TONDANO-‘’Luar biasa dan dahsyat. Sepanjang kami mengikuti kampanye,
kampanye JWS-IvanSa ini yang terbesar dan terakbar dan tak ada yang bisa
menandinginya sepanjang sejarah Minahasa.’’ Kalimat-kalimat itu keluar
dari mulut rakyat tanah Toar Lumimuut yang menyaksikan kampanye terbuka
pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung PDI Perjuangan,
Jantje Wowiling Sajouw (JWS) dan Ivan Sarundajang (IvanSa), Kamis (6/12)
kemarin di Lapangan Sam Ratulangi Tondano.
Sekira 150.000 massa pendukung pemimpin baru Minahasa pasangan JWS –
IvanSa, menyatu dalam arak-arakan besar barisan pro Perubahan menuju
kemenangan untuk Minahasa sejahtera dan bermartabat.
Kendaraan yang digunakan menurut salah satu pimpinan teras PDI
Perjuangan James Sumendap, lebih dari 5 ribu buah yang didatangkan dari
semua wilayah yang mengangkut massa dari empat daerah pemilihan. Mulai
dari pemilih pemula yang biasa disebut anak baru gede (ABG),
pemuda-pemudi, bapak-bapak, ibu-ibu hingga oma-oma, dan opa-opa yang
memadati pusat kota Tondano, tumpah ruah sampai ke pintu-pintu masuk
Tondano seperti dari Kulo, Toliang Oki, dan Tataaran. Halaman
rumah-rumah penduduk di seputar lapangan tempat kampanye dipenuhi massa.
Hujan yang turun rintik-rintik, terkadang agak deras, tidak menyurutkan
animo dan semangat massa besar pendukung JWS-IvanSa yang membentuk arus
besar dari arah Kawangkoan- Sonder - Leilem, Tomohon, Tanawangko,
Kembes - Kamangta, Eris - Toliang Oki, Tataaran - Koya ke pusat
kampanye di Lapangan Dr Sam Ratulangi. Arus besar massa pendukung
pemimpin baru Minahasa juga tampak memenuhi jalan raya sepanjang Kakas -
Remboken - Tondano. Hal serupa juga diperagakan massa pendukung
pemimpin yang diyakini akan mengubah Wajah Minahasa yang selama 10
tahun terakhir ini suram ke Minahasa sejahtera dan bermartabat tampak
sambil meneriakkan yel yel JWS - IvanSa di hampir semua jalan-jalan
kota Tondano.
Nampak hadir dalam kampanye akbar itu, sejumlah fungsionaris DPP PDI
Perjuangan, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Vanda Sarundajang dan
Anggota DPR RI Fraksi PAN dan sekaligus Ketua Komisi V DPR RI Yasti
Supredjo, sejumlah Wali Kota/Bupati dan Wakil Wali Kota/Bupati, DPD PDI
Perjuangan Sulawesi Utara, sejumlah Anggota DPRD Minahasa Fraksi Partai
Golkar, serta para simpatisan dari berbagai partai politis dan ormas.
“JWS – IvanSa adalah pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang dapat
mengembalikan kejayaan Kabupaten Minahasa yang merupakan tanah leluhur
kita. Baru menjadi calon saja dalam beberapa bulan ini, JWS –IvanSa
dapat melobby proyek senilai Rp100 Miliar sehingga wajah Minahasa
berangsur cantik kembali,” tegas Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan
sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan dan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI
Olly Dondokambey saat menyampaikan orasi politik yang disambut dengan
tepuk tangan ratusan ribu peserta kampanye.
Olly sendiri dikenal oleh rakyat Minahasa sebagai anggota DPR RI yang
banyak membantu di Minahasa. Banyak juga gereja-gereja yang sudah
dibantunya. Senada dengan Olly, anggota DPR RI dari Fraksi PDI
Perjuangan Vanda Sarundajang yang kerap disapa Vasung dan dikenal gigih
memperjuangkan kepentingan Sulawesi Utara menyatakan, kepercayaan
masyarakat Minahasa yang menginginkan perubahan dan kemajuan Minahasa
akan dapat dijawab oleh JWS-IvanSa. “JWS-IvanSa akan didukung penuh
oleh Pak Olly Dondokambey yang memiliki komitmen yang luar biasa bagi
Sulawesi Utara,” tegas Vanda.
DUKUNGAN LUAR BIASA
Melihat fakta-fakta dukungan yang sungguh luar biasa dan spektakuler
ternyata kemudian melahirkan keputusan baru dan mendadak dari massa
pendukung pasangan-pasangan lainnya untuk segera bergabung dengan
barisan JWS – IvanSa. Mereka mengubah dukungan langsung kepada pasangan
JWS-IvanSa setelah menyaksikan kenyataan, bahwa popularitas dan dukungan
terhadap JWS-IvanSa tidak mungkin lagi terkejar.
“Lebe bae torang pe suara kase kepada pasangan calon yang dipastikan
menjadi pemenang,” ujar sekelompok warga yang dilalui arak-arakan besar
pendukung JWS – IvanSa di jalur jalan Tataaran - Tondano.
Sejumlah pengamat yang kritis di lokasi kampaye mengatakan, arak-arakan
hari ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Minahasa, apalagi
dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati saat ini. Hal yang paling
membanggakan tidak ada sesen pun dari para peserta kampanye yang
dibayar. “Semua datang dengan sukarela, datang dengan semangat
perubahan,” ujar anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Fraksi PDI
Perjuangan Steven Kandouw.
Ivan Sarundajang dalam orasi politiknya, menyampaikan visi dan misinya
untuk melakukan perubahan spektakuler di segala bidang. IvanSa juga
mengingatkan kepada pendukungnya agar jangan sampai hati nurani rakyat
Minahasa hanya dihargai dengan beras dan serangan fajar.
“Jangan kita gadaikan harga diri kita dengan uang dan beras. Saat ini
semua lembaga survey menyatakan duet JWS-Ivansa sudah berada di atas
calon lain tepatnya diposisi 38 persen, ini harus kita jaga dan
tingkatkan, bila perlu menang pada posisi diatas hasil survey,” tegas
Ivansa.
Hal senada juga disampaikan oleh JWS yang tampil memukau. “Sudah
waktunya Minahasa bangkit dari tidur dan melakukan terobosan untuk
kesejahteraan bersama,” kata JWS.Ia mengungkapkan, kemenangan PDI-P
sudah di depan mata. ”Sudah jelas, dan saya yakin duet JWS-Ivansa bisa
meraih angka kemenangan 50 persen lebih,” ujarnya. JWS mengingatkan
kepada pada pendukungnya, kalau yang bisa mengalahkan mereka adalah
kecurangan.
“Diingatkan kepada penyelenggara untuk bekerja jujur. Bagi PNS yang
sengaja menghilangkan satu suara saja milik JWS-Ivansa berarti karier
mereka sudah tamat,” tegasnya. Ada yang menarik dari orasi yang
dibawakan JWS, dimana dirinya sedikit menyinggung soal karier jabatannya
sebagai wakil bupati. ”Saya dulu berdiri disini dan mampu mengalahkan
PDI-P lima tahun lalu.
Saat itu saya sangat bangga karena terpilih menjadi wakil bupati. Namun
kegembiraan itu ternyata tidak bertahan lama. Sesudah itu saya lebih
banyak menangis. Namun, saya yakin mulai tahun ini saya tidak akan
menangis lagi dan akan tertawa gembira dengan kemenangan PDI-P dan
rakyat Minahasa,” ujar JWS.
Lanjutnya, bila saat ini ada suara sumbang yang mengatakan pemerintahan
saat ini gagal. Saya akui saya berada dalam kegagalan itu. Namun itu
karena saya tidak pernah dilibatkan dalam berbagai pengambilan keputusan
dan juga pemerintahan. “Saya lebih banyak menangis di ruang wakil
bupati. Para pejabat takut dan enggan masuk ruangan saya karena terancam
diganti,” ungkapnya.
Ditambahkannya, jika masyarakat tanah Toar Lumimuut memberikan
kepercayaan kepada JWS-Ivansa, tidak ada lagi rasa takut yang akan
diciptakan di lingkup PNS seperti sekarang. PNS tidak perlu lagi turun
ke danau untuk membersihkan eceng gondok, cukup melayani masyarakat.
“Bukan hanya PNS, para perangkat desa juga akan sejahtera. Pasalnya kami
berencana mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp10 miliar untuk
perangkat desa, selain memprioritaskan kesejahteraan pegawai termasuk
para guru dan kualitas pendidikan juga harus ditingkatkan,” ucapnya yang
disambut tepuk tangan meriah para pendukungnya.
Usai membawakan orasi baik JWS-Ivansa dan keluarga, petinggi partai dan
partai pendukung serta kader dan simpatisan melakukan doa bersama,
memanjatkan puji syukur karena kampanye berjalan sesuai yang diinginkan.
Pantauan wartawan, saat kampanye selesai aparat Polres Minahasa dan
Polres Tomohon harus disibukkan dengan mengatur arus lalu lintas yang
begitu padat. Pendukung yang datang dari Dapil I, II, III dan IV
berbondong-bondong meninggalkan lokasi kampanye. Kemacetan bukan hanya
terjadi di Tondano, tapi juga di Tomohon, Sonder, Remboken dan sejumlah
ruas jalan lainnya.
Sumber
Kamis, 06 Desember 2012
Kampaye JWS-IvanSa Terbesar Sepanjang Sejarah Minahasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar