MANADO- Sejumlah Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Manado terlihat
mulai sibuk melakukan lobi ke Anggota DPRD terutama mereka yang masuk
dalam Badan Anggaran. Intinya, upaya ini dilakukan SKPD untuk melobi
agar anggaran mereka ditambah atau setidaknya tidak dipotong. Momen ini
wajar dilakukan. Sebab, pada pembahasan sebelumnya, sejumlah anggaran di
SKPD banyak yang dipotong oleh tim anggaran karena dinilai tak sesuai
dengan peruntukan dan tak mempunyai faedah untuk masyarakat Kota Manado.
Beberapa anggaran SKPD yang dipotong habis-habisan diantaranya Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perhubungan dan beberapa dinas yang
dinilai tak mempunyai program yang jelas untuk kemajuan Kota Manado.
Legislator Franklyn Sinjal SH, salah
satu personel Badan Anggaran DPRD Manado mengatakan untuk Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan, dirinya banyak melakukan pemotongan anggaran,
karena pada program yang ditulis lebih banyak pada anggaran perjalanan
ke luar negeri tanpa ada perbaikan fasilitas pariwisata di Kota Manado.
“Lihat saja, tidak ada program yang baik untuk mendongkrak Manado
menjadi kota model ekowisata. Kebanyakan hanya studi banding dan
program-program yang tidak mengesankan Manado sebagai Kota Wisata,” kata
Politisi Golkar ini.
Ia mencontohkan, tahun 2012 ini tidak ada peningkatan dunia kepariwisataan karena memang tidak ada program yang nyata dilakukan. Sementara untuk Dinas Perhubungan, Sinjal mengatakan harus melakukan pemotongan karena dalam perencanaan anggaran, program yang dibuat hanya sebatas untuk anggaran turun lapangan. “Tapi lihat saja kemacetan itu tetap terjadi. Apa guna membiayai turun lapangan setiap hari kalau kita tetap macet? Harusnya ada program lain untuk mengurangi kemacetan ini. Jadi ya anggarannya harus dipotong dan digeser untuk perbaikan infrastruktur,” pungkasnya.
Ia mencontohkan, tahun 2012 ini tidak ada peningkatan dunia kepariwisataan karena memang tidak ada program yang nyata dilakukan. Sementara untuk Dinas Perhubungan, Sinjal mengatakan harus melakukan pemotongan karena dalam perencanaan anggaran, program yang dibuat hanya sebatas untuk anggaran turun lapangan. “Tapi lihat saja kemacetan itu tetap terjadi. Apa guna membiayai turun lapangan setiap hari kalau kita tetap macet? Harusnya ada program lain untuk mengurangi kemacetan ini. Jadi ya anggarannya harus dipotong dan digeser untuk perbaikan infrastruktur,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar