Video game telah menghibur kita selama kurang lebih 30 tahun, sejak Pong arcade diperkenalkan pada awal 1970-an.
Komputer grafis telah menjadi jauh lebih canggih sejak itu. Sekarang,
para peneliti mencoba untuk mengintegrasikan mereka ke dunia nyata.
Teknologi baru ini, yang disebut Augmented Reality disingkat AR, di
mana teknologi ini akan menipiskan batas antara apa yang nyata dan apa
yang dihasilkan komputer sehingga kita dapat melihat, mendengar, merasa
dan mencium.
Augmented Reality akan mengubah cara kita memandang dunia atau setidaknya cara penggunanya melihat dunia.
Bayangkan diri Anda berjalan atau mengemudi di jalan, dengan Augmented
Reality, elemen-elemen digital grafis akan muncul di bidang yang Anda
pandang, seperti pada kacamata atau pada kaca depan mobil Anda.
Kemudian ketika Anda membaca koran, dengan Augmented Reality koran
tersebut tidak hanya menampilkan tulisan dan foto, tetapi kita bisa
melihat video dan mendengar suara yang keluar melalui koran tersebut.
Perbedaan antara Virtual Reality dan Augmented Reality
Virtual Reality mengacu pada penggabungan dari objek dunia nyata ke dunia digital/maya.
Augmented Reality merupakan kebalikan dari Virtual reality yang berarti
integrasi elemen-elemen digital yang ditambahkan ke dalam dunia nyata
secara realtime dan mengikuti keadaan lingkungan yang ada di dunia
nyata.
Berinteraksi Dengan Obyek Digital
Dalam banyak hal, Augmented Reality merupakan upaya untuk menggabungkan elemen digital dengan benda-benda fisik.
Salah satu contoh produk yang menggunakan Augmented Reality di
Indonesia adalah Sosro Heritage, di mana pada kemasan teh tersebut kita
dapat melihat keindahan alam Indonesia dalam bentuk digital, misalkan
kemasan teh yang bergambar Candi Borobudur, maka yang terjadi adalah di
kemasan teh akan muncul sebuah Candi Borobudur dalam bentuk digital 3D.
Contoh lain dari penggunaan Augmented Reality adalah yang pernah dilakukan di Pekan Raya Jakarta 2010.
Di arena Pekan Raya Jakarta ditempatkan beberapa cermin di
lokasi-lokasi tertentu, setiap pengunjung yang bercermin di cermin
tersebut akan berubah wajahnya menjadi ondel-ondel.
Di masa
depan konsep ini bisa digunakan pada shopping centre, di mana para
pengunjung tidak perlu lagi mencoba pakaian di kamar pas, tetapi
pengunjung hanya perlu berdiri di depan cermin dan cermin tersebut akan
menampilkan bayangan anda lengkap dengan baju yang telah anda pilih.
Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Ada beberapa metode yang digunakan pada Augmented Reality salah satunya adalah Marker Based Tracking.
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan
batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali
posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik
(0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X,Y,dan Z.
Marker Based Tracking
ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai
dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.
Markerless Augmented Reality
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang
adalah metode "Markerless Augmented Reality", dengan metode ini pengguna
tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan
elemen-elemen digital.
Seperti yang saat ini dikembangkan oleh
perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion, mereka
telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai
teknologi andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan
Motion Tracking.
1. Face Tracking
Dengan menggunakan alogaritma yang mereka kembangkan, komputer dapat
mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata,
hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di
sekitarnya seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya.
Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event.
2. 3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara
umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang
ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.
3. Motion Tracking
Pada teknik ini komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah
mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang
mencoba mensimulasikan gerakan.
Contohnya pada film Avatar, di
mana James Cameron menggunakan teknik ini untuk membuat film tersebut
dan menggunakannya secara realtime.
GPS Based Tracking
Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android).
Dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone,
aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya
dalam bentuk arah yang kita inginkan secara realtime, bahkan ada
beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.
Salah satu pelopor GPS Based Tracking adalah aplikasi yang bernama Layar.
Augmented Reality Brand Interaction
Dengan menggunakan Augmented Reality yang menggabungkan antara dunia
maya dan dunia nyata, ini merupakan solusi yang sangat baik dan sangat
berpengaruh pada Brand Awareness bagi sebuah produk, sehingga
meningkatkan angka penjualan dari produk tersebut.
Misalkan
pada sebuah produk ponsel, calon pembeli dapat berinteraksi dan
mendapatkan informasi hanya dengan menggunakan packaging produk ponsel
tersebut, contohnya melihat model 3D ponsel atau dapat mencoba
fitur-fitur terbaru pada ponsel tersebut tanpa membuka segel packaging.
Bahkan dengan menggunakan Augmented Reality ini merupakan langkah baru dalam penjualan sebuah produk.
Future of Augmented Reality
Tidak seperti Virtual Reality yang bertujuan menggantikan persepsi
dunia dengan yang buatan, Augmented Reality memiliki tujuan untuk
meningkatkan persepsi seseorang dari dunia sekitarnya.
Menjadi
sebagian virtual dan nyata, teknologi antarmuka baru Augmented Reality
yang mampu menampilkan informasi yang relevan ini sangat membantu dalam
pendidikan, pelatihan, perbaikan atau pemeliharaan, manufaktur, militer,
permainan dan hiburan.
Augmented Reality memiliki banyak
keuntungan dibandingkan Virtual Reality karena pengguna dapat melihat
dan menyentuh benda-benda digital dan dapat berinteraksi dengan
elemen-elemen digital.
Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality berarti akan melahirkan jenis baru interaksi antara manusia dengan komputer.
*Penulis, Senja Lazuardy, adalah Head of IT Division AR&Co Indonesia
Jumat, 14 Desember 2012
Augmented Reality: Masa Depan Interaktivitas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar