RATAHAN – Menanggapi
tudingan dan kritikan sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar), Dewan
Perwakilan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra)
pada rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Perubahan (APBD - P) 2012, Kamis (29/11), Ketua Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD), Freddy Lendo, sontak beralasan bahwa masalah
pengelolaan keuangan daerah dipicu oleh perilaku sejumlah pejabat nakal.
Lendo mengungkapkan bahwa dari semua pejabat yang
ada di lingkup pemerintah kabupaten (Pemkab) Mitra, tak semuanya baik, karena
tak bisa dipungkiri bahwa ada juga pejabat-pejabat yang nakal atau dalam
ungkapannya disebut anak nakal. “Saya ibaratkan dalam sebuah keluarga, ada anak
nakal, ada juga anak baik atau penurut. Sama juga dengan pejabat dalam lingkup
pemkab Mitra. Ada
pejabat yang baik ada pula pejabat yang nakal,” ungkapnya.
Namun mirisnya, kata Lendo, pejabat-pejabat yang
nakal itu justru mendapat tempat yang baik dihati pemimpin, dalam hal ini
Bupati Mitra, Telly Tjanggulung. Mereka mampu memanfaatkan kebaikan hati ibu
bupati untuk memuluskan semua kepentingannya. “Saya prihatin, karena justru
pejabat-pejabat yang nakal itu, yang didengar. Mereka kerjanya hanya mencari
muka di depan Ibu Bupati dan memanfaatkan kebaikan hati ibu bupati untuk tujuan
dan kepentingan pribadi mereka,” ujarnya miris.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Mitra, Tonny Lasut,
yang juga sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar
Mitra, ikut mengungkapkan keprihatinannya terkait pejabat-pejabat nakal itu.
Kata Lasut, saran dan masukkan dari para pejabat-pejabat itu justru membuat
tata pengelolaan keuangan daerah jadi amburadul. Hal itu tampak pada pergeseran
sejumlah anggaran untuk pos-pos yang tidak ditata dalam APBD. “Saya heran,
karena mereka yang nakal itu, justru diperhatikan, sementara yang baik-baik
kurang diperhatikan,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar