Kamis, 29 November 2012

Berita di Televisi dapat merusak kesehatan masyarakat

Para peneliti dari University of California menemukan bahwa laporan dari "hot spot" di televisi dapat memprovokasi variasi keadaan mental dari penonton, dilaporkan Daily Mail.
Secara khusus, para peneliti mengklaim bahwa video kekerasan dalam berita memicu efek "trauma kolektif" berkepanjangan dari masyarakat.
Penelitian mensurvei lebih dari seribu orang di minggu-minggu sebelum dan sesudah kejadian 11 September 2001 di New York dan perang di Irak pada tahun 2003. Para peneliti berasumsi bahwa paparan konten kekerasan di media picu reaksi stres. Para peneliti menemukan bahwa orang yang menonton program yang menyoroti serangan teroris dan perang, lebih dari 4 jam per hari, lebih mungkin untuk memiliki gejala reaksi stres akut dan stress pasca-traumatic disorder. Mereka juga memiliki kelainan fisik yang lebih umum dalam kurung waktu 2-3 tahun.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan konten video mungkin merupakan mekanisme penting untuk penyebaran penyakit mental kolektif. Temuan kami sangat tepat waktu karena sekarang semua video dapat di jangkau khalayak yang lebih luas melalui You Tube, jejaring sosial dan penggunaan ponsel pintar " klaim ketua tim peneliti.




Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar