Senin, 28 Januari 2013

Banjir Bandang Terjang Tombariri

TOMBARIRI—Banjir bandang yang tiba-tiba menerjang kawasan pemukiman warga di Desa Sarani Matani dan Desa Ranowangko Kecamatan Tombariri membuat warga tak sempat menyelamatkan benda-benda berharga mereka.

Robby Tiwow, warga Desa Sarani Matani mengaku terkejut, tak pikir panjang lagi dan langsung menyelamatkan buku pelajaran dan seragam sekolah milik anaknya. “Saya hanya bisa menyelamatkan seragam dan juga buku pelajaran anak saya sebelum rumah dibawa banjir bandang,” ujarnya.

Dituturkan Isye Kaparang, salah satu warga yang rumahnya hanyut dibawa banjir bandang, air sungai mulai naik sebatas betis orang dewasa pada pukul 06.00 Wita, kemudian surut pada pukul 06.30 Wita.

“Air hanya surut sementara waktu, pada pukul 07.15 wita tiba-tiba air sungai meluap sangat besar  dan membawa puluhan batang pohon dan menghantam apa saja yang ada di depannya termasuk rumah penduduk dan juga talud yang ada di kiri dan  kanan sungai,” ujar Kapatarang.

Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Minahasa pada Minggu (27/1) kemarin, membawa petaka bagi puluhan keluarga yang tinggal di Desa Sarani Matani, Desa Ranowangko dan Borgo di Kecamatan Tombariri.

Meluapnya Sungai Paniki di Desa Sarani Matani, telah   menghanyutkan 4 rumah warga di Jaga I, dan sebagian gedung sekolah TK dan SD Santa Teresia. Luapan air sungai ini juga telah menggenangi puluhan rumah warga di Desa Sarani Matani.

Bukan hanya banjir, 3 rumah warga di Desa Ranowangko juga tertimbun longsor. Rumah personil anggota DPRD Minahasa Linda Sajow juga nyaris tertimbun tanah longsor.

Pantauan koran ini ruas jalan dari arah Amurang tepatnya di Desa Munte sampai di Desa Ranowangko, tertutup tanah longsor di 7 titik. Paling parah  ruas jalan trans Sulawesi tepat  di atas  Desa Ranowangko yang nyaris putus dan tidak dapat dilalui kendaraan.

Ruas jalan alternatif dari Amurang, Tumpaan, Tatapaan, Pinasungkulan, Kumu, Teling, Poopo dan keluar Ranowangko juga tertutup longsor sebanyak 6 titik,  yang membuat kendaraan tidak bisa melintasinya.  Demikian juga ruas jalan dari Tomohon, Tara-tara, Lemoh hingga Sarani Matani. Terdapat 6 titik longsor dan terparah di antara Desa Sarani Matani dan Lemoh, karena longsor yang menutup badan jalan mencapai 50 meter.

Sumber 


Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar