Jumat, 04 Januari 2013

Mendeteksi Gejala Diabetes Melitus

Istilah kedokteran ”diabetes melitus” berasal dari kata Yunani yang artinya ”mengalirkan melalui pipa dengan tekanan atmosfer” dan kata Latin yang artinya ”semanis madu”. Ini dengan tepat menggambarkan gangguan kesehatan itu, karena air melewati tubuh si penderita diabetes seolah-olah dialirkan dari mulut lewat saluran kemih dan langsung keluar dari tubuh. Selain itu, air seninya manis karena mengandung gula. Bahkan, sebelum ada teknik kedokteran modern, salah satu tes untuk diabetes ialah dengan menuangkan air seni sang pasien ke dekat sarang semut. Jika serangga itu mengerumuni air seni, hal ini menunjukkan adanya gula. Penyakit ini bisa dicegah dengan mengetahui dan mendeteksi gejala diabetes terlebih dahulu.
Diabetes Melitus
Jika seseorang sudah terdeteksi ada gejala diabetes, bisa jadi pankreasnya tidak menghasilkan cukup insulin atau tubuhnya tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik. Akibatnya, gula dalam aliran darahnya tidak dapat mengalir ke dalam sel-sel tubuh guna dimanfaatkan. Sebuah buku yang mengupas habis masalah Diabetes menjelaskan, ”Kadar gula darah pun meningkat dan kelebihannya mengalir ke ginjal lalu ke air seni.” Bila tidak ditangani, para penderita diabetes ini akan sering kencing dan mengalami gejala-gejala lain.
Berikut ini beberapa gejala diabetes:
-Sering kencing
-Merasa sangat haus
-Sering lapar; tubuh lapar karena tidak mendapat cukup energi.
-Penurunan berat badan. Sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh  membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi, sehingga berkuranglah berat badannya
-Gampang tersinggung. Jika si penderita sering terbangun pada malam hari untuk kencing, ia tidak dapat tidur nyenyak. Akibatnya, bisa terjadi perubahan perilaku.
Bahaya lain bagi penderita diabetes adalah bila terjadi penurunan kadar gula darah hingga di bawah ambang normal (hipoglikemia). Kondisi ini akan disadari oleh si penderita bila terjadi gejala-gejala yang tidak menyenangkan. Gejala diabetes yang lain adalah gemetar, berkeringat, lelah, atau bingung atau detak jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir. Bahkan bisa kejang-kejang atau pingsan. Sering kali, menu makanan yang tepat dan waktu makan yang teratur dapat mencegah timbulnya problem-problem itu.
Seorang penderita diabetes dapat mengalami komplikasi jangka panjang, seperti serangan jantung, stroke, gangguan mata, penyakit ginjal, gangguan pada kaki atau tungkai, dan sering terkena infeksi. Ini merupakan dampak lanjutan setelah gejala diabetes mulai terdeteksi. Komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi. Akan tetapi, tidak semua penderita diabetes mengalami masalah-masalah jangka panjang ini.


Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar