Jumat, 23 November 2012

Robot yang Akan menyaingi Fotografer

Robot Nao (kredit foto: petapixel.com)
Beberapa produsen bereksperimen dengan membuat kamera yang bisa memotret sendiri (robot photographer). Robot memang telah dikembangkan untuk berbagai keperluan, dari sekadar untuk mengerjakan hal-hal ringan, hingga dipakai untuk yang lebih rumit contohnya mengemudi mobil secara otomatis seperti yang dikembangkan oleh Google.
Dan sekarang, robot merambah ke dunia fotografi, tentu ini adalah inovasi yang menarik yang patut diapresiasi. Pertanyaan selanjutnya muncul: akankah keberadaan robot-robot tersebut bisa menyaingi para fotografer manusia yang banyak mencari nafkah dari sini? Jawabannya menggemberikan, yaitu tidak akan, setidaknya belum hingga saat ini.
Karena robot-robot fotografer tersebut hanya mampu mengoperasikan beberapa hal sederhana untuk mengabadikan gambar. Masih jauh upaya robot untuk menyamai manusia dalam hal fotografi. Tapi mereka akan mengambil alih beberapa tugas ketika Anda ingin istirahat dari memotret. Misalnya ketika sedang memotret di sebuah pesta. Atau jika Anda sendirian, tetapi ingin mendokumentasikan kegiatan tanpa harus menghentikan aktivitas.
Berikut ini beberapa robot fotografer yang perlu Anda ketahui:
1. photoBot
photoBot
Penampakan photoBot hasil kreasi Tommy Dykes
Menurut perancangnya yaitu Tommy Dykes, photoBot dianggap sebagai alternatif dari kamera saku ‘point and shot’ dengan semangat untuk mendokumentasikan aspek kehidupan dan berbagai foto secara online. Kamera menggunakan suara ultrasonik untuk mendeteksi lokasi orang di sekitarnya, kemudian secara otomatis mengambil foto.
Versi awal photoBot telah dibuat dan beberapa penggunanya merasa perangkat ini cocok digunakan untuk surveillance atau spying (memata-matai). Berkat kreasinya ini, Tommy diganjar penghargaan untuk Product Design pada Andrew Grant Prize 2012 dari Edinburgh University.
photoBot assembly
Konsep desain photoBot
2. NAO
Nao robot
Nao robot (kredit foto: dvice.com)
Raghudep Gaddee, ilmuwan komputer dari IIT India, berfikir bahwa robot mungkin tidak bisa menyampaikan emosi atau bercerita melalui fotografi, tetapi secara teori bisa lebih baik dari manusia karena kemampuan mengkalkulasi proporsi pada pemandangan. Berangkat dari sini, dibuatlah Nao, robot humanoid yang cerdas karena dapat memotret  berdasarkan aturan sepertiga dan rasio emas. Robot ini benar-benar belajar bagaimana membuat foto yang baik didasarkan pada dua prinsip fotografi tersebut.
Robot ini juga diprogram untuk menilai kualitas foto berdasarkan penilaian pada pencahayaan, fokus dan warna. Lebih lanjut, Nao dapat mengambil foto saat disuruh, kemudian menentukan kualitasnya. Jika skor gambar di bawah ambang batas kualitas tertentu, robot otomatis membuat upaya lain. Dengan mempelajari foto pertama yang menyimpang dari pedoman foto, kemudian membuat koreksi sesuai dengan orientasi kameranya.
3. Memoto Lifelogging Camera
Ukuran kamera Memoto yang kecil hanya 36x36x9mm
Memoto didesain tanpa penggunaan tombol karena kamera robot ini hanya memotret foto setiap 30 detik. Ukuran kamera ini sangat kecil dengan dimensi hanya 36x36x9 mm sehingga bisa dibawa bepergian tanpa menggangu ruang. Meski demikian,lensanya cukup besar yaitu menghasilkan foto dengan resolusi 5 megapiksel. Terdapat klip kawat yang bisa ditempelkan di baju atau lainnya. Sambil terus beraktivitas, Memoto akan terus memotret.
Memoto design
Desain konsep Memoto
Meski kecil, jangan kuatir urusan baterai. Karena daya tahannya cukup awet mampu bekerja hingga 2 hari penggunaan atau setara 4 ribu foto. Untuk mengisi daya, kita bisa mencolokkan ke kamera atau komputer, yang pada saat bersamaan akan mengupload ke server Memoto. Bahkan produsennya yaitu Memoto AB yang berbasis di Swedia, menyediakan aplikasi untuk iPhone dan Android.
4. Autographer
Autographer
kamera Autographer
Autographer memiliki 5 sensor (ambient light / accelerometer / magnetometer / PIR / temperatur) dengan algoritma super pintar yang bisa memutuskan saat yang tepat untuk mengambil foto.  Lensanya berukuran 5 megapiksel  dengan sensor low light yang bisa mengambil gambar dengan sudut pandang 136 derajat. Untuk menyimpan foto, disediakan memori sebesar 8GB  serta GPS untuk geotagging.  Perangkat ini dibuat oleh Oxford Metrics Group (OMG), group perusahaan teknologi yang berbasis di London. Tertarik? Siapkan uang sebesar EUR 399 dan buka situs resmi autographer untuk informasi lebih detail cara pemesanan secara online.
Hasil foto dengan Autographer
Hasil foto dengan Autographer
***
Kamera robot kian cerdas karena bisa mempelajari kualitas foto seperti yang ada pada Nao. Namun menurut Bill Smart, peneliti dari Washington University di St Louis, seperti dikutip dari News Scientist,  robot masih belum bisa menandingi fotografer manusi karena tidak bisa mengenali point of interest (POI). Padahal ini adalah salah satu hal penting dalam prinsip fotografi. Mungkin nanti para peneliti atau produsen akan mengembangkan sistem semacam untuk mendeteksi hal-hal yang menarik (POI).
Apa jadinya seandainya nanti robot-robot tersebut sudah sehandal manusia dalam kemampuan memotret. Seperti dua sisi mata pisau, perkembangan teknologi selalu membawa dua hal: positif dan negatif. Tinggal bagaimana kita bisa terus beradaptasi pada kecanggihan teknologi dengan memanfaatkannya untuk hal-hal yang produktif.





Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar