Kamis, 29 November 2012

Top 100 Global Thinkers

Top 100 Global Thinkers atau seratus pemikir top dunia yang dilansir Foreign Policy periode November - Desember 2012 menempatkan Mantan Menteri Keuangan RI 2005 - 2010, Sri Mulyani sejajar dengan tokoh-tokoh dunia seperti Presiden AS Barack Obama, Aung San Suu Kyi, Hillary Clinton, Bill Gates, hingga George Soros.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga masuk jajaran wanita berpengaruh versi Majalah Forbes. Dia juga pernah masuk dalam deretan wanita berpengaruh versi Majalah Foreign Policy edisi Mei - Juni 2012. Dalam daftar diberi judul "The Most Powerful Women You've Never Hear Of", Sri Mulyani berada pada urutan ke-18 dari 25 perempuan paling berpengaruh di dunia.
Sri Mulyani, saat menjabat Menteri Keuangan berhasil melakukan berbagai langkah yang dinilai membawa perubahan positif bagi Indonesia, tulis Majalah Foreign Policy, Selasa (27 November).  
Kiprah Sri Mulyani bisa dikatakan berada di "garis keras". Sebagai Menteri Keuangan Indonesia periode 2005 - 2010, banyak dihujani pujian untuk pemikiran reformasinya yang tangguh. Mulai dari memecat pejabat pajak yang mengorup penghasilan wajib pajak hampir empat kali lipat, sampai membantu 250 juta  penduduk Indonesia keluar dari krisis keuangan global dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata enam persen.
Sri Mulyani pun dinilai mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi 6 persen di tengah krisis finansial global, dengan pemikiran sederhana, seperti pemotongan fiskal dengan beberapa kebijakan untuk mendorong pertumbuhan. Sementara peningkatan perdagangan, investasi, dan inovasi dalam negeri juga terus ditingkatkan.
Saat ini, Sri Mulyani menjadi satu-satunya wanita paling senior di Bank Dunia, yang menjajakan pemikirannya ke seluruh dunia. Sri Mulyani banyak menawarkan nasihat tentang pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara berkembang untuk meniru keajaiban Indonesia. 
Menurut Sri Mulyani, Indonesia adalah negara yang memiliki pertumbuhan konsumer tercepat ketiga di dunia setelah Cina dan India. Bahkan, diperkirakan akan melampaui masyarakat Inggris dan Jerman, untuk menjadi negara ke tujuh terbesar ekonomi dunia pada 2030.
Pada sebuah pidato di Beijing bulan Maret 2012, Sri Mulyani memperingatkan bahwa kebangkitan Cina bisa dalam bahaya, kecuali diperbolehkan bersaing lebih dan lebih. Kemudian, mengenai utang Eropa, menurutnya, negara-negara seperti Yunani dan Spanyol harus mendapatkan neraca yang seimbang dalam membangun ekonomi mereka. Bahkan, Sri Mulyani menyarankan mengunakan model Indonesia.


Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar