Selasa, 11 Desember 2012

Benarkah Kiamat Jatuh pada Tanggal 12 Desember 2012 ?

Mitos mengenai hari kiamat akan tiba pada bulan Desember tahun 2012 dimulai dengan klaim bahwa Nibiru, planet yang ditemukan oleh bangsa Sumeria, akan menabrak planet bumi. Zecharia Sitchin, orang menulis cerita fiksi tentang peradaban sejarah Mesopotamia, mengklaim dalam beberapa buku (The Twelfth Planet, The Stairway to Heaven, The End of Days) bahwa dia telah menemukan dan menterjemahkan dokumen-dokumen milik bangsa Sumeria yang mengidentifikasi sebuah planet – Nibiru – yang mengelilingi matahari setiap 3600 tahun sekali. Dongeng Sumeria milik Sitchin ini juga memasukkan cerita tentang astronot yang mengunjungi bumi dan berasal dari peradaban alien yang disebut dengan Anunnaki.
Setelah buku tersebut diterbitkan, Nancy Lieder, seorang cenayang, menulis pada situsnya bahwa para penduduk dari planet khayalan yang mengorbit di sekitar bintang Zeta Reticuli memperingatkannya bahwa planet Bumi berada dalam bahaya saat bertemu planet Nibiru. Pada saat itu muncul prediksi bahwa Bumi akan bertabrakan dengan Nibiru pada bulan May tahun 2003.
Ternyata pada bulan itu tidak terjadi apa-apa. Klaim mengenai tanggal jatuhnya hari kiamat kini berpindah ke bulan Desember tahun 2012. Baru-baru ini banyak orang yang menghubungkan hal ini dengan dongeng lain yaitu mengenai penghabisan kalender dari bangsa Maya yang berakhir pada musim dingin tahun 2012 tepatnya pada tanggal 21 Desember 2012.
Nibiru adalah sebuah istilah dalam astrologi Babilonia yang terkadang diasosiasikan dengan tuhan Marduk. Para sarjana Mesopotamia kuno membantah klain bahwa Nibiru adalah planet dan mereka juga membantah bahwa bangsa Sumeria mengetahui akan hal itu. Penduduk Sumeria adalah warga sipil yang baik, namun mereka meninggalkan beberapa catatan astronomi. Mereka tidak memiliki pemahaman bahwa planet tersebut mengelilingi matahari. Pemahaman tersebut pertama kali dikembangkan oleh orang Yunani dua milenium setelah zaman Sumeria berakhir.
Beberapa orang mengklaim bahwa NASA menemukan Nibiru pada tahun 1983 menggunakan Infra Red Astronomy Satelite (IRAS) yang memiliki survey langit selama 10 bulan. IRAS membuat katalog dari 350.000 sumber infrared dan pada awalnya kebanyakan dari sumber ini tidak terdefinisi. Para astronom telah melakukan follow up terhadap semua observasi ini dengan instrument yang lebih modern baik di bumi maupun di angkasa. Rumor tentang planet ke 10 munculi pada tahun 1984 setelah sebuah jurnal muncul di Astrophysical Journal Letters dengan judul “Unidentified point sources in the IRAS minisurvey”. Pada tahun 1987, ilmuan mempublikasikan identifikasi dari objek misterius sebagai galaksi yang cukup jauh. Tidak ada sumber IRAS yang ternyata benar sebuah planet. Bagi astronom, klaim yang dipertahankan tentang keberadaan planet di dekat bumi namun tidak terlihat adalah lelucon belaka.
Kurangnya fakta yang ada membuat beberapa orang yang mempercayai mitos mengklaim bahwa pemerintah menyimpan sebuah rahasia tersembunyi. Kebenaran mengenai hal ini juga belum memiliki kepastian.
Semua pemikiran mengenai kiamat akan terjadi pada tahun 2012 merupakan pemikiran yang berdasar pada mitos-mitos terdahulu. NASA sendiri mengklaim pada situs mereka bahwa bumi berada pada kondisi normal di tahun 2012 ini. Belum ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa keberadaan Nibiru atau planet X benar-benar ada. Mungkin tingkat kepercayaan masyarakat telah meningkat sejak Columbia Pictures berupaya menarik keuntungan dari isu ini dengan membuat film mengenai hari kiamat yang berjudul 2012 pada tahun 2009 lalu. Mereka juga membuat website palsu (www.instituteforhumancontinuity.org) yang berisikan kebohongan mengenai hari kiamat. Sekarang bagaimana Anda menyikapinya? Bekerjalah sebaik mungkin seolah-olah Anda akan hidup selamanya dan beribadahlah sebaik mungkin seolah-olah Anda akan meninggal esok hari.

Mantan Menteri Malaysia: Habibie Pengkhianat Bangsa

Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menuliskan hal kontroversial seputar mantan presiden ketiga RI Baharuddin Jusuf Habibie. Dalam laman media Malaysia, www.utusan.com.my, ia menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Tulisan itu berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim" itu dimuat dalam kolom "Rencana".

Berikut adalah tulisan Zainudin Maidin tersebut.

Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir karena mengkhianati negaranya, telah menjadi tetamu kehormat kepada Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini.

Beliau diberikan penghormatan untuk memberi ceramah di Universiti Selangor (Unisel).

Beliau disingkirkan setelah menjadi Presiden Indonesia hanya selama 1 tahun 5 bulan kerana bersetuju dengan desakan Barat supaya mengadakan pungutan suara ke atas penduduk Timor Timur dalam Wilayah Indonesia menyebabkan Timor Timur terkeluar daripada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 30 Ogos 1999.

Beliau mengakhiri jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999.

Beliau juga telah menyebabkan berlakunya perpecahan rakyat Indonesia kepada 48 parti politik yang mengakibatkan keadaan politik negara itu dalam porak-peranda hingga kini.

Adalah suatu hal yang agak menarik dan lucu bila Anwar Ibrahim dalam ucapan aluannya menimbulkan keupayaannya ketika menjadi Timbalan Perdana Menteri dan ketika Habibie menjadi Presiden Indonesia dapat menyelesaikan masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Ia memberikan gambaran bahawa sekiranya kuasa dikembalikan semula kepada mereka maka pastinya akan dapat menyelesaikan semua masalah antara kedua-dua negara.

Barangkali ramai yang hadir di majlis pidato itu yang tidak tahu tentang sejarah Habibie telah terpesona dengan syarahan dan ceritanya, tetapi saya terpegun merenung persamaan watak, tugas dan nasib yang sama kedua-dua bekas pemimpin besar itu.

Habibie menjadi gunting dalam lipatan terhadap Presiden Indonesia Suharto walaupun Suharto yang membawanya kembali dari Jerman untuk kemudiannya menjadi wakil Presiden dan demikian juga yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim terhadap Tun Dr. Mahahtir Mohamad ketika beliau menjadi Timbalan Perdana Menteri setelah dipungut daripada ABIM.

Bagaimana pun Habibie sempat menjadi Presiden dan mengkhianati bangsa dan negaranya setelah menjadi Presiden, tetapi Anwar mahu menyerahkan negara ini kepada IMF dan New Imperialis sebelum sempat menjadi Perdana Menteri. Allah telah menyelamatkan rakyat Malaysia.

Apakah tujuan Anwar menjemput "pengkhinat" bangsa Indonesia ini ke Malaysia. Dia tidak mempedulikan perasaan rakyat Indonesia kerana mungkin mereka telah sekata hendak menunjukkan kebesaran dan keagungan masa silam mereka untuk melindungi dosa besar mereka dan mungkin masing-masing berangan-angan bahawa zaman besar itu akan datang semula.

Kepada saya yang menjadi kenangan besar tentang Habibie ialah dia telah membuat tetamu termasuk Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir terpaksa menunggu kedatangannya dari Jakarta lebih dari dua jam di IKIM Kuala Lumpur untuk mendengar ucapannya (ketika itu dia belum jadi presiden). Barangkali Dr. Ismail Ibrahim, kekas Ketua Pengarah IKIM masih ingat peristiwa pahit ini.

Beliau sengaja melakukan ini untuk menunjukkan "aku lebih besar" dan ucapannya yang penuh dengan keegoan begitu panjang sehingga ke peringkat memualkan hadirin, tetapi Dr. Mahathir tetap menunggu dengan setia.

Inilah jenis manusia yang dibawa oleh Anwar Ibrahim ke negara ini dari semasa ke semasa untuk membantunya dalam politik dan jemputannya kali ini pun untuk tujuan menunjukkan "kami berdua masih besar."

Saya tidak tahu bagaimana terseksanya para hadirin di Unisel mendengar ucapan manusia yang egonya amat tinggi, apatahlah lagi mendapat peluang berucap kepada orang yang dianggap bodoh sesudah sekian lama tidak mendapat kesempatan berucap kepada rakyat Indonesia yang tidak lagi mahu mendengarnya dan tidak lagi menghormatinya.

Pada hakikatnya mereka berdua tidak lebih daripada "The Dog Of Imperialism".

Habibie: Ada yang Hina, Anggap Saja Pujian

JAKARTA,  Presiden ke-3 RI BJ Habibie menanggapi tudingan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, dengan kepala dingin. Zainudin menyebutnya sebagai pengkhianat bangsa dan "the dog of imperialism" pada tulisan di media Utusan Malaysia yang bertajuk "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim".
"BJ Habibie: Kalau ada yang menghina Anda, anggap aja sebagai sebuah pujian, bahwa dia berjam-jam memikirkan Anda, sedangkan Anda tidak sedetik pun memikirkan dia," demikian tweet pada akun Twitter The Habibie Center, @habibiecenter, Selasa (11/12/2012).
Habibie dikatakan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, termasuk hak menyuarakan pendapat. "Kami yakin masyarakat Indonesia cerdas membaca media. Siapa yang mengemukakan pendapat tersebut juga harus dicermati. Jangan berasumsi," tutur Habibie.
Sebelumnya, juru bicara keluarga Habibie, Watik Pratiknya yang juga Direktur Eksekutif The Habibie Center, mengatakan, Habibie hanya tertawa terbahak-bahak saat membaca tulisan Zainudin.
Sementara itu, peneliti senior Habibie Center, Dewi Fortuna Anwar, menyebut tulisan Zainudin Maidin telah menghina Habibie.
"Saya sudah baca artikelnya. Sebagai analis, saya sangat heran dengan kata-kata sangat kasar dan kurang proporsional dari seorang mantan pejabat Malaysia terhadap mantan pemimpin negara jiran yang juga sesama anggota ASEAN," ujar Dewi.
Menurut Dewi, kritik Zainudin ke Habibie adalah refleksi kegusaran lama atas kedekatan dan dukungan sang mantan Presiden terhadap Anwar Ibrahim sejak awal Anwar ditahan dahulu. Dalam artikelnya, Zainudin memang menulis, beberapa waktu lalu Anwar memang mengundang Habibie memberi ceramah di di Universitas Selangor.
"Upaya Anwar mendorong reformasi di Malaysia, dengan meniru Indonesia, jelas-jelas dianggap sebagai ancaman besar oleh para tokoh UMNO," tutur Dewi.
Seperti termuat dalam tulisan Zainudin di harian Utusan Malaysia, Senin (10/12/2012), yang juga diunggah di situs web harian itu, sosok Habibie disebut sebagai "penggunting dalam lipatan" terhadap Soeharto, penyebab perpecahan Indonesia dengan munculnya 48 partai politik.
Selain itu, Zainudin juga menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa lantaran memenuhi desakan Barat menggelar jajak pendapat di Timor Timur. Atribusi paling keras ditulis Zainudin, dengan menyebut Habibie dan Anwar sebagai sesama "anjing imperialisme" (the dog of imperialism) lantaran bersedia menyerahkan negaranya ke lembaga moneter internasional (IMF). Dengan sejumlah alasan itu tadi, tulis Zainudin, Habibie tidak lagi terpilih dalam pemilihan umum berikut dan hanya memimpin Indonesia dengan singkat, selama satu tahun lima bulan.

Ruhut: Anas Kena di Last Minute, Karam Demokrat

JAKARTA,  - Politisi Partai Demorat Ruhut Sitompul kembali mengingatkan seluruh rekan separtainya yang disebut-sebut terlibat kasus dugaan korupsi untuk bersikap legowo dengan mundur dari jabatan di partai. Sikap legowo itu, menurut dia, diperlukan untuk menyelamatkan Partai Demokrat di Pemilu 2014 .
"Dari dulu saya bilang Andi (Mallarangeng), Anas Urbaningrum (Ketua Umum Partai Demokrat), dan lainnya, hei kawan-kawan yang nama-namanya disebut legowo mundur kalau sayang dengan partai," kata Ruhut di Jakarta, Sabtu ( 8/12/2012 ).
Ruhut mengatakan, sebagai pejabat publik, mereka tidak bisa berlindung di balik asas praduga tak bersalah. Meski belum ditemukan cukup bukti dalam keterlibatan korupsi, mereka sudah terkena sanksi sosial dan kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
Ruhut menilai ketidakjelasan status Anas terkait kasus Hambalang telah menyandera partai. Anggota Komisi III DPR itu memberi contoh penanganan kasus suap cek perjalanan ketika pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 di KPK.
Awalnya, mantan Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom tak terjerat. Ketika para politisi yang tersangkut kasus itu selesai menjalani hukuman, kata Ruhut, Miranda baru terjerat. Dia divonis bersalah dengan hukuman tiga tahun penjara.
"Kebayang nanti naik kelasnya (Anas) last minute menjelang pemilu 2014 , karam langsung partai kami. Legowo makanya kepada kawan-kawan kami," pungkas Ketua DPP Partai Demokrat itu.
Pengamat Politik Indo Barometer M Qodari menilai terjeratnya Andi terkait kasus Hambalang memang mengurangi beban Demokrat. Andi telah mengundurkan diri dari Sekretaris Dewan Pembina Demokrat maupun Menteri Pemuda dan Olahraga sehingga tidak bisa dipolemikkan lagi.
Hanya saja, kata Qodari, status Anas masih menyulitkan dan menjadi beban Demokrat. Karena itu, KPK perlu mengambil keputusan agar tidak ingin dinilai menyandera Demokrat.

Sumber

Kerja KPK Bikin Merinding dan Haru

Dalam sejarah berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi yang sudah hampir berusia sembilan tahun, baru sekarang lembaga ini menetapkan seorang menteri kabinet aktif sebagai tersangka.

Adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng yang menjadi menteri kabinet aktif pertama yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Andi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan proyek kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

KPK memang belum resmi mengumumkan Andi sebagai tersangka. Namun, dari dokumen surat permohonan pencegahan ke luar negeri yang dikirim KPK kepada Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, 3 Desember lalu, dengan jelas status Andi disebut sebagai tersangka.

Berikut kutipan surat permohonan pencegahan tersebut. ”Diberitahukan kepada Saudara (Dirjen Imigrasi) bahwa saat ini KPK sedang melaksanakan penyidikan tindak pidana korupsi terkait pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang tahun anggaran 2010-2012 yang dilakukan oleh tersangka Andi Alfian Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga/pengguna anggaran pada Kementerian Pemuda dan Olahraga”.

Nama proyek Hambalang mulai terungkap ketika bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menjadi tersangka dalam kasus korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam pelariannya, Nazaruddin berceloteh soal proyek Hambalang yang dikorupsi dan uangnya mengalir ke arena Kongres Partai Demokrat.

Sejak itulah sejumlah nama petinggi partai penguasa itu disebut-sebut terlibat, antara lain Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Andi yang di partai menjabat Sekretaris Dewan Pembina.

KPK mulai menyelidiki dugaan korupsi proyek Hambalang sekitar Oktober 2011. Saat itu KPK masih dipimpin komisioner periode kedua. KPK baru menaikkan status penanganan kasus Hambalang dari penyelidikan menjadi penyidikan pada 19 Juli silam. Saat itu pun KPK baru berani menetapkan pejabat eselon II, Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar, sebagai tersangka. Deddy adalah pejabat pengguna komitmen di proyek Hambalang.

Tak berapa lama setelah penetapan Deddy sebagai tersangka, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, Deddy adalah anak tangga pertama. Juru Bicara KPK Johan Budi SP juga mengungkapkan, ibarat pohon, Hambalang adalah pohon besar dengan banyak dahan dan ranting tindak pidana korupsi.

Namun, di tengah-tengah upaya KPK mengungkap tuntas kasus korupsi proyek Hambalang, sejumlah kendala menghadang. Agustus lalu, seusai menyidik kasus korupsi pengadaan simulator mengemudi di Korps Lalu Lintas Polri, dengan tersangka antara lain dua petinggi Polri aktif, Inspektur Jenderal Djoko Susilo dan Brigadir Jenderal (Pol) Didik Purnomo, KPK disibukkan dengan penarikan penyidiknya yang berasal dari Polri secara besar-besaran. Ada 20 penyidik yang ditarik pada September lalu.

Seusai menahan Djoko di rutan militer Guntur, Polri kembali menarik 13 penyidiknya yang bertugas di KPK. Bahkan, penyidik yang telah memilih menjadi pegawai tetap di KPK juga ikut ditarik.

Peneliti hukum Indonesia Corruption Watch, Febri Diansyah, mengatakan, di tengah upaya pelemahan dan serangan balik para koruptor terhadap KPK, penetapan Andi yang merupakan menteri aktif sebagai tersangka jelas harus diapresiasi. ”Kita tahu untuk kesekian kalinya Polri menarik penyidiknya,” kata Febri.

Menurut Bambang, penarikan itu membuat sekitar 30 persen tenaga penyidik berkurang. Namun, justru di tengah-tengah krisis itu, KPK menetapkan Andi sebagai tersangka.

”Sejujurnya, saya suka merinding yang disertai rasa haru,” ujar Bambang menanggapi kerja keras penyelidik dan penyidik di tengah krisis yang melemahkan kekuatan KPK.

Wakil Ketua KPK lainnya, Busyro Muqoddas, mengatakan, ”Ini semata-mata amanah yang harus ditegakkan karena kami bertanggung jawab kepada masyarakat dan akhirat kelak.”

Mendagri: Banyak Kepala Daerah Tak Paham Batasan Korupsi

JAKARTA,  - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melihat wajar banyak kepala daerah tak mengerti soal peraturan korupsi. Menurut Gamawan, ketidaktahuan para kepala daerah yang bisa menjerumuskan mereka ke dalam kasus hukum itu dikarenakan sistem yang sangat terbuka dalam pemilihan kepala daerah.
"Sekarang siapa saja bisa jadi bupati. Artis pun bisa jadi bupati, bukan hanya birokrat. Jadi wajar saja, ketika ambil keputusan bisa salah padahal tidak berniat (korupsi)," ujar Gamawan, Selasa (11/12/2012), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.
Gamawan mengakui masih banyak kepala daerah yang tidak paham batasan-batasan tindakan yang disebut korupsi. Karena itu, ia mengatakan mulai tahun ini, Kementerian Dalam Negeri menerapkan sistem orientasi bagi bupati terpilih agar lebih paham soal kepemerintahan. "Nah, yang ada saat ini yang belum pernah diorientasi, jadi ya sudah mau diapain lagi. Sudah terlanjur. Ke depan, kita terapkan sistem orientasi dulu di sini (Kementerian Dalam Negeri)," kata Gamawan.
Gamawan juga mengatakan perlunya regulasi yang jelas untuk mengatur pengambilan keputusan seorang kepala daerah agar tidak menyalahi peraturan tindak pidana korupsi. "Regulasinya tidak boleh abu-abu, regulasi harus kita benahi sekarang supaya jelas batas-batas tanggung jawabnya," kata Gamawan.
Ia mendukung revisi Undang-undang Administrasi Pemerintahan segera bisa diselesaikan. Undang-undang itu diharapkan bisa mengakomodasi pengeculian tindakan kepala daerah dalam menggunakan anggaran dalam keadaan darurat. Saat ini, untuk menggunakan anggaran, kepala daerah harus mendapat persetujuan DPRD sehingga prosesnya panjang. "Undang-undang itu akan melindungi kepala daerah dalam membuat kebijakan," kata Gamawan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin kemarin di Istana Negara mengatakan, berdasarkan pengalamannya dalam 8 tahun terakhir, ada dua jenis korupsi. Pertama, pejabat memang berniat untuk melakukan korupsi. Kedua, tindak pidana korupsi terjadi karena ketidakpahaman pejabat terhadap peraturan perundang-undangan. "Negara wajib menyelamatkan mereka-mereka yang tidak punya niat melakukan korupsi, tetapi bisa salah di dalam mengemban tugasnya. Kadang-kadang, diperlukan kecepatan pengambilan keputusan dan memerlukan kebijakan yang cepat. Jangan dia dinyatakan bersalah dalam tindak pidana korupsi," kata Presiden disambut tepuk tangan para undangan.
Presiden menambahkan, ketidakpahaman itu juga mengakibatkan keraguan pejabat ketika hendak mengambil keputusan atau menggunakan anggaran lantaran takut disalahkan. Bahkan, kata Presiden, keraguan itu juga terjadi di tingkat menteri. Akibatnya, program pembangunan terhambat. "Hal begini tidak boleh terus terjadi. Kegiatan penyelenggaraan tidak boleh berhenti karena semua orang ragu-ragu dan takut untuk menetapkan kebijakan dan menggunakan anggaran," ucap Presiden. 

Bupati Minta Kumtua Jalankan Pemerintahan dengan Bijaksana

Mitra, BeritaManado.com – Sebanyak 22 hukum tua terpilih di kabupaten Mitra, mengakhiri tahun 2012 ini secara resmi dilantik bupati Telly Tjanggulung, pada Selasa (11/12) di aula kantor bupati.
Usai mengambil sumpah sekaligus melantik para hukum tua terpilih, bupati Telly Tjanggulung dalam sambutannya berharap agar para kumtua dapat menjalankan pemerintahan di desa masing-masing dengan sebaik mungkin sesuai tugas pokok dan fungsi. “Tentunya usai pelantikan, para hukum harus menyatukan presepsi, membangun kebersamaan dan menjauhkan segala perbedaan dengan para calon lainnya untuk kemajuan desa. Yang terpenting, jalankanlah roda pemerintahan di desa masing-masing secara bijaksana,” singkat Tjanggulung.
Ditambahkannya, jika nantinya seluruh kumtua yang ada saat ini sudah melaksanakan seluruh tugas dengan baik, maka pemerintah kabupaten tentunya akan memberikan kesempatan refresing dan melihat begaiman keberadaan beberapa segara berkembang, “selain refresing, tentu akan menambah wawasan dan pengetahun para hukum tua dan juga bagi ibu-ibu PKK,” kata bupati yang kemudian meminta para kumtua untuk tetap menjunjung loyalitas kepada atasan.
Hadir pada kesempatan ini, Asisten I Dra Feibe Rondonuwu MSi, Kepala BPMPD Drs Desten Kantiandagho bersama sekretaris Novri Raco dan staf, sejumlah pejabat eselon II dan III, keluarga serta pendukung dan simpatisan kumtua terpilih.

Sumber

DPRD Diduduki Ratusan Pendukung Pantow

Ratahan, KOMENTAR - Ratusan pendukung calon Hukumtua Desa Morea Satu, Kecamatan Ratatotok, Regent Pantow, Senin (10/12) kemarin menggelar aksi demo di gedung DPRD Mitra. Di Kelurahan Tosuraya, Ratahan. Kedatangan para pendemo ini untuk membeber dugaan temuan kejanggalan dalam pelaksanaan pemilihan hukumtua (pilhut) tersebut. 
Selain itu tujuan pendemo menduduki gedung DPRD Mitra, untuk menyalurkan aspirasi dan meminta lembaga wakil rakyat Mitra itu menekan Pemkab Mitra untuk melaksanakan pilhut ulang.
Dan ratusan pendemo yang dipimpin langsung Pantow diterima Ketua Komisi A DPRD Mitra Annie Boseke bersama anggotanya. Menariknya, aksi unjuk rasa ratusan warga Desa Morea Satu ini, tidak berhenti hanya di gedung DPRD. Sebab pendemo masih bergerak menuju Kantor Bupati Mitra di Kelurahan Wawali, Ratahan. Disana pendemo sempat melakukan oerasi sebelum akhirnya diterima Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Mitra Drs Desten Katiandagho SH mewakili Bupati Mitra Telly Tjanggulung (T2).

Katiandagho sendiri saat dikonfirmasi harian ini mengatakan, bahwa pelaksanaan pilhut Desa Morea Satu sudah sesuai mekanisme. Yakni sesuai Perda 12 Tahun 2008, tentang pemilihan hukumtua. ‘Seandainya ada dugaan kejanggalan, kenapa tidak dari awal dilaporkan,” ujarnya. Sebab jika dilapor dari awal, pihaknya dapat saja menganulir hasil pilhut tersebut, atau tidak mengikutsertakan calon hukumtua yang terbukti melakukan kecurangan. Namun lanjut Katiandagho, pihaknya mempersilahkan Pantoe melayangkan gugatan ke PTUN.
Dan gugatan tersebut akan menguji keputusan dari pejabat public, yakni Bupati Mitra. “Jadi silahkan saja layangkan gugatan, sebab kami tetap melaksanakan tahapan yang sudah digariskan dalam Perda 12 Tahun 2008,” tegas mantan Kepala BKD Mitra ini.
Diketahui, pilhut Desa Morea Satu, Kecamatan Ratatotok, dimenangkan Halidja Marding (incumbent). Marding berhasil meraup 176 suara dan menang tipis atas rivalnya Reygen Pantow yang hanya meraih 174 suara. Sementara satu calon lain, Jefry Malinggas hanya meraih 141 suara, tegasnya. Turut hadir dalam kegiatan Pilhut ini, selain Kepala BPMPD Drs Desten Kataidangho diwakili Kabid PMD Drs Hersi Tuuk, juga dihadiri Camat Drs Yani Rolos, Kapolsek Ipda Manginsihi dan Danramil Kapten Sonny Manigir.

Sumber