Seorang anak kecil sedang bermain dengan
pewarna makanan. Dia menuangkan setetes pewarna merah ke dalam sebuah
gelas yang berisi air putih. Anak itu menjadi sangat senang saat seluruh
air di dalam gelas itu berubah menjadi merah.
Ia
pun berlari menuju ke sebuah ember yang penuh dengan air. Dengan mata
berbinar di tuangkannya segelas air berwarna merah tersebut ke dalam
ember. Anak itu tampak sedikit murung ketika didapati bahwa air yang ia
miliki tak lagi berwarna merah namun berwarna merah muda. Tak puas
dengan warna yang ia dapatkan, maka ia membawa ember tersebut ke tepi
kolam. Ditumpahkannya seluruh isi ember tersebut ke dalam kolam. Ia pun
menangis karena air kolam tak sedikit pun berubah warna, melainkan
warnanya tetep sejernih air putih.
Pewarna
merah itu ibarat noda/luka di hati. Apabila kita masih sedikit membuka
pintu pengampunan dan tidak mau melupakan apa yang telah lalu, maka luka
itu akan tetap terasa. Namun saat kita memiliki banyak kasih dan mau
melepaskan pengampunan dengan tulus, maka luka itu tidak akan tampak
lagi.
Kasih dapat menutup luka hati.
Kasih mampu menghilangkan noda-noda yang tidak kita inginkan di dalam
kehidupan yang kita jalani. Saat kita berserah penuh pada Yesus, maka
kasih yang baru itu akan selalu mengalir dalam hidup kita.
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Roma 12:10
0 komentar:
Posting Komentar