Jumat, 23 November 2012

KETIKA MEDIA SUDAH BERPIHAK

Beberapa peranan media akhir-akhir ini sangat memprihatinkan, utamanya media yang 'dikuasai' oleh beberapa pemilik yang sedang sibuk dengan jualan politiknya. Mungkin bagi sebagian orang hal ini adalah lumrah dan di anggap biasa ketika media di arahkan sesuai dengan pemilik media tersebut.

Akan tetapi jika kelumrahan ini di anggap biasa maka hal ini akan merusak iklim demokrasi bangsa ini, karena media adalah salah satu bagian dari demokrasi. Suatu demokrasi akan berjalan dengan imbang dan adil karena adanya peranan media yang berada pada posisi netral.
Namun dalam kondisi terakhir ini justru yang kita lihat adalah media sudah menjadi alat propaganda kepentingan politik pemilik media tersebut, kondisi ini bisa kita saksikan di beberapa stasiun televisi swasta yang kepemilikan groupnya di kuasai oleh salah seorang yang secara kebetulan ia adalah salah satu dari dewan pakar partai politik, maupun secara kebetulan ia adalah ketua umum atau ketua dewan pembina partai politik.
Sesuatu yang sangat mencolok adalah di beberapa televisi yang berada dalam satu group perusahaan, yang setiap waktu mengiklankan partainya bahkan dalam setiap beritanyapun senantiasa menyisipkan berita tentang parpolnya tersebut. Sampai-sampai saya sendiri menjadi 'eneg' dengan berita dan materi iklan yang sudah tidak seimbang ini.
Jika kondisi hal ini di biarkan maka jangan berharap kita akan memperoleh keseimbangan pemberitaan dan jangan diharapkan akan menghadirkan peranan 'pers' yang lebih adil dan seimbang, Disamping itu pula kitapun kelak akan menyaksikan media bukan lagi sebagai alat kontrol terhadap peranan dan kebijakan partai politik atau alat kontrol bagi kebijakan publik yang merugikan rakyat, justru kita akan disuguhkan dengan peranan media sebagai alat katrol bagi popularitas sebuah partai politik tersebut.
Untuk itulah jika hal ini tidak segera di ambil 'tindakan' melalui pengetatan kebijakan penyiaran dan pemberitaan yang disampaikan pihak PWI atau lembaga yang berwenang maka kita akan menyaksikan keberpihakan media yang semakin menjadi-jadi dan pada akhirnya kita akan menyaksikan segmentasi tayangan dan pemberitaan yang terkotak-kotak, kitapun kelak akan menyaksikan TV A maka penontonya adalah partai politik A dan seterusnya.
Jadi sebelum terlambat saatnya media dikembalikan fungsinya menjadi alat kontrol bukan sebagai alat katrol.
 
(http://gandenku.blogspot.com/2012/11/ketika-media-sudah-berpihak.html)


Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar