“
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan
kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. “
Pengkhotbah 3 : 11
Pada suatu pagi di sebuah desa, terdapat seorang ibu penjual tempe. Saat ibu itu hendak pergi ke pasar untuk menjual tempe-tempenya, ia mendapati tempe-tempenya belum jadi. Ibu itupun mulai ketakutan dan dia berpikir kalau tempe miliknya tidak akan terjual karena mana mungkin ada orang yang mau membeli tempe yang masih berbentuk kedelai. Kemudian dengan penuh iman ibu itu mulai berdoa agar Tuhan memberi mujizat atas tempe-tempenya supaya tempenya bisa jadi dalam beberapa waktu ke depan. Setelah ibu itu melihat tempenya kembali, ternyata tidak ada perubahan pada tempenya kemudian ibu itu kembali berdoa karena dia pikir doanya tadi kurang sungguh-sungguh. Dan hal yang sama terjadi pada tempenya, yaitu tidak ada perubahan. Ibu itu lantas berpikir, mungkin Tuhan tidak mau menolongnya dan akhirnya ibu itu tetap pergi ke pasar. Sesampainya di pasar, tempe milik pedagang lain sudah mulai habis dan semakin siang keadaan pasar semakin sepi. Ibu itupun mulai putus asa karena tidak ada yang mau membeli tempenya dan kembali berpikir bahwa Tuhan tidak peduli kepadanya. Saat beranjak meninggalkan pasar tiba-tiba ada seorang ibu yang bertanya padanya,”Bu, apa ibu punya tempe yang belum jadi? Kalau punya saya mau borong semua, karena anak saya yang ada di kota pengen tempe dari desa.” Ibu penjual tempe itu tidak menjawab dan sambil memegang tempenya dia berpikir, “jangan-jangan tempeku sudah jadi?”, kemudian ibu itu kembali berdoa kepada Tuhan, kali ini doanya, “Tuhan, kali ini tolong aku, jangan kabulkan doa-doaku tadi. Semoga tempe-tempeku belum jadi.” Ternyata setelah dilihat tempe ibu itu memang belom jadi. Dan dia menjual semua tempenya tanpa sisa satupun pada pembeli tadi.
Dari cerita di atas kita dapat memetik beberapa kesimpulan.
- Tuhan tidak pernah tinggalkan kita, apalagi tidak memperhatikan kehidupan kita seperti yang ibu penjual tempe itu pikirkan. Di dalam Matius 6 : 25 – 34 jelas sekali dicerikan bahwa Tuhan memperhatikan ciptaanNya. Lihat ayat 26, bahkan burung saja diperhatikan apalagi kita manusia yang katanya makhluk ciptaanNya yang paling sempurna, diciptakan sturut dengan rupa Allah.
- Tuhan memang pernah mengatakan, “Mintalah maka akan diperikan kepadamu….” dan ibu tadi sudah melakukannya, tetapi kenapa doa pertama dan keduanya tidak dikabulkan? Kita harus ingat, “SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA”. Coba baca lagi ayat di atas, Pengkotbah 3 : 11. Tuhan pasti dengar setiap doa kita dan Dia akan menjawab indah pada waktunya. Jawaban Tuhan nggak ada yang keduluan dan nggak ada yang terlambat, tepat pada waktunya.
- Cara Tuhan menolong kita, kadang kala tidak seperti yang kita pikirkan. Dia bisa menggunakan 1001 cara buat menolong kita. Kita tidak akan bisa menyelami pekerjaan Tuhan.
Maka dari itu
mari kita lebih lagi mengenal siapa Yesus Tuhan kita, lebih lagi hidup
di dalamNya, karena bersama Yesus kita punya segala-galanya dan jaminan
akan hidup kekal ada pada kita. Jadilah pribadi yang selalu menyenangkan
hati Bapa. Gbu
0 komentar:
Posting Komentar