Target pendapatan asli daerah (PAD) di Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra),
ternyata sangat jauh dibawah nilai anggaran yang digunakan untuk
membayar gaji para tenaga honor di instansi tersebut. Demikian diungkap,
Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (Dinas
PPKAD), Aswin Rogahang, kepada sejumlah wartawan, Selasa (4/12/2012).
Menurut Rogahang, dari data yang ada, target PAD di Dishubkominfo hanya 200 juta rupiah per tahun. Sementara anggaran untuk membayar gaji, khususnya tenaga honor di instansi tersebut, per bulannya berkisar 50 juta rupiah, sehingga dalam setahun bisa mencapai angka 600 juta rupiah. "Jika dilihat jelas sangat kontradiktif, bagaimana bisa, pengeluaran justru lebih banyak dari pemasukan," ujarnya.
Mirisnya lagi, meskipun target PAD rendah bila dibanding dengan anggaran untuk tenaga yang digaji, capaian atau serapan atas PAD pun ternyata sangat rendah, belum mencapai setengah atau 50% dari target yang ada, sementara tahun anggaran 2012 tinggal menyisahkan waktu tak lebih dari sebulan. "Meski target PAD tak seberapa dengan gaji para tenaga honorernya, realisasi atas target PAD pun ternyata sangat rendah. Hingga November 2012 baru berkisar 30%," ungkapnya miris.
Ketika dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dishubkominfo, S H Mandagi, mengatakan bahwa target yang direncanakan memang sudah seperti itu, begitu juga dengan besarnya anggaran untuk gaji tenaga honorer, jelas mesti dibayar karena mereka telah terdaftar. Mengenai realisasi atas target PAD, pihaknya akan berusaha dalam waktu dekat menambah angka prosesntasi serapan PAD. "Realisasi atas serapan PAD diusahakan paling kurang diatas 50%," tegasnya.
Menurut Rogahang, dari data yang ada, target PAD di Dishubkominfo hanya 200 juta rupiah per tahun. Sementara anggaran untuk membayar gaji, khususnya tenaga honor di instansi tersebut, per bulannya berkisar 50 juta rupiah, sehingga dalam setahun bisa mencapai angka 600 juta rupiah. "Jika dilihat jelas sangat kontradiktif, bagaimana bisa, pengeluaran justru lebih banyak dari pemasukan," ujarnya.
Mirisnya lagi, meskipun target PAD rendah bila dibanding dengan anggaran untuk tenaga yang digaji, capaian atau serapan atas PAD pun ternyata sangat rendah, belum mencapai setengah atau 50% dari target yang ada, sementara tahun anggaran 2012 tinggal menyisahkan waktu tak lebih dari sebulan. "Meski target PAD tak seberapa dengan gaji para tenaga honorernya, realisasi atas target PAD pun ternyata sangat rendah. Hingga November 2012 baru berkisar 30%," ungkapnya miris.
Ketika dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dishubkominfo, S H Mandagi, mengatakan bahwa target yang direncanakan memang sudah seperti itu, begitu juga dengan besarnya anggaran untuk gaji tenaga honorer, jelas mesti dibayar karena mereka telah terdaftar. Mengenai realisasi atas target PAD, pihaknya akan berusaha dalam waktu dekat menambah angka prosesntasi serapan PAD. "Realisasi atas serapan PAD diusahakan paling kurang diatas 50%," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar