trio tim kuasa hukum CNR-DJT, Vincensius Ranteallo SH, Muhamad Sattu Pali SH dan Daniel Tonapa Masiku SH  sekira  Kamis (20/12) pukul 14.00 WIB.

Pasangan nomor 3 menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa yang memenangkan pasangan nomor urut 4 yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Benar, bahwa hari ini (kemarin) kami selaku tim kuasa hukum CNR-DJT resmi memperkarakan hasil Pilbup Minahasa ke MK. Ini juga bukti-bukti sementara disiapkan sebagai syarat suatu gugatan yang dimasukkan,” ujar Ranteallo kepada harian ini di lobby utama kantor MK.

Versi tim kuasa hukum, ada 15 bukti yang terindikasi merugikan kliennya dalam Pilbup yang dihentak di tanggal cantik 12 Desember 2012 lalu itu. “Salah satunya terkait penggelembungan suara yang dilakukan KPU. Jadi ada konspirasi yang dilakukan KPU dengan pihak yang ditetapkan sebagai pemenang.

Hal ini terlihat seperti dari dikeluarkannya surat KPU Nomor 555/KPU-Kab-023.436239/XII/2012 tanggal 10 Des 2012 tentang pemilih tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Surat itu diterbitkan dua hari sebelum hari H pelaksanaan pemilihan. Harusnya kan 7 hari sebelum pemilihan mekanismenya,” tegas Muhamad Sattu Pali.

Ia menambahkan, KPU dalam surat itu menerbitkan pemilih yang tidak terdaftar sebagai DPT/DPS bahkan warga yang tidak memiliki KTP setempat di kabupaten Minahasa, tetapi bisa memilih, asal ada rekomendasi dari kepala desa.

“Setelah kita teliti di PPK dan PPS, ternyata itu banyak pemilih di 11 Desember yang bertambah. Padahal, KPU sudah menetapkan DPT itu 7 Desember. Masalah itu yang kami lihat, karena itu menyebar di seluruh kecamatan di Minahasa. Dan ini terindikasi sudah terstruktur dan tersistematis ke bawah,” ujar Pali.

“Anehnya lagi, PPK baru menerima surat KPU itu pada saat rekapitulasi di kecamatan. Persoalannya, kapan penerapan surat-surat ini. Dalam satu hari kan tidak mungkin,” timpal Pali sembari merapikan bukti-bukti yang akan dimasukkan ke MK.

Pantauan kemarin, tiga kuasa hukum CNR-DJT terlihat sibuk melengkapi syarat-syarat pengajuan gugatan ke MK. Beberapa lembaran formulir KPU difotokopi.
“Ada temuan kita dan akan kami sampaikan ke MK.

Bahwa KPU tidak melaksanakan tugas dengan benar. Seharusnya kalau tidak ada surat itu, maka pasangan nomor urut 3 meraih kemenangan bukan nomor 4 (Jantje Sajouw-Ivan Sarundajang). Jadi kita minta kepada MK, pasangan nomor 4 didiskualifikasi, kemudian pasangan nomor 3 ditetapkan sebagai peraih suara terbanyak,” beber Pali.

Kata dia, ada perhitungan yang dilakukan timnya. Pun, saksi-saksi sudah disiapkan jika sidang dilakukan. Bahkan lanjut Pali, PPK juga akan dihadirkan dalam sidang itu.
“Intinya surat KPU itu bertentangan dengan UU Pemilu,” tukasnya.

“Ini (persoalan, red) masih ada, menyangkut DPT. Yang dibolehkan orang tidak tercantum DPT/DPS dan tidak memiliki KTP. Inikan ada mobilisasi dari luar,” Pali melanjutkan.

Harian ini kemudian mengajukan maksud adanya mobilisasi yang dikatakan Pali. Dikarenakan mobilisasi bisa saja terjadi kecuali dilakukan penguasa di Minahasa saat itu yang notabene masih dinakodai Stefanus Vreeke Runtu, ayah CNR.

“Tidak juga. Mobilisasi di sini yang saya maksud karena surat yang keluar dari KPU itu. Itu kan surat yang memungkinkan pemilih yang tidak terdaftar melakukan pencoblosan. Pemilih yang tidak memiliki KTP Minahasa bisa memilih di Minahasa. Misalnya ada bukti rekomendasi kepala desa yang jelas-jelas ada orang yang ber-KTP Manado tapi direkomendasi memilih di Minahasa. Sehingga, dengan adanya surat itu ada mobilisasi massa dari luar,” jelasnya.

Bukan itu saja, Pali Cs mencurigai adanya campur tangan orang kuat Sulut di pelaksanaan Pilbup Minahasa. “Saya melihat juga, wakil di nomor 4 anaknya pejabat. Ada intervensi. Itu juga yang masuk dalam salah satu pengajuan gugatan kita. Ada bukti, kepala-kepala desa dikumpul di rumahnya. Ada audio visualnya. Itu temuan kedua,” ungkap Pali, berapi-api.

“Bahkan kampanye yang dilakukan pasangan nomor 4, proyek jalan katanya akan dilanjutkan ketika pasangan  nomor 4 terpilih. Kami minta MK diskualifikasi pasangan nomor 4. Dan memenangkan pasangan nomor 3 atau setidak-tidaknya dilakukan pemungutan suara ulang di seluruh kecamatan,” timpalnya.

“Karena melihat selisih suara dan banyaknya kejanggalan yang ada, saya rasa MK akan teliti dalam menangani kasus itu. Ada 15 bukti yang disiapkan. Tapi saat ini baru 12 yang dimasukkan. Kami optimis memenangkan gugatan ini,” pungkasnya.

Sementara, Humas MK Agusniwa Etra kepada harian ini membenarkan adanya gugatan yang masuk terkait pelaksanaan Pilbup Minahasa. “Gugatan Minahasa itu terdaftar nomor urut 3. Tanda terima laporan itu Nomor 724/PAN.MK/XII/2012. Tapi itu sebatas tanda terima, bukan register perkara.

Biasanya register perkara akan keluar tiga hari setelah gugatan didaftarkan. Jika melihat waktu yang mendekati libur Natal, kemungkinan besar sidang perdana gugatan itu akan dimulai Januari tahun depan,” ujar Agusniwan. “Itu juga disebabkan karena banyaknya gugatan Pilkada yang masuk,” tambahnya.

Sementara, efek Pilbup Minahasa membuat sebagian masyarakat hidup terkotak-kotak.   Sekretaris Keuskupan Manado Pastor Christian Santie MSC merasa prihatin dengan kondisi sosial.  

Menurutnya, masyarakat di Minahasa termasuk masyarakat yang cerdas, sehingga hasil Pilbup dengan perbedaan yang ada jangan menjadi batu sandungan untuk mengikis persatuan dan kesatuan masyarakat di Minahasa.  “Hormatilah hasil demokrasi sesuai aturan yang berlaku.   Perbedaan itu adalah kekayaan yang harus dihormati dan dihargai,” ucapnya.

Ia pun menambahkan, ada dua pokok yang harus diperhatikan.   Pertama, gagasan Sam Ratulangi Sitou Timou Tumou Tou yaitu hidup untuk saling menghidupkan, bukan hidup untuk saling mematikan atau menjatuhkan.    Kedua, slogan Torang Samua Basudara.  Kiranya ini bukan hanya teori semata, melainkan dilakukan dengan baik karena semua masyarakat di Minahasa sama di hadapan Tuhan.

Menyambut kelahiran Yesus, marilah hidup dalam damai Natal dan jangan ada lagi masyarakat yang terkotak-kotak.   “Perbedaan boleh ada, tapi jangan menghancurkan persatuan masyarakat Minahasa yang notabene adalah masyarakat cerdas.

PENYELENGGARA PEMILUKADA PEMBUAT KECURANGAN
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Mahfud MD sendiri dalam diskusi singkat di redaksi Manado Post,  Selasa (11/12) lalu, mengungkap banyaknya kasus  Pemilukada di Indonesia yang ditolaknya. Hal ini dikarenakan tidak cukup bukti.

‘’Kami hanya menelusuri pelanggaran dalam Pemilukada jika kecurangan itu dilakukan secara terstruktur, sitimatis, dan masif (TSM). Dan yang bisa melakukan kecurangan secara TSM itu hanyalah penyelenggara Pemilukada. Penyelenggara Pemilukada itu ada tiga, yakni pemerintah daerah (di Pemilukada Minahasa berarti Bupati, red), kemudian KPU, dan Panwaslu. Tidak ada yang lain yang bisa melakukan kecurangan TSM selai tiga penyelenggara tadi. Karena semua di bawah kendali kepala daerah,’’ ujar Mahfud.

Jadi lucu, jika yang melapor adalah penyelenggara Pemilukada. Itu sama saja penyelenggara Pemilukada melaporkan diri mereka sendiri. Di satu sisi, merupakan kebodohan pemerintah daerah sendiri jika kalah dalam Pemilukada.

Karena hanya pemerintah daerah yang menguasai mesin birokrat yang terstruktur dari kepala daerah, kepala dinas, camat, lurah/hukum tua, sampai pala meweteng. Pemerintah daerah juga yang memilih dan menentukan siapa personil KPU, PPK (kecamatan), sampai PPS (desa). Bahkan Panwaslu juga orang-orang kepala daerah. Jadi jika kalah, penyebabnya dua. Yang pertama (minta maaf) karena bodoh dan kedua karena Tuhan sudah tidak berkenan.

‘’Jadi akan ditertawakan jika ada penyelenggara Pemilukada yang melapor ke kami di MK karena kalah. Sebab yang selalu dirugikan itu calon yang tidak ada ikatan kekeluargaan dengan penyelenggara Pemilukada. Kalau mereka yang melapor, itu wajar. Kalau yang membuat pelanggaran terstruktur, sitimatis, dan masif yang melapor karena kalah, itu sesuatu yang aneh,’’ ujar Mahfud.

Praktek-praktek terstruktur, sistematis, dan masif itu yakni, penyelenggara Pemilukada menggerakkan semua mesin birokratnya dari kabupaten sampai di tingkat lingkungan/jaga. Kepala daerah juga melalui Kadis Catatan Sipil memanipulasi penduduk dan pemilih.

Sehingga tak jarang ada orang yang sudah mati masuk daftar pemilih. Tak jarang juga penduduk yang sudah terang-terangan tidak memihak, sengaja tidak dimasukkan dalam daftar pemilih oleh petugas di desa. Begitu juga kepala daerah lewat kepala dinas, mengganti kepala sekolah atau memutasi guru-guru, lurah, dan camat yang dianggap tidak memihak ke mereka.

Lanjut Mahfud, ia menyesalkan banyak calon yang kalah dibodohi pengacara.  ‘’Misalnya ada pengacara yang datang-datang dan mengatakan kepada incumbent yang kalah, bahwa ia punya hubungan dekat dengan Ketua MK. Sehingga bisa memperjuangkan dan bahkan memenangkan gugatannya di MK. Akibatnya, incumbent itu membayar sekian miliar ke pengacara tersebut. Dan akhirnya kasusnya tetap kalah di MK,’’ kata Mahfud.

Bahkan Mahfud menceritakan, bahwa kasus-kasus seperti itu banyak terjadi. ‘’Saya banyak menerima SMS dan telepon dari beberapa incumbent yang kalah. Mereka menanyakan, kenapa gugatannya kalah di MK. Kendati incumbent itu mengaku sudah membayar sekian miliar kepada saya melalui pengacaranya. Sementara saya tidak pernah dan tidak akan pernah menerima suap dari siapa pun,’’ ujar Mahfud.

Menurut Mahfud, kasus-kasus seperti itu banyak terjadi  di luar Pulau Jawa. Lebih khusus lagi di Indonesia Timur. ‘’Kasihan mereka tidak tahu. Kalau incumbent-incumbent di Pulau Jawa, mereka semua sudah pada tahu semua. Kasian yang di Indonesia Timur, banyak yang jadi korban pengacara.

Mereka tidak tahu, Mahfud itu tidak pandang bulu demi menegakkan hukum dan keadilan. Jangankan gubernur atau bupati, presiden saja tidak bisa mengintervensi saya. Jadi kalau ada pengacara atau siapa saja yang mengatakan, kenal dan dekat dengan saya di pusat, itu tidak benar. Presiden saja tak bisa mengintervensi saya apalagi hanya pengusaha, menteri, ketua partai, apalagi anggota dewan,’’ ujar Mahfud sambil tertawa.
Sumber

THL Didorong untuk Mitra 1

Dukungan untuk Ketua DPRD kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Tonny Hendrik Lasut AmTm (THL) untuk maju dalam perebutan kursi orang nomor 1 di pemerintahan kabupaten pemulihan tersebut, terus mengalir.
Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh politik dan kolega di DPRD mendorong agar Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Mitra ini maju dalam pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pemilukada) Mitra yang rencananya bakal dihelat 2013 mendatang.
“Kami kira beliau (THL, red) memiliki kapasitas yang layak untuk menjadi pemimpin daerah ini. Maka tidak ada salahnya kami juga mendorong beliau agar maju dalam Pemilukada nanti,” kata Kisman Hala (tokoh masyarakat/tokoh muslim Belang), Felmy Pelleng (tokoh GMIM Silian/Ketua DPD PAN Mitra), Anni Boseke (Ketua PKPB Mitra), Delly Makalow (tokoh masyarakat Tombatu), Vocke Ompi, Lanny Punusingon, dan beberapa lain, sebagaimana keterangan yang diterima harian ini, Kamis (20/12) kemarin.

Diungkapkan, THL memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemimpin, di mana hal tersebut telah ia buktikan dalam kepemimpinan di DPRD. “Lagipula dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, sangat nyata kengototan beliau, terutama hal-hal prioritas yang menyangkut kepentingan masyarakat. Antara lain modal seperti ini yang kami rasa perlu dimiliki seorang pemimpin,” kata mereka.
Atas dasar itu, mereka merasa THL layak didukung dan diusung sebagai calon Bupati Mitra di 2013 mendatang. “Di tengah banyaknya kandidat calon Bupati yag bermunculan kami kira beliau layak diperhitungkan karena memiliki syarat yaang diperlukan sebagai seorang pemimpin,” pungkas mereka.

Rabu, 19 Desember 2012

10 orang jenius di indonesia yang membuat sejarah baru di dunia

Orang Indonesia selama ini rata-rata dianggap sebagai orang yang bodoh, bahkan ada lelucon yaitu otak orang Indonesia bagus untuk penelitian karena masih fresh alias tidak pernah dipakai. Kita juga terkadang muak dengan ocehan orang Negara sebelah yang bilang Indon yang identic dengan kebodohannya. Namun sebenarnya orang Indonesia nggak kalah pinter disbanding orang dari Negara maju sekalipun. Yang membedakan adalah mereka memiliki system pendidikan dan infrastruktur yang modern, yang bias memaksimalkan potensi a.k.a otak dari setiap peserta didik.
Lalu mana buktinya kalau orang Indonesia ada yang jenius layaknya orang baratm Jepang, atau Amerika? Sebenarnya tinggal jawab Habibie aja orang pintar seluruh dunia juga sudah tahu. Tapi Habibie tidak sendirian, banyak orang jenius Indonesia yang sukses di luar negeri, bahkan memiliki prestasi yang mengagumkan. Menempuh pendidikan di universitas terkenal yang tentu saja bukan STIS, bekerja di lembaga riset terkenal dunia yang juga tentu saja bukan BPS. Sudah sangat banyak media yang membahasnya, tapi tak salah jika membaca lagi. Berikut beberapa contohnya :


  1.    Profesor Nelson Tansu

Pria kelahiran 20 Oktober 1977 ini adalah seorang jenius. Ia adalah pakar teknologi nano. Fokusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano. Teknologi nano adalah kunci bagi perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak anak muda brilian semacam Nelson. Nelson, misalnya, mampu memberdayakan sinar laser dengan listrik superhemat. Sementara sinar laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt. Pada usia yang belum 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitas Lehigh. Itu setelah ia memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 25 tahun, sementara sebelumnya, Linus Pauling, penerima Nobel Kimia pada 1954, menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda semacam Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika. Sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S-2 dan S-3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia

2.    MUHAMMAD ARIEF BUDIMAN


Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat. Seorang lelaki Jawa berwajah “dagadu”—sebab senyum tak pernah lepas dari bibirnya—kerap terlihat sedang salat. Dialah, Muhammad Arief Budiman, anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion. Jabatannya: Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu.
Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga moncer di antara sejawatnya di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut: menjadi anggota American Society for Plant Biologists dan—ini lebih bergengsi baginya karena ia ahli genetika tanaman—American Association for Cancer Research. Agar seseorang bisa menjadi anggota asosiasi ini, ia harus aktif meneliti penyakit kanker pada manusia. Ia juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang lebih dulu aktif dalam riset itu serta tahu persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker. Arief mendapatkan kartu itu karena, “Meskipun latar belakang saya adalah peneliti genome tanaman, saya banyak melakukan riset genetika mengenai kanker manusia,” ujarnya.

3. Prof Dr. KHOIRUL ANWAR
 
Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul, bersama koleganya, merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler. Graduated from Electrical Engineering Department, Institut Teknologi Bandung (with cum laude honor) in 2000. Master and Doctoral degree is from Nara Institute of Science and Technology (NAIST) in 2005 and 2008, respectively. Dr. Anwar is a recipient of IEEE Best Student Paper award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, California, USA. Prof Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.
Pada paten kedua, lagi-lagi Khoirul menawarkan sesuatu yang tak lazim. Untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi, dia menghilangkan sama sekali guard interval (GI). “Itu mustahil dilakukan,” begitu kata teman-teman penelitinya. Tanpa interval atau jarak, frekuensi akan bertabrakan tak keruan. Persis seperti di kelas saat semua orang bicara kencang secara bersamaan. Istilah ilmiahnya, terjadi interferensi yang luar biasa. Namun, dengan algoritma yang dikembangkan di laboratorium, Khoirul mampu menghilangkan interferensi tersebut dan mencapai performa (unjuk kerja) yang sama. “Bahkan lebih baik daripada sistem biasa dengan GI,” kata pria 31 tahun ini. Itulah yang mengantarkan alumnus Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang. Dia mengajar mata kuliah dasar engineering, melakukan penelitian, dan membimbing mahasiswa. 



4.    Profesor Dr. Ken Kawan Soetanto


Prestasi membanggakan ditorehkan Profesor Dr. Ken Kawan Soetanto. Pria kelahiran Surabaya ini berhasil menggondol gelar profesor dan empat doktor dari sejumlah universitas di Jepang. Lebih hebatnya, puncak penghargaan akademis itu dicapainya pada usia 37 tahun. ia sudah mematenkan 31 penemuannya, 29 di Jepang, dua di AS, untuk bidang interdisipliner ilmu elektronika, kedokteran, dan farmasi.
Sebegitu terkenalnya Soetanto di Jepang sampai-sampai oleh mahasiswanya ia memiliki metode khusus mengajar yang diberi nama “Metode Soetanto” atau “Efek Soetanto”. Pada 1988-1993, dia tercatat sebagai direktur Clinical Education and Science Research Institute (CERSI) merangkap associate professor di Drexel University dan School Medicine at Thomas Jefferson University, Philadelphia, AS. Dia juga pernah tercatat sebagai profesor di Biomedical Engineering, Program University of Yokohama (TUY). Selain itu, pria kelahiran 1951 tersebut saat ini masih terdaftar sebagai prosefor di almameternya, School of International Liberal Studies (SILS) Waseda University, serta profesor tamu di Venice International University, Italia.
Otak arek Suroboyo itu memang brilian. Dia berhasil menggabungkan empat disiplin ilmu berbeda. Hal tersebut terungkap dari empat gelar doktor yang diperolehnya. Yakni, bidang applied electronic engineering di Tokyo Institute of Technology, medical science dari Tohoku University, dan pharmacy science di Science University of Tokyo. Yang terakhir adalah doktor bidang ilmu pendidikan di almamater sekaligus tempatnya mengajar, Waseda University. “Sistem pendidikan di sini (Indonesia) sudah tertinggal jauh”. Satu penemuannya bernama NEDO (The New Energy and Industrial Technology Development Organization) memberinya penghormatan sebagai penelitian puncak di Jepang dalam rentang 20 tahun, 1987-2007.

5.    Prof Dr. Ing BJ Habibie



Prof. Dr.-Ing. Dr. Sc. H.C. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir tanggal 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan Indonesia. Setelah menyelesaikan kuliahnya dengan tekun selama lima tahun, B.J. Habibie memperoleh gelar Insinyur Diploma dengan predikat Cum Laude di Fakultas Teknik Mekanik Bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Udara. Kejeniusannya membawanya memperoleh Gelar Doktor Insinyiur di Fakultas Teknik Mekanik Bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Udara dengan predikat Cum Laude tahun 1965.
B.J. Habibie memulai kariernya di Jerman sebagai Kepala Riset dan Pembangunan Analisa Struktur Hamburger Flugzeugbau Gmbh, Hamburg Jerman (1965-1969). Kepala Metode dan Teknologi Divisi Pesawat Terbang Komersial dan Militer MBB Gmbh, Hamburg dan Munchen (1969-1973). Wakil Presiden dan Direktur Teknologi MBB Gmbh Hambur dan Munchen (1973-1978), penasehat teknologi senior untuk Direktur MBB bidang luar negeri (1978). Pada tahun 1977 dia menyampaikan orasi jabatan guru besarnya tentang konstruksi pesawat terbang di ITB Bandung. Tergugah untuk melayani pembangunan bangsa, tahun 1974 B.J. Habibie kembali ke tanah air, ketika Presiden Soeharto memintanya untuk kembali. Dia memulai kariernya di tanah air sebagai Penasehat Pemerintah Indonesia pada bidang teknologi tinggi dan teknologi pesawat terbang yang langsung direspon oleh Presiden Republik Indonesia (1974-1978). Pada tahun 1978 dia diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap sebagai kepala BPPT. Dia memegang jabatan ini selama lima kali berturut-turut dalam kabinet pembangunan hingga tahun 1998.
Presiden B.J. Habibie memegang jabatan presiden selama 518 hari dan sukses menyelenggarakan Pemilu paling demokratis yang pernah ada yaitu Pemilu 1999. Prof. B.J. Habibie mempunyai medali dan tanda jasa nasional dan internasional, termasuk ‘Grand Officer De La Legium D’Honour, hadiah tertinggi dari Pemerintah Perancis atas konstribusinya dan pembangunan industri di Indonesia pada tahun 1997; ‘Das Grosskreuz’ medali tertinggi atas konstribusinya dalam hubungan Jerman-Indonesia tahun 1987; ‘Edward Warner Award, pemberian dari Dewan Eksekutif Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada tahun 1994; ‘Star of Honour ‘Lagran Cruz de la Orden del Merito Civil dari Raja Spanyol tahun 1987. Dia juga menerima gelar doktor kehormatan dari sejumlah universitas, seperti Institut Teknologi Cranfield, Inggris; Universitas Chungbuk Korea dan beberapa universitas lainnya.
Habibie terlibat dalam proyek perancangan dan desain pesawat terbang seperti Fokker 28, Kendaraan Militer Transall C-130, CN-235, N-250 dan N-2130. Dia juga termasuk perancang dan desainer yang jlimet Helikopter BO-105, Pesawat Tempur, beberapa missil dan proyek satelit.Banyak orang menganggap beliaulan orang tercerdas, terpintar yang pernah dimiliki Indonesia

6.      JOHNY SETIAWAN, Ph.D


Johny Setiawan membuat mata dunia tercengang dengan penemuan planet pertama yang mengelilingi bintang baru TW Hydrae. Penemuan itu sangat spektakuler karena dari 270 planet di luar tata surya yang telah ditemukan astronom dalam 12 tahun terakhir, tak satu pun planet yang muncul dari bintang muda. Johny yang memimpin tim peneliti di Max Planck Institute for Astronomy (MPIA), Heidelberg, Jerman itu menemukan planet pertama yang disebut TW Hydrae b dan bintang baru TW Hydrae dengan menggunakan teleskop spektrograf F EROS sepanjang 2,2 meter di La Silla Observatory, Chile. Setamat SMA, pada 1992–1993,Johny mengenyam pendidikan pra-universitas di Studienkolleg Heidelberg,Jerman. Johny kemudian mempelajari Fisika di Albert-Ludwigs-Universitat, Freiburg, Jerman, dan mengambil Master di Kiepenheuer-Institute for Solar Physics, Freiburg. Disertasinya di Kiepenheuer-Institute for Solar Physics, Freiburg, berjudul Radial velocity variation of G and K Giants. Sejak Juni 2003, Johny bekerja sebagai peneliti post-doctoral di MPIA, di Department of Planet and Star Formation (Prof. Dr.Thomas Henning). Wilayah risetnya saat ini meliputi planet-planet di luar tata surya di sekitar bintangbintang muda dan bintang-bintang yang sedang terbentuk. Selain itu,Johny yang tinggal di Bintaro Sektor IX ini juga meneliti atmosfer yang berperan sebagai bintang.


7.    Yow-Pin Lim

Yow-Pin Lim, putra kelahiran Surabaya adalah contoh lain kisah sukses putra Indonesia di luar negeri. Ia adalah pendiri Chief Scientific Officer Pro Thera Biologics, sebuah perusahaan di Rhode Island, AS. Pro Thera dibentuk sebagai keberlanjutan teknologi yang telah dikembangkan di Rhode Island Hospital, dengan misi mengembangkan dan memasarkan produk berbasiskan protein theranostic dan therapeutic. Riset yang dihasilkan pria kelahiran Cirebon 49 tahun yang lalu ini berkontribusi pada pemahaman terhadap molekul kompleks pada fisiologi manusia dan berbagai macam penyakit, terutama sepsis, anthrax, dan kanker. Lim kini memiliki beberapa paten, antara lain Preparative Electrophoresis Device and Methods for Detecting Cancer of the Central Nervous System. Hebatnya penemuan Lim menjadi acuan utama rumah sakit-rumah sakit di AS saat ini. 

   


8.    Yanuar Nugroho

Tahun 2009 lalu, seorang putra Indonesia menyedot perhatian dunia akademik di Inggris . Namanya Yanuar Nugroho, pengajar di Institut Kajian Inovasi ata Manchester Institution of Innovation Research dan Pusat Informatika Pembangunan Universitas Manchester. Yanuar meraih penghargaan sebagai dosen terbaik 2009 dan hebatnya ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang jadi dosen di Inggris. Menurut Yanuar, Desember tahun lalu, kriteria utama penilaian penghargaan tersebut adalah sumbangan akademik lewat penelitian, tulisan, seminar, kuliah dan konferensi. Selama dua tahun terakhir ini, ia terlibat pada lebih dari 15 penelitian yang didanai oleh Uni Eropa, Dewan Riset Inggris, Dewan Riset Eropa, serta Departemen Industri dan Perdagangan Inggris.
Selain mempublikasikan tulisannya di berbagai jurnal internasional, presentasi di konferensi kelas dunia, dan menjadi dosen tamu di beberapa universitas termasyhur, seperti Oxford dan Cambridge. Nugroho adalah alumnus Teknik Industri ITB tahun 1994. Ia mendapatkan gelar PhD-nya dari Universitas Manchester dalam waktu kurang dari tiga tahun pada 2007, dan menyelesaikan post-doctoral pada 2008. Sejak Agustus 2008, Nugroho menjadi staf penuh di Universitas Manchester.

  9.    Andreas Raharso
  

Satu lagi putra Indonesia yang membanggakan di luar negeri adalah Andreas Raharso. Pria berusia 44 tahun itu saat ini menduduki pimpinan atau CEO pada sebuah lembaga riset global Hay Group. Hay Group mempunyai jaringan di hampir belahan dunia dan berkantor pusat di Amerika. Klien dari Hay Group ini kebanyakan adalah para pemimpin dunia seperti AS, Perancis, dan Inggris. Jabatan yang diraih Andreas cukup fenomenal, karena merupakan satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki posisi puncak. Selama ini jabatan itu didominasi warga Amerika dan Eropa.
Menilik prestasi dan kegigihan orang-orang Indonesia ini memang tidak kalah bahkan setara dengan ilmuwan dunia. Kesadaran bahwa kondisi pendidikan di Tanah Air masih belum kondusif membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk meraih sukses. Di Tanah Air, dunia pendidikan kita saat ini malah masih mempersoalkan perlu tidaknya ujian nasional (UN).

  


10. March Boedihardjo


Bocah Indonesia, March Boedihardjo, mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hong Kong (HKBU). March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika. Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun(dari 2007). Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. ”Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,’’ kisahnya. March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu. Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik. Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut.
Itulah beberapa nama orang Indonesia yang bias dikatakan jenius dan sukses dalam karir akademisnya. Mungkin bias dikatakan anda boleh jenius, tapi jika ingin sukses jangan berkarir di Indonesia. Memang miris melihat banyak orang pintar Indonesia yang tinggal dan meneliti untuk Negara lain. Tapi hal ini masuk akal karena perhatian pemerintah terhadap riset masih sangat kurang. Hal ini bias dilihat dari sikap pemerintah yang lebih sibuk menaikkan gaji pejabat dan PNS daripada menaikkan anggaran penelitian. Lebih sibuk menganggarkan dana pembelian mobil baru, gedung baru, renovasi ini itu daripada hal yang jauh lebih penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Kalo buat naikin ID kami sih masih dapat diampuni. 

Benarkah Large Hadron Collider Aktif 21 Desember 2012?

Large Hadron Collider, sebuah akselerator terbesar di dunia yang menghasilkan suhu 100 ribu kali lebih panas dari inti Matahari, dapat menciptakan Big Bang dan lubang hitam.
Rumor mengatakan, dimulai 17 Desember hingga 21 Desember 2012, CERN akan meluncurkan dan menjalankan serangkaian tabrakan yang diperkirakan akan memecahkan rekor Tabrakan Tegangan Tinggi pada Large Hadron Collider (LHC). Melalui percobaan ini, para ilmuwan berharap menciptakan reaksi atom yang akan memberikan informasi lebih lanjut tentang anti materi dan big bang.
Meskipun isu ini beredar luas, CERN dan ribuan peneliti serta fisikawan menyatak bahwa pengaktifan Large Hadron Collider sepenuhnya (full power) tidak akan mengakibatkan kehancuran dunia, terlebih isu-isu yang terkait kehancuran peradaban suku Maya. Beberapa peneliti sejarah menyatakan bahwa peradaban suku maya diakibatkan ledakan energi besar akibat ulah manusia.

Isu Large Hadron Collider Mesin Penghancur Dunia

Akhir November lalu, Discovery News memberitakan adanya penemuan partikel baru, kondensasi kaca berwarna pada Large Hadron Collider. Kondensasi kaca berwarna, sebuah gelombang cairan seperti gluon dan mungkin akan menjelaskan beberapa perilaku aneh pada partikel collider.


Delapan toroid magnets Large Hadron Collider / Credit: theatlantic.com

Tabrakan antara partikel atom dalam Large Hadron Collider berupa tubrukan keras telah menciptakan materi bentuk baru. Jenis materi baru ini disebut kondensasi kaca berwarna, dan merupakan cairan seperti gelombang gluon yang merupakan partikel elementer, berhubungan dengan kekuatan besar yang menempel bersama-sama di dalam proton dan neutron. Para ilmuwan sebenarnya tidak mengharapkan materi yang dihasilkan dari jenis tabrakan partikel terjadi pada Large Hadron Collider.
Ketika para ilmuwan mempercepat proton dan ion timbal yang kemudian menyatu satu sama lain, ledakan yang dihasilkan partikel-partikel itu meciptakan partikel baru setelahnya. Sebagian besar partikel baru terbang ke segala arah mendekati kecepatan cahaya. Penelitian ini dipimpin fisikawan Gunther Roland, kelompok analisis data bersama Wei Liof Rice University.
Pola yang sama terlihat ketika dua partikel berat (seperti timah yang menabrak satu sama lain) tabrakan meciptakan plasma Quark Gluon, partikel yang sama dengan alam semesta setelah terjadinya Big Bang.
Mekanisme ini mungkin tergantung pada belitan kuantum, dua partikel bisa terjerat sehingga partikel mempertahankan koneksi bahkan setelah partikel-partikel itu dipisahkan.

Kekuatan Besar Large Hadron Collider

Seperti yang jelaskan pada situs resmi CERN, Large Hadron Collider merupakan mesin akselerator terbesar di dunia, lingkaran akselerator LHC berkisar 26,659 meter dengan total 9300 magnet didalamnya. Large Hadron Collider bukan hanya mesin partikel di dunia akselerator, tetapi sistem distribusi Cryogenic membuatnya menjadi lemari es terbesar di dunia. Semua magnet akan didinginkan hingga -193,2 derajat Celcius menggunakan 10,080 ton nitrogen cair.
CMS experiment Large Hadron Collider / Credit: theatlantic.com

Large Hadron Collider merupakan mesin panas yang ekstrim dan dingin, ketika dua ion timah berbenturan maka akan menghasilkan suhu (lebih dari) 100,000 kali lebih panas dari inti Matahari, yang terkonsentrasi dalam ruang sangat kecil. Sebaliknya, sistem distribusi Cryogenic yang beredar pada helium SuperFluida sekitar cincin akselerator akan menjaga Large Hadron Collider pada suhu super dingin -271,3 derajat Celcius, bahkan lebih dingin dari luar angkasa.
Pada kekuatan penuh, triliunan proton akan bergerak di sekitar cincin akselerator Large Hadron Collider mencapai 11,245 kali per detik pada kecepatan cahaya. Dua sinar proton masing-masing akan bergerak pada energi maksimum 7 Tera Electronvolt, yang secara keseluruhan akan terjadi 600 juta tabrakan partikel setiap detik.
Untuk menghindari tabrakan dengan molekul gas di dalam akselerator, balok partikel bergerak pada vakum ultra tinggi, dimana rongga yang kosong sebagai ruang antar planet. Tekanan internal Large Hadron Collider adalah 10-13 Atm, sepuluh kali lebih kecil dari tekanan di Bulan.
Sampel yang dihasilkan tercatat hingga 600 juta tabrakan proton per detik, fisikawan dan insinyur telah membangun perangkat raksasa yang mengukur partikel dengan presisi mikron. Detektor Large Hadron Collider memiliki sistem pemicu canggih elektronik yang tepat untuk mengukur waktu pergerakan partikel dengan akurasi beberapa milyar detik. Sistem pemicu juga mencatat lokasi partikel sepersejuta meter.
Data yang tercatat pada masing-masing eksperimen besar di Large Hadron Collider akan mengisi sekitar 100,000 DVD dual layer setiap tahun. Hal ini memungkinkan ribuan ilmuwan yang tersebar di seluruh dunia untuk berkolaborasi pada analisis selama 15 tahun ke depan.
Bahaya Large Hadron Collider Ketika Di Aktifkan

Menurut sifat gravitasi yang dijelaskan pada teori relativitas Einstein, tidak mungkin lubang hitam mikroskopis akan dihasilkan Large Hadron Collider. Namun demikian, beberapa teori spekulatif memprediksi produksi partikel dan semua teori ini memprediksi bahwa partikel-partikel tersebut akan segera hancur.
Meskipun teori memprediksi bahwa pembusukan lubang hitam mikroskopis sangat cepat, bahkan hipotetis stabil lubang hitam dapat ditunjukkan dan tidak berbahaya dengan mempelajari konsekuensi produksi partikel dari sinar kosmik. Sementara tabrakan di Large Hadron Collider berbeda dari tabrakan sinar kosmik, tumbukan LHC cenderung bergerak lebih lambat daripada yang dihasilkan sinar kosmik.
Alasan khusus untuk ini tergantung apakah lubang hitam bermuatan listrik, atau netral. Banyak lubang hitam yang stabil diharapkan bermuatan listrik, karena diciptakan dari partikel bermuatan.
Compact Muon Solenoid (CMS) Tracker Outer Barrel LHC / Credit: theatlantic.com
Isu kemiripan Kalender Maya dan Large Hadron Collider

Akademisi Vitaly Ginzburg, penerima Nobel Fisika dari Lebedev Institute-Moskow mengatakan, bahwa isu tabrakan partikel pada energi tinggi dapat menyebabkan lubang hitam berbahaya hanyalah rumor yang disebarkan orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk mencari sensasi atau publikasi.
Prof Hawking Steven juga mengatakan bahwa dunia tidak akan berakhir ketika LHC diaktifkan. Large Hadron Collider benar-benar aman, tabrakan melepaskan energi yang lebih besar terjadi jutaan kali sehari di atmosfer bumi dan tidak ada hal mengerikan terjadi.
12 Desember 2012 bukan akhir dunia, tapi mungkin awal manusia memasuki abad baru. Melalui Large Hadron Collider manusia akan melakukan perjalanan waktu, kemajuan teknologi yang bisa memecahkan misteri alam semesta.