Robot Nao (kredit foto: petapixel.com)
Dan sekarang, robot merambah ke dunia fotografi, tentu ini adalah inovasi yang menarik yang patut diapresiasi. Pertanyaan selanjutnya muncul: akankah keberadaan robot-robot tersebut bisa menyaingi para fotografer manusia yang banyak mencari nafkah dari sini? Jawabannya menggemberikan, yaitu tidak akan, setidaknya belum hingga saat ini.
Karena robot-robot fotografer tersebut hanya mampu mengoperasikan beberapa hal sederhana untuk mengabadikan gambar. Masih jauh upaya robot untuk menyamai manusia dalam hal fotografi. Tapi mereka akan mengambil alih beberapa tugas ketika Anda ingin istirahat dari memotret. Misalnya ketika sedang memotret di sebuah pesta. Atau jika Anda sendirian, tetapi ingin mendokumentasikan kegiatan tanpa harus menghentikan aktivitas.
Berikut ini beberapa robot fotografer yang perlu Anda ketahui:
1. photoBot
Penampakan photoBot hasil kreasi Tommy Dykes
Versi awal photoBot telah dibuat dan beberapa penggunanya merasa perangkat ini cocok digunakan untuk surveillance atau spying (memata-matai). Berkat kreasinya ini, Tommy diganjar penghargaan untuk Product Design pada Andrew Grant Prize 2012 dari Edinburgh University.
Konsep desain photoBot
Nao robot (kredit foto: dvice.com)
Robot ini juga diprogram untuk menilai kualitas foto berdasarkan penilaian pada pencahayaan, fokus dan warna. Lebih lanjut, Nao dapat mengambil foto saat disuruh, kemudian menentukan kualitasnya. Jika skor gambar di bawah ambang batas kualitas tertentu, robot otomatis membuat upaya lain. Dengan mempelajari foto pertama yang menyimpang dari pedoman foto, kemudian membuat koreksi sesuai dengan orientasi kameranya.
3. Memoto Lifelogging Camera
Ukuran kamera Memoto yang kecil hanya 36x36x9mm

Desain konsep Memoto
4. Autographer
kamera Autographer
Hasil foto dengan Autographer
***
Kamera robot kian cerdas karena bisa mempelajari kualitas foto
seperti yang ada pada Nao. Namun menurut Bill Smart, peneliti dari
Washington University di St Louis, seperti dikutip dari News Scientist,
robot masih belum bisa menandingi fotografer manusi karena tidak bisa
mengenali point of interest (POI). Padahal ini adalah salah satu hal
penting dalam prinsip fotografi. Mungkin nanti para peneliti atau
produsen akan mengembangkan sistem semacam untuk mendeteksi hal-hal yang
menarik (POI).Apa jadinya seandainya nanti robot-robot tersebut sudah sehandal manusia dalam kemampuan memotret. Seperti dua sisi mata pisau, perkembangan teknologi selalu membawa dua hal: positif dan negatif. Tinggal bagaimana kita bisa terus beradaptasi pada kecanggihan teknologi dengan memanfaatkannya untuk hal-hal yang produktif.
0 komentar:
Posting Komentar