PERSONALIA KAWANUA
( TOU MINAHASA )
DALAM KABINET NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945-2014
Oleh Bodewyn Grey Talumewo
www.bode-talumewo.blogspot.com
Tomohon – Manado
©2006-2009
Tou Minahasa (Kawanua) yang pernah menjadi menteri dlm kabinet RI :
1. Mr. Alexander Andries (Alex) Maramis (Tonsea)
2. Ir. Herling Laoh (Sonder)
3. Frits Laoh (Sonder)
4. Mr. Arnoldus Isaac Zacharias (Arnold) Mononutu (Tonsea/Minut)
5. Frans Ferdinand (Nyong) Umbas (Kawangkoan)
6. Gustaaf Adolf (Utu’) Maengkom (Tondano)
7. Ir. Freddy Jaques (Fred) Inkiriwang (Kakas)
8. Ds. Wilhelm Johanis (Wim) Rumambi (Kakas-Tondano)
9. Drs. Jan Daniel Massie (Langowan)
10. Hans A. Pandelaki (Tomohon)
11. Drs. Theo Leo Sambuaga (Manado/Tonsea)
12. Jenderal TNI Try Soetrisno (Supit – Tompaso/Kanonang)
13. Laksamana TNI Soedomo (Rawis – Tompaso)
14. Hayono Isman (Wowor – Remboken)
15. Letjen. TNI Purn. Evert Ernest (Lape) Mangindaan, SH, SE (Amurang)
Kabinet-kabinet RI:
1. Kabinet Presidentil (19 Agustus 1945 - 14 November 1945)
Menteri Negara Mr. Alex Andries Maramis (sejak 25 September 1945 menjadi
Menteri Keuangan ke-2 karena Dr. Samsi berhenti sbg Menkeu sejak 26 Sept. 1945)
2. Kabinet Sjahrir I (14 November 1945 - 12 Maret 1946)
3. Kabinet Sjahrir II (12 Maret 1946 - 2 Oktober 1946)
Menteri Muda Pekerjaan Umum Ir. Herling Laoh (PNI)
4. Kabinet Syahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947)
Menteri Muda Pekerjaan Umum Ir. Herling Laoh (PNI)
5. Kabinet Amir Sjarifuddin I (3 Juli 1947 - 11 November 1947)
Menteri Keuangan Mr. Alex Andries Maramis (PNI)
Menteri Muda Pekerjaan Umum Ir. Herling Laoh (PNI) (Jabatan Menmud PU ditiadakan saat Ir.H.Laoh menjadi Menteri PU tanggal 11 Agustus 1947 menggantikan Moh. Enoch yang berhenti sebagai Menteri PU)
6. Kabinet Amir Sjarifuddin II (sesudah reshuffling 11 November 1947 - 29 Jan 1948)
Menteri Keuangan Mr. Alex Andries Maramis (PNI)
Menteri Pekerjaan Umum Ir. Herling Laoh (PNI)
7. Kabinet Hatta I / Presidentil Kabinet (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949)
Menteri Keuangan Mr. Alex Andries Maramis (PNI)
8. Kabinet Darurat / PDRI (19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)
Menteri Luar Negeri Mr. Alex Andries Maramis (di India)
9. Kabinet Hatta II / Presidentil Kabinet (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949)
Menteri Perhubungan Ir. Herling Laoh (PNI)
Menteri Pekerjaan Umum Ir. Herling Laoh (PNI)
10. Kabinet RIS (Pertama & Terakhir) (20 Desember 1949 - 6 September 1950)
Menteri Penerangan Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu (PNI)
Menteri Perhubungan Tenaga/Pekerjaan Umum Ir. H. Laoh (PNI)
11. Kabinet Susanto (Kabinet RI Yogya) (20 Desember 1949 - 21 Januari 1950)
12. Kabinet Halim (Republik Indonesia Yogya) (21 Januari 1950 - 6 September 1950)
13. Kabinet Natsir (Kabinet RI Kesatuan Pertama & Kabinet selanjutnya merupakan Kabinet RI Kesatuan) (6 September 1950 - 27 April 1951)
14. Kabinet Sukiman - Suwirjo (27 April 1951 - 3 April 1952)
Menteri Penerangan Arnold I.Z. Mononutu (PNI)
15. Kabinet Wilopo (3 April 1952 - 30 Juli 1953)
Menteri Penerangan Arnold I.Z. Mononutu (PNI)
16. Kabinet Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955)
17. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956)
Menteri Perhubungan Frits Laoh (PRN)
18. Kabinet Ali Sastroamidjojo II (24 Maret 1956 - 9 April 1957)
Menteri Muda Perekonomian Frans I. (Nyong) Umbas (Parkindo)
19. Kabinet Karya (Kabinet Djuanda) (9 April 1957 - 10 Juli 1959) (Zaken Kabinet)
Menteri Kehakiman Gustaaf A. (Utu’) Maengkom
Menteri Perindustrian Ir. Fred J. Inkiriwang
20. Kabinet Kerja (10 Juli 1959 - 18 Februari 1960)
Menteri Muda Penghubung MPR/DPR Ds.W.J. Rumambi (Parkindo)
21. Kabinet Kerja II (18 Agustus 1960 - 6 Maret 1962)
Menteri Penghubung DPR & MPR Ds. W.J. Rumambi (Parkindo)
22. Kabinet Kerja III (6 Maret 1962 - 13 November 1963)
Menteri Penghubung DPR/MPR/DPA/Depernas Ds.W.J.Rumambi
23. Kabinet Kerja IV (13 November 1963 - 27 Agustus 1964)
Menteri Urusan Penertiban Bank & Modal Swasta J.D. Massie (sejak 1 Agustus 1964 menggantikan Dr. Suharto yang dibebaskan dari jabatan itu)
Menteri Penghubung MPRS/DPR/DPA Ds. W.J. Rumambi (Parkindo)
24. Kabinet Dwikora (Kabinet Seratus Menteri) (27 Agustus 1964 - 28 Mar 1966)
Menteri Urusan Penertiban Bank & Usaha Modal J.D. Massie
Menteri Penghub. MPR/DPR/DPA/Front Nasional W.J. Rumambi
Pemeriksa Keuangan Agung Muda/Anggota BPK a.l. H.A.Pandelaki (pejabat yang berkedudukan sebagai menteri)
25. Kabinet Dwikora yang Disempurnakan Lagi (28 Maret 1966 - 25 Juli 1966)
Menteri Penerangan Ds. W.J. Rumambi (Parkindo)
Deputi Menteri Keuangan Urusan Anggaran H. Pandelaki
Asisten Waperdam bidang Ekonomi a.l. J.D. Massie
26. Kabinet Ampera (25 Juli 1966 - 17 Oktober 1967)
27. Kabinet Ampera yang disempurnakan (11 Oktober 1967 - 6 Juni 1968)
28. Kabinet Pembangunan I (6 Juni 1968 - 27 Maret 1973)
29. Kabinet Pembangunan II (27 Maret 1973 - 24 Maret 1978)
30. Kabinet Pembangunan III (24 Maret 1978 - 16 Maret 1983)
31. Kabinet Pembangunan IV (6 Maret 1983 - 21 Maret 1988)
32. Kabinet Pembangunan V (21 Maret 1988 - Maret 1993)
33. Kabinet Pembangunan VI (Maret 1993 - Maret 1997)
Menteri Pemuda & Olah Raga Hayono Isman (Golkar)
34. Kabinet Pembangunan VII (Maret 1997 - Mei 1998)
Menteri Tenaga Kerja Drs. Theo Leo Sambuaga (Golkar)
35. Kabinet Reformasi Pembangunan (Mei 1998 - Oktober 1999) pimpinan Presiden Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie
Menteri Negara Perumahan dan Permukiman Rakyat Drs.Theo L. Sambuaga (Golkar)
36. Kabinet Persatuan Nasional (Oktober 1999 - Juli 2001) pimpinan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
37. Kabinet Gotong Royong (Juli 2001 - 24Oktober 2004) pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri
38. Kabinet Indonesia Bersatu I (24 Oktober 2005 - 23 Oktober 2009) pimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
39. Kabinet Indonesia Bersatu II (24 Oktober 2009 - Oktober 2014)
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Letjen TNI Purn. Evert Ernest Mangindaan, SH, SE (Partai Demokrat)
Keterangan Singkat Para Mantan Menteri:
Mr. Alexander Andries Maramis (PNI)
TTL : Paniki Bawah Manado, 20 Juni 1897
TTM : Jakarta, 31 Juli 1977
Tahun 1945 jadi anggota BPUPKI lalu jadi anggota PPKI dalam Panitia Sembilan yang membahas UUD 1945 serta menandatangani Piagam Djakarta yang memuat tentang Syariat Islam yang kontroversial itu. Tahun 1948 jadi anggota Delegasi Indonesia dalam KMB. Tahun 1950, menjadi Duta Besar di Filipina, lalu Dubes di Jerman Barat 1953, terakhir Dubes di Uni Soviet 1955. Tahun 1958 pensiun dan berdomisili di Swiss.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Sebagai Menteri Negara dlm Kabinet Presidentil (19 Agt 1945–14 Nov 1945) (sejak 25 Sept 1945 jadi Menteri Keuangan ke-2 karena Menkeu sebelumnya, berhenti tgl 26 Sept 1945)
- Sebagai Menteri Luar Negeri dlm Kabinet Darurat / PDRI (19 Des 1948– Juli 1949) (di India)
- Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Amir Sjarifuddin I (3 Juli 1947 – 11 Nov 1947)
- Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Amir Sjarifuddin II (sesudah reshuffling 1947–1948)
- Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta I / Presidentil Kabinet (Jan 1948 – Agt 1949)
Prof. Mr. Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu (Arnold) (PNI)
TTL : Manado, 4 Desember 1896
TTM : Jakarta, 5 September 1983
TTM : Jakarta, 5 September 1983
Eks tapol Digul (“Digulis”)
ini adalah Ketua partai Persatuan Indonesia di Ternate. Jadi anggota
Parlemen NIT, sebagai Ketua Fraksi Progresif pada 1947-1949. Memprakarsai & memimpin Goodwill Mission Parlemen NIT ke Yogya (waktu itu jadi ibukota Republik Indonesia Serikat) menyebabkan NIT bubar & bergabung dgn NKRI. Jadi
Dubes RI di Cina 1953-55. Jadi Rektor Universitas Hasanuddin bergelar
Guru Besar (Profesor) pada 1960-65 & mendirikan beberapa fakultas
baru.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Sebagai Menteri Penerangan dalam Kabinet RIS (Pertama & Terakhir) (Des 1949 – Sept 1950)
- Sebagai Menteri Penerangan dalam Kabinet Sukiman – Suwirjo (27 April 1951 – 3 April 1952)
- Sebagai Menteri Penerangan dalam Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 30 Juli 1953)
Ir. Herling Laoh (PNI)
TTL : Tompaso (asal Sonder)
TTM :
Putra
tukang emas asal Sonder kelahiran Tompaso ini meraih gelar insinyur
pada tahun 1925 di ITB Bandung dan merupakan sahabat Bung Karno sejak
mahasiswa. Perintis profesi kontraktor sarana & prasarana di kalangan pribumi Indonesia. Jadi kontraktor pembangunan Pelabuhan Samudera Bitung. Jadi tokoh POR Maesa. Waktu Pergolakan, bergabung dengan Permesta dan diangkat jadi Menteri Negara PRRI-Permesta.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Kabinet Sjahrir II (Maret 1946 - Okt 1946) sbg Menteri Muda PU
- Kabinet Syahrir III (2 Oktober 1946–27 Juni 1947) sebagai Menteri Muda Pekerjaan Umum
- Kabinet Amir Sjarifuddin I (Juli 1947 – Nov 1947) sebagai Menteri Muda Pekerjaan Umum
(Jabatan Menmud PU ditiadakan saat Ir. H. Laoh menjadi Menteri PU)
- Kabinet Amir Sjarifuddin II (sesudah reshuffling Nov 1947 – 1948) sebagai Menteri PU
- Kabinet Hatta II / Presidentil Kabinet (4 Agustus 1949– 20 Desember 1949) sebagai Menteri Pekerjaan Umum merangkap Menteri Perhubungan
- Kabinet RIS (Pertama & Terakhir) (1949 – 1950) sebagai Menteri Perhubungan Tenaga/PU
Frits H. Laoh (PRN)
TTL : Tompaso, 1882
TTM : 1961
TTM : 1961
“Laoh ekonom” ini kakak kandung Ir. H. Laoh & menjadi tokoh (pakakaan) Pemoeda Maesa (JVM) dan tokoh POR Maesa. Jadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat Hindia-Belanda) tahun 1919-1927 & 1921-1931, bersama Dr. Sam Ratulangi. Tokoh Partai Rakyat Nasional (PRN). Walau ia ahli ekonomi, namun jadi Menteri Perhubungan.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Menteri Perhubungan dalam Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955–24 Maret 1956)
Frans Ferdinand (Nyong) Umbas (Parkindo)
TTL : Kawangkoan, 25 Juli 1915
TTM : Jakarta, 1997
TTM : Jakarta, 1997
Ia turut memprakarsai berdirinya Pemoeda Maesa (JVM) tahun 1934. Hobi
memotret disalurkannya dengan bergabung bersama Alex & Frans Mendur
serta kakaknya J.K. Umbas mendirikan kantor berita foto IPPHOS tahun
1946. Mendirikan sendiri sebuah bank bernama Bank Menengah pada 1964,
lalu mendirikan usaha pelayaran antar-pulau PT USO. Tokoh DPP Parkindo
ini kemudian terpilih menjadi Menmud Perekonomian.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Sebagai Menteri Muda Perekonomian dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956–1957)
Gustaaf Adolf Maengkom (Utu’)
TTL : Tondano, 11 Maret 1907
TTM : Jakarta, 25 Mei 1984
Ia sempat studi di RHS (Sekolah Hukum) 1929-1933, namun tidak tamat karena banyak ribut dengan dosen-dosen Belandanya. Turut mendirikan Pemoeda Maesa (JVM). Jadi anggota Laskar KRIS di Yogya berpangkat Mayor TNI. Disusupkan ke Minahasa lalu mendirikan Pemuda KRIS. Pernah
dipenjarakan NICA gara-ara menerbitkan koran Gelora Maesa. Walau bukan
sarjana hukum namun jadi hakim Pengadilan Negeri di Bali & Makassar 1950-57.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Sebagai Menteri Kehakiman dlm Kabinet Karya (Kabinet Djuanda) (9 Apr1957 - 10 Juli 1959)
Ir. Freddy Jaques Inkiriwang (Fred)
TTL : Mojokerto – Jawa Timur, 2 September 1912
TTM :
Putra Kakas ini mendapat gelar insinyur elektro tahun 1937 di Delft Belanda. Pernah jadi Ketua Pemoeda Maesa tahun 1939-1942. Jadi Kepala Jawatan Listrik & Gas RI yang pertama tahun 1946 saat pemerintah RI berada di Yogyakarta.
Sempat menjadi Menteri Pendidikan merangkap Menteri Kesehatan dalam
Kabinet Likuidasi Negara Indonesia Timur (Kabinet NIT Terakhir).
Kariernya sebagai menteri RI:
- Sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Karya (Kabinet Djuanda) (9 April 1957 - 10 Juli 1959)
Ds. Wilhelm Johanis Rumambi (Wim) (Parkindo)
TTL : Tompaso, 7 April 1916
TTM : Jakarta, 22 Januari 1984
Domeni/Pendeta Wim Rumambi adalah pendeta GMIM dan turut mendirikan DGI (sekarang PGI) & Sekretaris Umum pertama, serta Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia. Tokoh Partai Kristen Indonesia (Parkindo) & duduk di Dewan Konstituante RI mewakili Parkindo. Satu-satunya pendeta yg masuk dalam jajaran kabinet RI.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Kabinet Kerja (Juli 1959 – Feb 1960) sebagai Menteri Muda Penghubung MPR/DPR
- Kabinet Kerja II (Agustus 1960 – Maret 1962) sebagai Menteri Penghubung DPR & MPR
- Kabinet Kerja III (1962–1963) sebagai Menteri Penghubung DPR/MPR/DPA/Dewan Perancang Nasional
- Kabinet Kerja IV (Nov 1963 – Agustus 1964) sebagai Menteri Penghubung MPRS/DPR/DPA
- Kabinet Dwikora (Kabinet Seratus Menteri ) (1964–1966) sebagai Menteri Penghubung MPR/DPR/ DPA/Front Nasional
- Kabinet Dwikora yang Disempurnakan Lagi (Maret 1966 – Juli 1966) sebagai Menteri Penerangan
Hans A. Pandelaki
TTL : Tomohon, 1909 TTM :
Pernah jadi Kepala Jawatan Bea Cukai RI lalu jadi Deputi Menkeu RI dalam urusan bidang moneter. Menjadi Dubes RI untuk PBB di Geneva Swiss. Pernah jadi Sekjen PSSI.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Salah satu Pemeriksa Keuangan Agung Muda/Anggota BPK (jabatan ini berkedudukan sebagai menteri) dlm Kabinet Dwikora (Kabinet 100 Menteri) (1964–1966)
- Deputi Menteri Keuangan Urusan Anggaran (jabatan setingkat Menteri) di Kabinet Dwikora yg Disempurnakan Lagi
Drs. Jan Daniel Massie
TTL : Langowan, 20 November 1901 TTM :
Tanggal 28 Maret 1966 menjadi Presiden Direktur Bank Dagang Negara (BDN).
Tanggal 28 Maret 1966 menjadi Presiden Direktur Bank Dagang Negara (BDN).
Kariernya sebagai menteri RI:
- Menteri Urusan Penertiban Bank & Modal Swasta dlm Kabinet Kerja IV (1963–1964) (sejak 1 Agustus 1964 menggantikan Dr. Suharto yang dibebaskan dari jabatan itu)
- Menteri Urusan Penertiban Bank & Usaha Modal dalam Kabinet Dwikora (Kabinet Seratus Menteri) (27 Agustus 1964 – 28 Maret 1966)
- Asisten Waperdam bidang Ekonomi dlm Kabinet Dwikora yg Disempurnakan Lagi
Hayono Isman (Golkar)
TTL : Jakarta, 25 April 1955
Putra Remboken ini adalah anak dari Els Wowor dan Mas Isman (pendiri Kosgoro), menjadi Menpora dalam Kabinet Orba.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Menteri Pemuda & Olah Raga dalam Kabinet Pembangunan VI (1993 – 1997).
Drs. Theo Leo Sambuaga, MA., MIPP (Golkar)
TTL : Manado, 6 Juni 1949
Jadi Sekjen DPP KNPI 1981, jadi anggota DPR/MPR 1987-97, 1997-98 wakili Sulut dalam posisi sebagai Ketua Fraksi Karya Pembangunan (Golkar) sebelum jadi menteri. Jadi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), salah satu Ketua Komisi Inter Parliament Union (IPU).
Kariernya sebagai menteri RI:
- Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Pembangunan VII (1997–98)
- Menteri Negara Perumahan & Permukiman Rakyat dalam Kabinet Reformasi Pembangunan (1998–1999)
Letjen. TNI Purn. Evert Erenst Mangindaan, SH., SE. (Lape) (Demokrat)
TTL : Solo, 5 Januari 1943
Putra
pendiri PSSI asal Pondang–Amurang ini jadi Danrem 083 Kodam V/Brw,
Gubernur Seskoad 1993-95, serta Gubernur Sulut 1995-2000. Pendiri &
Sekjen Partai Demokrat 2004-05. Setelah rakyat Sulut merasa
ditipu/dipecundangi/dikecewakan lantaran janji SBY agar Lape’ jadi
menteri di KIB I tak terlaksana, akhirnya tgl 23 Oktober 2009 ia
dilantik sbg Meneg PAN di KIB II.
Kariernya sebagai menteri RI:
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi dlm Kabinet Indonesia Bersatu II (2009–2014)
Dapat juga disebutkan di sini Jenderal TNI Try Soetrisno (anak luar dari dr. Sam Supit asal Tompaso/Kanonang) jadi Kepala Staf TNI-AD, Panglima ABRI 1988-93, Wakil Presiden RI 1993-97; Laksamana TNI Soedomo (anak luar om Rawis di Tompaso) jadi Kastaf TNI-AL 1969-73, Pangkokamtib, Menkopolkam, Ketua DPA, kong maso Islam.
Sejumlah
mantan menteri yang beristri orang Minahasa, seperti
Menkeu-Mendag-Menperin Prof. Dr. Soemitro Djoyohadikusumo (suami Dorah
Sigar & ayah Letjen Prabowo Subianto), Menlu Prof. Mr. R. Soenario
(suami Dina Maranta Pantouw), Menkeu-Mendag-Menkop Drs. Radius Prawiro
(suami Leony Supit), Meneg LH-Meneg Kelautan Ir Sarwono Kusumaatmaja
(suami Nini Maramis), Laksamana TNI Soedomo (mantan suami Siska Piay),
Menteri Kehakiman Oetojo Oesman SH, Meneg BUMN Laksamana Sukardi (suami
Ratih Wullur). Juga Menko Kesra Agung Laksono (suami Amelia Wenas) &
Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih (istri dr. M.J.M. Mamahit).Sumber
0 komentar:
Posting Komentar