Survei calon presiden yang baru saja dirilis Lembaga Survei Indonesia
(LSI) masih memunculkan sejumlah nama berlatar belakang militer, baik
purnawirawan maupun aktif. Terkait hasil survei tersebut, analis politik
Yunarto Wijaya menilai, nama-nama tokoh berlatar belakang militer
memang masih cukup berpengaruh pada Pilpres 2014.
"Nama-nama militer harus diakui masih kuat," kata Yunarto saat dihubungi wartawan.
Tiga
nama asal TNI yang mencuat dalam survei LSI di antaranya, Menkopolhukam
Marsekal (Purn) Djoko Suyanto, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn)
Endriartono Sutarto, dan Kasad Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Itu pun
belum termasuk Ketua Dewan Pembina Letjen (Purn) Gerindra Prabowo
Subianto dan Ketua DPP Hanura Jenderal (Purn) Wiranto.
"Jangan
lupa, 32 tahun Indonesia dipimpin oleh militer, dan saat ini kita sudah
dipimpin SBY hampir 10 tahun yang juga berlatar militer," terang Yunarto
menyebutkan alasannya.
Dalam pandangannya, banyak masyarakat
Indonesia yang menilai sosok berlatar belakang militer merupakan
pemimpin yang ideal karena kedisiplinan mereka. Selain karena pengaruh
pemimpin-pemimpin sebelumnya, hal ini dipengaruhi luasnya teritori
Indonesia.
"Ini berkaitan dengan masyarakat kita yang majemuk dan luasnya teritorial kita," jelas Yunarto.
Meski
cukup selaras dengan hasil survei, Yunarto memiliki pendapat tersendiri
terkait nama-nama calon yang patut diperhitungkan. Menurutnya, nama
Prabowo dan Wiranto yang lebih dulu menggaung memiliki tingkat
resistensi yang cukup kuat dalam masyarakat.
"Keduanya masih dipandang sebagai tokoh Orde Baru," tambah Yunarto.
Ia
justru melihat nama Endriartono sebagai kuda hitam. Walaupun kalah
populer, nama mantan Panglima TNI itu relatif bersih dan ketegasannya
terlihat saat menjabat petinggi militer.
"Sosok ini bisa menjadi kuda hitam dalam Pilpres 2014," lanjut Yunarto.
Namun,
Yunarto juga menyebutkan bahwa kelemahan utama Endriartono terletak
pada tingkat popularitasnya yang masih terhitung rendah. Prabowo dan
Wiranto serta Djoko Suyanto relatif lebih dikenal luas berkat publikasi
yang luas selama ini.
0 komentar:
Posting Komentar