Kamis, 17 Januari 2013

Sebagian Petuah & Rahasia kaum Tountemboan

*22.SARANA RITUAL”*

PA -LUKUT-AN
Pa-lukut-an adalah istilah untuk orang sakti yang memiliki talenta istimewa, bahkan dipilih oleh Amang Ka-suru-an, Roh-roh serta Jiwa- jiwa dan para Apo’-apo’ yang sudah hidup di Ka-senduk-an , untuk dijadikan sebagai terminal perantara, medium atau tempat perhentian atau berdiam sementara serta sarana komunikasi untuk penyaluran dan penyampaian pesan - pesan dan petunjuk serta perintah atau maksud - maksud tertentu dari Amang Ka-suru-an, Roh - roh, Jiwa – jiwa serta para Apo’ - Apo’.
Orang - orang yang menjadi terminal komunikasi antara Amang Ka-suruan, Roh-Roh dan Apo’- apo’ dengan manusia adalah para Wali’an , Tona’as atau orang sakti yang terpilih atau memiliki talenta sebagai PA-LUKUT-AN (tempat untuk duduk atau berdiam).
Biasanya kedatangan Amang Ka-suru-an, Roh-roh atau Jiwa -jiwa atau Apo’- apo’ adalah secara spontan atau tiba - tiba tanpa ada tanda - tanda atau pemberitahuan sebelumnya , tetapi seringkali juga dipanggil oleh para Wali’an atau Tona’as apabila ada sesuatu hal yang sangat penting atau sangat mendesak untuk segera diselesaikan .
Pemanggilan Amang Ka-suru-an, Roh - roh dan Jiwa-jiwa atau Apo’- apo’ dilakukan dengan upacara ritual sesuai dengan kebiasaan dan adat istiadat para leluhur.
Amang Ka-suru-an, Roh- roh atau Jiwa- jiwa atau Apo’-apo’ yang datang lu-mukut pada orang sakti akan masuk secara gaib dalam sukma dari si pa-lukut-an.
Setelahl masuk dan merasuk jiwa dan sukma si pal-ukut-an , maka si pa-lukut-an pun memperlihatkan hal- hal yang aneh karena kesurupan , sambil melompat- melompat atau menari -menari atau berlenggang lenggok serta gemetaran , ia komat kamit dan mulai berkata- kata dalam bahasa yang hanya dimengerti oleh orang sakti atau orang pintar.
Pesan serta petunjuk yang disampaikan dalam bahasa rahasia atau bahasa isyarat diterjemahkan oleh orang sakti atau orang pintar yang mengerti serta tahu menerjemahkan.

Dalam keadaan istimewa, bahasa yang keluar dari mulut Pa-lukut-an, dapat dimengerti oleh semua orang.

PA-TEKA’AN
Pa-teka’an adalah istilah untuk orang sakti yang didatangi oleh Amang Ka-suru-an, Roh -roh atau Jiwa-jiwa serta Apo’-apo’ yang seakan - akan hinggap atau mampir dan menggunakan orang yang dihinggapi sebagai perantara untuk menyampaikan maksud kepada yang dituju (sifatnya hampir sama dengan pa-lukut-an, tetapi bedanya terletak pada waktu dan frekwensi terjadinya “‘teka’an” itu tidak tetap dan “teka’an” itu dapat berlaku pada siapa saja yamg mau didatangi oleh Amang Ka-suru-an, Roh-roh atau Jiwa-jiwa atau Apo’-apo.
Bahasa yang biasanya digunakan oleh Amang Ka-suru-an, Roh -roh atau Jiwa-jiwa serta Apo’-apo’ yang “tumeka’” adalah bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang.
PA-TEKA’AN secara harafia artinya (tempat berhinggap).

KI-NE’KEP
Artinya “dipeluk” dan diartikan juga kedatangan atau kesurupan makluk halus atau roh atau jiwa dari seseorang yang sudah meniggal.
Mahluk halus atau roh atau jiwa yang datang itu masuk kepada siapapun yang ingin didatangi atau dipegang atau di peluk oleh roh atau jiwa itu, walaupun yang bersangkutan tidak menginginkannya.
Adapun makhluk halus atau roh atau jiwa yang masuk dalam tubuh orang yang didatangi, biasanya ingin menyampaikan keinginan atau keluhan atau perhatian atau pelalyanan, bahkan permintaan balas dendam, atau sesajen, serta perlakuan istimewa bagi arwah atau pusaranya.

MEDIUM
Medium adalah upacara ritual untuk mengundang arwah atau jiwa yang sudah meninggal.
Perlengkapan yang harus disediakan a.l. tepung, lilin, kemenyan, sirih, pinang, sesajen, koro’bar, dll.

MA-UBAT
Ma-ubat adalah panggilan untuk dukun yang dapat menyembuhkan penyakit luar dalam.


MA-ALAB
Ma-alab adalah sebutan untuk dukun yang ahli menyingkirkan atau menghilangkan gangguan roh-roh jahat, dengan cara mengambil racun atau penyakit yang dikirim dalam tubuh manusia oleh roh jahat dengan cara-cara mistik dan gaib, maupun gerakan-gerakan dan sentuhan jamahan yang aneh serta komat-kamit bahasa rahasia.

MA-LEME’
Ma-leme’ adalah orang yang memiliki keahlian untuk mengobati penyakit rohani dan jasmani, lahir dan bathin, pengobatan dilakukan dengan tindakan serta gerakan-gerakan ritual, mistik dan gaib, maupun mantera dan komat kamit dengan bahasa rahasia .

MA-URU
Ma-uru adalah sebutan untuk ahli pijat tradisional yang dapat menyembuhkan sakit keseleo, pata tulang , sakit otot dll.
Dengan cara memijat sambil menggunakan minyak khusus untuk urut dan pijat.

MA-ANGKAY
Ma-angkay adalah dukun yang ahli menyingkirkan dan menghilangkan penyakit atau racun yang dikirim orang didalam tubuh manusia atau rumah serta tempat tertentu termasuk kebun, peralatan atau benda apapun , dengan cara mistik dan gaib.

PA-SA’KET-AN
Pa-sa’ket-an artinya “kiasan” , pelampiasan atau perbuatan seakan - akan melakukan sesuatu yang sebenarnya, tetapi sebenarnya hanya sebagai ungkapan, kiasan atau pelampiasan.
Contoh :
Bila seseorang digigit oleh ular berbisa “ka-luma’an” di bagian tangannya, maka seharusnya tangannya harus dipotong supaya racun tidak menjalar kebagian tubuh lainnya, tetapi dengan melakukan “su-ma-ket” mengambil sepotong kayu atau bambu, lalu bambu atau kayu tersebut dipotong seakan-akan tangan yang dipotong dengan menggunakan mantera atau bahasa doa rahasia yang khusus digunakan untuk su-ma’ket, maka racun tidak akan menjalar kebagian tubuh yang lain.
Bambu dan kayu yang digunakan disebut “si-na’ket-an”, dijadikan “pa-sa’ket-an”.

TA-WA’ANG
Ta-wa’ang adalah sejenis tanaman yang digunakan sebagai sipat tanah atau kebun atau halaman.
Menurut kepercayaan orang Kiowa , ta-wa’ang digunakan oleh Tu’ur e Tuama, sebagai tanda ikatan cinta kasih dengan Amut e We-wene.

SARAW
Saraw adalah sejenis tanaman yang batangnya menyerupai rotan dan dapat digunakan sebagai .
Orang Kyowa percaya bahwa saraw digunakan oleh Amut e We-wene sebagai tanda ikatan cinta dan kasih dengan Tu’ur e Tuama.

MA-TENGA’
Ma-tenga’ atau makan sirih pinang adalah adat kebiasaan leluhur yang dijadikan sebagai pelengkap dalam suatu acara menjamu seorang tamu, pesta, kenduri dan acara ritual maupun adat.

TENGA’
Tenga’ atau pinang adalah pelengkap keperluan upacara ritual dan digunakan juga oleh dukun sebagai bagian sesajen.

LALAY
LALAY sejenis tumbuhan dengan buah untuk keperluan TU-MENGA’ serta keperluan ritual dan obat-obatan.

KO-RO’BAR
Ko-ro’bar adalah pelepah mudah daun pinang yang digunakan sebagai .
Ko-ro’bar juga digunakan sebagai pembungkus atau dijadikan sarung untuk keperluan pengisian obat atau makanan dll.

APU
Apu adalah sejenis kapur putih yang dibuat dari bia atau kerang dan digunakan sebagai .

KERI’IT
Keri’it atau jahe ada dua jenis: yaitu KERI’IT REINDANG dan KERI’IT KULO’.
- Keri’it digunakan untuk obat dan rempah-rempah, wangi-wangian serta keperluan ritual.
- Keri’it kulo’ digunakan pula untuk keperluan dan kebutuhan lainnya, antara lain obat batuk.

SUKUR
Sukur sejenis jahe yang digunakan untuk obat terutama sebagai penangkal angin jahat atau pengusir racun dan penyakit apapun, antara lain obat perut, keperluan ritual dll.

WOWANG
Wowang atau bawang putih digunakan untuk obat-obatan, bau-bauan dan keperluan ritual.

SOLO
Solo atau minyak dibuat dari santan kelapa atau beberapa jenis buah atau tanaman yang mengeluarkan minyak .
Solo digunakan untuk obat-obatan, lampu penerangan, minyak goreng, masakan dan keperluan ritual dan kebutuhan lainnya.

RANO
Rano atau air digunakan untuk diminum baik untuk pelepas dahaga, juga untuk obat penyembuh penyakit, kebersihan, mandi, masakan, keperluan ritual dan kebutuhan lainnya.

RU’I
Ru’i atau tulang binatang apapun dijadikan ramuan obat dan keperluan ritual.

AMUT
Amut atau akar tanaman, pohon atau rumput dijadikan “pa-kerut-en” untuk ramuan obat dan keperluan ritual.

TE-TEMBUR
Te-tembut atau kemenyan dijadikan pengusir jin atau setan serta roh-roh jahat dan keperluan ritual.

SA’KETA/JARAK
Sa’keta dijadikan penangkal racun, menghancurkan dan melenyapkan kekebalan musuh hanya dengan , pemagar halaman supaya tidak dimasuki iblis atau roh jahat, dijadikan obat untuk bermacam-macam penyakit serta pa-sa’ket-an serta kebutuhan lainnya termasuk ritual

TURI
Turi dijadikan pelembab dan obat untuk orang yang baru bersalin serta keperluan ritual.

PONDANG
Pondang dijadikan rempah-rempah serta bahan obat serta keperluan ritual.

LALAI-NA WELAR
Lalai-na welar dijadikan obat panas dan penyakit lainnya serta keperluan ritual.

KA-LUNTAY
Ka-luntay dijadikan obat serta pengusir ular dan roh-roh jahat, serta keperluan ritual.

SEREWUNG
Serewung dijadikan obat kuat dan penyembuh penyakit-penyakit tertentu serta keperluan ritual.

TUNDAG
Tundag dijadikan rempah - rempah serta sayur dan keperluan ritual.

KU-KURU
Ku-kuru dijadikan rempah-rempah serta obat, wangi-wangian dan keperluan ritual (ku-kuru kulo’ wo ku-kuru reindang).

SALIMBATA’
Salimbata’ dijadikan rempah - rempah serta obat batuk, wangi-wangian dan keperluan ritual.

KUTU IN SAKIT
Kutu in sakit adalah pertanda bahwa ada keluarga sangat dekat akan meninggal.
Seseorang dalam rumah dapat dipenuhi kutu-kutu dirambut sebagai pertanda atau alamat buruk tentang adanya kedukaan.

PE-LUWA’ I ASU
Apabilall seekor anjing muntah didepan pintu, itu pertanda ada orang yang akan sakit keras atau meninggal didalam lingkungan keluarga.

TOYA’ANG MA-TUWENG
Apabila seseorang anak suka berjongkok sambil melihat diantara kaki kearah belakang, itu adalah pertanda ibunya akan hamil lagi dan ia akan memperoleh adik lagi.

TA’AR WO A’ATOR-EN WO PE-PE’DIS

TIYO’O MA-EMA’ ING KA-WENDU-AN I CAKELE TOUW, SA RA’ICA MA-SALE’ MA-KERE KA-WENDU-AN, AM-PA’PA’AN SI “WE-WENDU MA-PENDAM ING KA-WENDU-AN” SA-




Jangan mencabut nafas sesama,kalau tidak ingin nafas sendiri dicabut, sebab nafas kehidupan dijaga oleh “pemberi nafas kehidupan”, apalagi hanya dia yang dapat mencabut nafas seseorang, begitu pula siang malam dia mendengarkan nafas masing-masing, siapa yang mengambil nafas seseorang, maka nafasnya diambil untuk menggantikan nafas yang diambilnya.

WA’AR
WA’AR adalah permohonan izin secara halus dengan mendehem

SU-MOMOY
Su-momoy adalah bahasa halus untuk buang air besar.

TU-MIYA’ PORAK KU-MA’PA UTER
Tu-miya’ porak ku-ma’pa uter adalah bahasa halus atau kiasan untuk buang air besar dan air kecil.

ME’ILONG WO MI’PI’
Me’ilong wo mi’pi adalah bahasa kasar yang sama dengan berak dan kencing.

TIYO’O MA-KELAR AM-BISA-WISA atau jangan buang lendir dimana-mana karena tidak sopan dan tidak sehat.

TIYO’O MA-RURA’ AM-BISA-WISA artinya jangan buang ludah dimana saja sebab tidak sopan dan tidak sehat.

KAROT I NENDA’
Karot i nenda im bua’na ing kama adalah bersumpah dengan goresan darah yang berasal dari jari tangan, yang dilakukan untuk menyatakan kesungguhan serta sumpah dan janji setia serta ikatan persaudaraan yang tidak dapat dibatalkan.







TA’UN“TA’UN” artinya “TAHUN”
Satu tahun (sanga ta’un) terdiri dari 1x... bulan (sanga pulu’ tu-mela’uw ... nga- serap}.

SATU BULAN (sanga serap) terdiri dari 27 hari (sanga serap pute won dua nga-pulu’ tu-mela’uw pitu ngando).

Satu tahun sama dengan 3xx hari ( sanga ta’un pute won telu nga-atus wo ...nga-pulu’ tu-mela’uw esa ngando).

Perhitungan jumlah hari didasarkan pada rata-rata kurang lebih adanya cahaya bulan, mulai dari bulan baru sampai bulan mati.










(3). SIOUW TI-TIMBOY-AN ING KA-TOUW-AN

I. KA -TOUW-AN (HIDUP) :

Ka-touw-an ka-ure-ure ( hidup kekal)
Ka-touw-an ca-wana ka-siwak-an (hidup tak terbatas)
Ka- touw-an su-miwak (hidup terbatas)

II. KA-WASA (KUASA) :

Ka-wasa i mu’kur wo si lungus wo si aseng :
KA-WASA I MU’KUR (kuasa roh) :
mu’kur ka-ure-ure (roh kekal)
mu’kur ca-wana ka-siwak-an (roh terbatas)
mu’kur ma-siwak (roh yang dapat mati).
ka-wasa i lungus (jiwa)
ka-wasa i aseng (nyawa)

KA-WASA I A’AS (akal budi) :
e’endam (indera)
a’awon (karsa)
re-reka-en (kreasi)

KA-WASA I A’ATA’( GAYA) :
e’eter (kemampuan)
keter (kekuatan)
e’eter (tenaga)


III. E’EMA’AN (CIPTAAN) :

pa-pe’ilek-en (kelihatan)
touw, aloa, ti-nanem (manusia, binatang, tumbuhan).
tana’, rano, langi, roar, ka-yo’ba’an (tanah, air, langit, alam, jagad raya.)
.a-apa-an ( benda, zat , dll.)
ca-pa-pe’ilek-en (tak kelihatan)
reges (angin)
eges (udara)
oras (musim)
pa-reka--rekan (semu)
wuni (mahluk halus)
eli’ (benda-benda magis)
limbawa (fata morgana)

IV. PA-EMAN-EN (KEPERCAYAAN)

e’eman-en (keyakinan)
a’aram-en (tradisi)
u’utur-en ( legenda)

V. SI-SIGIL-EN (ANALISA)

o’owon (mythos)
u’us (logos)
I-ile’en (realita)


VI. U’SI Y-EN (AJARAN)

aram (budaya)
re-reka’en (rekayasa)
a’andey-an (ilmu)
e’eilek-en (pengetahuan)
tu-turu’en (pendidikan)
ukung (hukum) :
a’ator-en (aturan)
adat (etika)
e-eri-en (moralitas)

VII. RE-RE’NAS-EN (KEBIJAKSANAAN)

e-eren-an (jeli)
re-reka-an (kreatip)
e’ero’an (dinamis)

VIII. MA-ANDO (SOLIDARITAS/KEBERSAMAAN)

ticoy ing to-touw-an (pola hidup)
ki’i-ki’t-an (kepemimpinan)
i’ico-an won u’uwa’an (usaha dan produksi)
mem-palus-an
men-sen-sembong-an
men-san-sawang-an
men-sun-sule-an
men-tun-tulung-an
mem-pom-popo-an
mem-pom-pokey-an
men-sun-suli’an
men-ton-tolic-an
mem-bem-bean
me-upu-upus-an
me-lelo-lelo-an
men-tan-ta’ney-an
mem-pam-pa’ando-an
me-lupu-lupu-an
mem-bem-berot-an
me-san-sakey-an
mem-bum-buleng-an
men-tenteng-tenteng-an
mem-bim-bio-an
me-aki-akin-an
mem-bom-boko’an
mem-bam-bali-an
men-tun-turu’an
meng-genang-genang-an
me-aru-aruy-an
men-san-sale’an
men-ton-to’or-an
mem-bem-beteng-an
dll.


IX. KA-SENDUK-AN (PARADISO)

ka-aruy-an (kemakmuran)
tu-tumbi’an (keadilan)
ka-elur-an (kebahagiaan) :
aler (aman)
aruy (damai)
elur (sentosa)


Sumber


Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar