Senin, 03 Desember 2012

Rakyat Jangan Terkecoh Survei Calon Presiden Aba-abal

JAKARTA,  - Eksekutif Ekonomi Politik Soekarno Hatta, Jakarta, Muhammad Hatta Taliwang, Senin (3/12/2012) mengingatkan masyarakat Indonesia menjelang tahun politik 2013 agar jangan terkecoh dengan berbagai hasil survei abal-abal terkait calon Presiden dan Wakil Presiden.
Survei abal-abal adalah survei yang sengaja dibuat oleh sejumlah tokoh karena memiliki dana melalui lembaga survei di Jakarta untuk seolah-olah menyajikan suara sebagian rakyat terhadap tokoh-tokoh lama sambil menitipkan nama dirinya sebagai salah satu tokoh baru yang juga dipilih oleh rakyat. "Jelang pemilihan Presiden dan Wapres tahun 2014 sudah mulai tercium gelagat kelompok-kelompok yang pro neoliberal, bekerja intensif untuk membangun opini tentang calon Presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya, Senin siang.
Ia memberi contoh survei terakhir dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), mayoritas nama yang dihasilkan adalah nama nama-nama pro rezim neoliberal penyandang dana. "Ciri khas dari hasil survei itu menurut kajian dan analisis para aktifis selalu ada nama Sri Mulyani Indrawati dan Endriarto Soetarto. Terakhir malah melejitkan nama Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo. Nama mereka di kalangan pergaulan politik aktifis tak pernah dihitung sama sekali," tambahnya.
Hatta juga menambahkan, seorang tokoh aktifis dengan terbahak bisa menebak siapa yang membiayai survei tersebut jika kalangan mereka sendiri. Tentu saja, untuk mengecoh maka diselipkan juga nama-nama yang sudah dikenal publik seperti Mahfud MD, Jusuf Kalla dan lainnya agar bisa diterima publik hasilnya.
"Sebenarnya, kalu survei itu obyektif, benar dan menjangkau opinion leader dengan segala segmen, tanpa didanai dan adanya kepentingan tertentu, pasti feeling saya mengatakan, mestinya nama-nama seperti Joko Widodo, Abraham Samad, Hasyim Muzadi,Yusril Ihza Mahendra, Jimly Assidiqie dan lainnya seperti Syafii Maarif atau mungkin Irman Gusman, Rizal Ramli, Din Syamsudin, akan masuk. Kenyataannya, nama-nama yang saya sebut tidak ada yang muncul. Jadi, hati-hatilah percaya dengan hasil survei bikin-bikinan," jelasnya.

Sumber

Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar