SEPENGGAL
kisah masa lalu nenek moyang orang Minahasa kiranya bisa direkonstruksi
dari keberadaan tempat kuburnya. Kubur batu atau orang Minahasa biasa
menyebutnya waruga, terbuat dari batu monolit berbentuk kotak berongga
dengan penutup berbentuk atap rumah. Baik wadah maupun tutupnya diberi
pahatan gambar yang melukiskan profesi si mayat sebelum meninggal.
Kuburan kuno peninggalan dari zaman Megalitikum itu, di antaranya bisa
dilihat di Desa Sawangan, Kecamatan Airmadidi, ibu kota Kabupaten
Minahasa Utara.
KOMPLEKS
peninggalan sejarah warisan peradaban para leluhur masyarakat Minahasa
kuno itu kini termasuk cagar budaya yang dilindungi pemerintah dan
merupakan salah satu obyek wisata budaya di Minahasa Utara.
Pariwisata
memang menjadi salah satu aspek yang mendapat perhatian pemerintah
daerah untuk dikembangkan. Topografi wilayahnya yang sebagian besar
berupa dataran rendah serta sebagian kecil berbukit-bukit dan bergunung
memungkinkan dikembangkannya wisata alam, budaya, dan bahari.
Kegiatan
menyelam, snorkeling, renang, sport fishing, dan rekreasi luar ruangan
merupakan jenis wisata yang ditawarkan di beberapa pantai dan pulau di
kawasan kabupaten ini. Misalnya, Taman Laut Nain dan Mantehage, Pantai
Tarabitan dan Pantai Lilang dapat digunakan untuk kegiatan menyelam.
Sementara
snorkeling dan sport fishing bisa dilakukan di Pulau Gangga dan Pulau
Sahaung. Wisata lainnya adalah daerah wisata Gunung Klabat dan
agroindustri. Sarana penunjang, seperti rumah makan dan restoran, juga
cukup tersedia hampir di setiap wilayah kecamatan.
Bila
dikaitkan dengan produk domestik regional bruto (PDRB) kabupaten ini,
kontribusi penunjang pariwisata, seperti hotel dan restoran, memang
belum besar, sumbangannya baru sebesar 9,09 persen. Persentase itu masih
jauh di bawah jumlah yang diberikan sektor pertanian yang mencapai
33,61 persen.
Pertanian
memang menjadi penopang utama PDRB Minahasa Utara. Sumbangan terbesar
sektor pertanian terutama diperoleh dari perkebunan (35,26 persen),
tanaman pangan (26,96 persen), dan perikanan (26,63 persen).
Alam
dan cuaca di daerah ini memang cocok untuk areal tanaman pertanian.
Hampir di semua kecamatan berbagai tanaman pertanian tumbuh subur.
Budidaya padi sawah yang diterapkan di sini umumnya sawah dengan irigasi
semiteknis dan sederhana, di samping juga terdapat sawah tadah hujan.
Penanaman
dilakukan dua kali musim tanam dan kadang kala digilir dengan tanaman
palawija. Tanaman pangan yang diusahakan oleh penduduk adalah padi,
jagung, ubi-ubian, dan tanaman hortikultura lainnya. Sebanyak 33,41
persen penduduk bekerja di lahan pertanian pangan ini. Tahun 2003, dari
luas panen padi sawah 4.453 hektar dihasilkan 21.355 ton, sementara
produksi padi ladang 2.345 ton dihasilkan dari 961 hektar. Hasil itu
selain untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah sendiri, juga dipasarkan
ke daerah sekitar.
Tanaman
perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar, memegang
peranan penting bagi perekonomian Minahasa Utara. Komoditas perkebunan
yang banyak diusahakan penduduk adalah kelapa, cengkeh, vanili, cokelat
(kakao), dan pala.
Pola
penanaman masih sederhana dan merupakan perkebunan rakyat yang dikelola
secara turun-temurun. Tanaman kelapa, misalnya, diusahakan penduduk
sudah sejak lama dan tumbuh subur hampir di semua kecamatan di Bumi
Nyiur Melambai ini. Tahun 2003 produksi kelapa mencapai 335.747 ton dari
areal tanam seluas 40.584 hektar.
Oleh
penduduk kelapa umumnya dibuat kopra yang merupakan komoditas unggulan
kabupaten. Kopra di sini sebagian besar merupakan produk industri
rumahan, sementara pengolahan kelapa menjadi minyak dikerjakan oleh
pabrik dalam skala kecil. Selain itu, kelapa juga diolah menjadi tepung
kelapa, nata de coco, dan arang tempurung. Pabrik-pabrik pengolah kelapa
tersebut terdapat di Kecamatan Airmadidi, Dimembe, Kauditan, dan Kema.
Semua komoditas ini sudah masuk pasar ekspor, terutama ke Eropa dan
India.
Cengkeh,
pala, dan vanili juga lumayan banyak ditanam di daerah ini. Tanaman
cengkeh terutama diusahakan di Kecamatan Airmadidi, Kauditan, dan Kema.
Terdapat 4.000 hektar areal potensial untuk tanaman ini. Produksi
cengkeh hasilnya memang belum begitu besar, yaitu 2.043 ton dari lahan
seluas 6.436 hektar. Sementara produksi pala 307 ton dari areal seluas
497 hektar. Lokasi penanaman pala terdapat di Kecamatan Kauditan dan
Kema.
Beberapa
kecamatan di Minahasa Utara, seperti Wori, Likupang Barat, Likupang
Timur, Kema, dan Kauditan berbatasan dengan laut sehingga memiliki
potensi besar di bidang perikanan. Ada 5.715 orang atau sekitar 2.800
rumah tangga yang menggantungkan hidup dari hasil laut. Baik perikanan
laut maupun darat, serta budidaya rumput laut, mutiara dan biota laut
banyak diusahakan penduduk setempat. Selain itu, budidaya ikan air tawar
yang pengembangannya dilakukan dalam keramba ataupun jaring apung dan
kolam.
Budidaya
ikan bandeng dan udang windu terutama di Kecamatan Kema, Likupang
Barat, dan Likupang Timur. Sementara rumput laut antara lain diusahakan
di Pulau Nain, Likupang Barat, Likupang Timur, dan Kema, serta kerang
mutiara di Pulau Talise dan Pulau Bangka. Produk komoditas utama hasil
laut daerah ini adalah ikan tuna, ikan cakalang, ikan kerang, rumput
laut, dan mutiara. Hasil laut ini diekspor ke Eropa, Amerika, dan Asia.
Hasil
bumi dan laut daerah ini dapat sampai ke daerah tujuan pemasaran karena
didukung oleh sarana yang cukup tersedia. Prasarana produksi dan
transportasi sudah terbangun dan dapat dilalui dengan kendaraan darat
dan laut.
Kondisi
wilayah kabupaten terbungsu di Provinsi Sulawesi Utara ini-bila tidak
ada lagi pemekaran-merupakan area sentra dan titik simpul pusat
pengembangan dan pertumbuhan antara Kota Manado dan Kota Bitung, serta
Kabupaten Minahasa. Kabupaten yang baru resmi menjadi daerah otonom pada
7 Januari 2004 ini memang termasuk dalam kawasan pengembangan Kapet
Manado-Bitung.
Arti Logo
Lambang Daerah Berbentuk Segi Lima
melambangkan Pancasila Dasar Negara Kesatuan RI dan Kepribadian Bangsa.
melambangkan Pancasila Dasar Negara Kesatuan RI dan Kepribadian Bangsa.
Langit Berwarna Biru
melambangkan rasa kedamaian dalam kebersamaan hidup antara seluruh umat beragama di Kabupaten Minahasa Utara yang hidup rukun dan damai mengandalkan kekuasaan rahmat Allah yang Maha Kuasa.
melambangkan rasa kedamaian dalam kebersamaan hidup antara seluruh umat beragama di Kabupaten Minahasa Utara yang hidup rukun dan damai mengandalkan kekuasaan rahmat Allah yang Maha Kuasa.
Gambar Burung Manguni
melambangkan bahwa Kabupaten Minahasa Utara merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Minahasa Induk.
melambangkan bahwa Kabupaten Minahasa Utara merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Minahasa Induk.
Gambar Gunung Dan Daratan Berwarna Hijau
melambangkan gunung Klabat sebagai tanda identitas wilayah Kabupaten Minahasa Utara, dengan daratan yang subur dan makmur berisikan kekayaan kandungan potensi komoditas unggulan wilayah Minahasa Utara terdiri dari: hasil-hasil perkebunan, pertambangan dan sebagainya.
melambangkan gunung Klabat sebagai tanda identitas wilayah Kabupaten Minahasa Utara, dengan daratan yang subur dan makmur berisikan kekayaan kandungan potensi komoditas unggulan wilayah Minahasa Utara terdiri dari: hasil-hasil perkebunan, pertambangan dan sebagainya.
Pohon Kelapa
melambangkan Kabupaten Minahasa Utara merupakan bagian dari kawasan nyiur melambai sekaligus mengartikan bahwa kelapa sebagai salah satu produk komoditas dominan. Tujuh Butir Kelapa, Satu Butir Tunas Kelapa Dan Empat Pohon Kelapa Secara Keseluruhan melambangkan tanggal peresmian Kabupaten Minahasa Utara yaitu tanggal 7 Januari 2004.
melambangkan Kabupaten Minahasa Utara merupakan bagian dari kawasan nyiur melambai sekaligus mengartikan bahwa kelapa sebagai salah satu produk komoditas dominan. Tujuh Butir Kelapa, Satu Butir Tunas Kelapa Dan Empat Pohon Kelapa Secara Keseluruhan melambangkan tanggal peresmian Kabupaten Minahasa Utara yaitu tanggal 7 Januari 2004.
Gambar Laut Berwarna Biru Dengan Dua Riak Gelombang
melambangkan zone eksklusif/zone ekonomi maritim Kabupaten Minahasa Utara dengan kandungan kekayaan potensi kelautan terdiri dari perikanan, rumput laut dan lain sebagainya yang terletak antara laut Sulawesi dan laut Maluku.
melambangkan zone eksklusif/zone ekonomi maritim Kabupaten Minahasa Utara dengan kandungan kekayaan potensi kelautan terdiri dari perikanan, rumput laut dan lain sebagainya yang terletak antara laut Sulawesi dan laut Maluku.
Pita Berwarna Kuning Dengan Tulisan Minahasa Utara Dengan Huruf Berwarna Merah
melambangkan keberanian dan kejayaan.
melambangkan keberanian dan kejayaan.
Sumber : www.minahasautara.go.id
0 komentar:
Posting Komentar