Waktu tidak akan pernah menoleh ke
belakang. Apapun masalahnya, apapun kondisinya, waktu akan tetap
berjalan maju ke depan. Waktu tidak mengenal apa itu cinta, kasih,
sayang, memberi atau rasa-rasa yang lain. Waktu akan tetap bekerja pada
fungsinya yaitu setiap detik yang telah terlewat adalah masa lalu yang
hanya bisa diingat dalam kenangan.
Bagi
orang-orang yang mengalami sakit parah, maka waktu merupakan momok yang
menakutan. Waktu ibarat sang malaikat maut yang akan datang pada waktu
yang tak tentu. Sehingga mereka takut berkawan dengan waktu. Setiap
detik yang di laluinya penuh dengan kekuatiran.
Bagi
seorang pekerja, maka waktu adalah uang. Seberapa banyak kerjaan yang
telah kita selesaikan, maka banyak pulalah penghasilan yang kita
dapatkan. Maka secara tidak langsung, waktu telah menjadikan manusia
sebagai hamba uang. Mereka akan kuatit bila tidak bekerja maka sama
halnya tidak makan.
Waktu kerap
menjadi teman pelbagai masalah. Waktu kerap menjadi sasaran ketika
masalah-masalah tersebut menimpa hidup manusia. Manusia kerap
menyalahkan masa lalu atas apa yang ia alami saat ini.
Tidak
perlu takut dan kuatir akan hari esok. Kita hanya perlu melakukan yang
terbaik hari ini, saat ini, dan detik ini. Apa yang akan kita dapatkan
hari esok, merupakan tuaian dari apa yang kita tabur hari ini.
Jangan
takut gagal. Kita hanya perlu melakukan segala sesuatu dengan baik dan
tidak menyerah terhadap segala kegagalan. Tuhan akan melihat seberapa
besar usaha dan iman percaya kita. Bersyukurlah dalam segala situasi dan
percayalah bahwa kita akan mendapatkan yang terbaik karena Tuhan adalah
sumber segala berkat.
Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur.
Filipi 4:6
0 komentar:
Posting Komentar