Kamis, 06 Desember 2012

Kampaye JWS-IvanSa Terbesar Sepanjang Sejarah Minahasa

TONDANO-‘’Luar biasa dan dahsyat. Sepanjang kami mengikuti kampanye, kampanye JWS-IvanSa ini yang terbesar dan terakbar dan tak ada yang bisa menandinginya sepanjang sejarah Minahasa.’’ Kalimat-kalimat itu keluar dari mulut rakyat tanah Toar Lumimuut yang menyaksikan kampanye terbuka pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung PDI Perjuangan, Jantje Wowiling Sajouw (JWS) dan Ivan Sarundajang (IvanSa), Kamis (6/12) kemarin di Lapangan Sam Ratulangi Tondano.
Sekira 150.000  massa pendukung pemimpin baru Minahasa pasangan JWS – IvanSa, menyatu dalam arak-arakan besar barisan pro Perubahan menuju kemenangan untuk Minahasa sejahtera dan bermartabat.

Kendaraan yang digunakan menurut salah satu pimpinan teras PDI Perjuangan James Sumendap, lebih dari 5 ribu buah yang didatangkan dari semua wilayah  yang mengangkut massa dari empat daerah pemilihan. Mulai dari pemilih pemula yang biasa disebut anak baru gede (ABG), pemuda-pemudi, bapak-bapak, ibu-ibu hingga oma-oma, dan opa-opa yang memadati pusat kota Tondano, tumpah ruah sampai ke pintu-pintu masuk Tondano seperti dari Kulo, Toliang Oki, dan Tataaran. Halaman rumah-rumah penduduk di seputar lapangan tempat kampanye dipenuhi massa.

Hujan yang turun rintik-rintik, terkadang agak deras, tidak menyurutkan animo dan  semangat massa besar pendukung JWS-IvanSa yang membentuk arus besar dari arah Kawangkoan- Sonder - Leilem, Tomohon, Tanawangko, Kembes - Kamangta, Eris - Toliang Oki, Tataaran - Koya ke  pusat kampanye di Lapangan Dr Sam Ratulangi. Arus besar massa pendukung pemimpin baru Minahasa juga tampak memenuhi jalan raya sepanjang Kakas - Remboken - Tondano. Hal  serupa juga diperagakan massa pendukung pemimpin yang diyakini akan mengubah  Wajah Minahasa yang selama 10 tahun terakhir ini suram ke Minahasa sejahtera dan bermartabat tampak sambil meneriakkan yel yel JWS - IvanSa  di hampir semua jalan-jalan kota Tondano.

Nampak hadir dalam kampanye akbar itu, sejumlah fungsionaris DPP PDI Perjuangan, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Vanda Sarundajang dan Anggota DPR RI Fraksi PAN  dan sekaligus Ketua Komisi V DPR RI Yasti Supredjo, sejumlah Wali Kota/Bupati dan Wakil Wali Kota/Bupati, DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara, sejumlah Anggota DPRD Minahasa Fraksi Partai Golkar, serta para simpatisan dari berbagai partai politis dan ormas.

“JWS – IvanSa adalah pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang dapat mengembalikan kejayaan Kabupaten Minahasa yang merupakan tanah leluhur kita. Baru menjadi calon saja dalam beberapa bulan ini, JWS –IvanSa dapat melobby proyek senilai Rp100 Miliar sehingga wajah Minahasa berangsur cantik kembali,” tegas Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan dan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Olly Dondokambey saat menyampaikan orasi politik yang disambut dengan tepuk tangan ratusan ribu peserta kampanye.

Olly sendiri dikenal oleh rakyat Minahasa sebagai anggota DPR RI yang banyak membantu di Minahasa. Banyak juga gereja-gereja yang sudah dibantunya. Senada dengan Olly, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Vanda Sarundajang yang kerap disapa Vasung dan dikenal gigih memperjuangkan kepentingan Sulawesi Utara menyatakan, kepercayaan masyarakat Minahasa yang menginginkan perubahan dan kemajuan Minahasa akan dapat dijawab oleh JWS-IvanSa.  “JWS-IvanSa akan didukung penuh oleh Pak Olly Dondokambey yang memiliki komitmen yang luar biasa bagi Sulawesi Utara,” tegas Vanda.

DUKUNGAN LUAR BIASA

Melihat fakta-fakta dukungan yang sungguh luar biasa dan spektakuler ternyata kemudian melahirkan keputusan baru dan mendadak dari massa pendukung pasangan-pasangan lainnya untuk segera bergabung dengan barisan JWS – IvanSa. Mereka mengubah dukungan langsung kepada pasangan JWS-IvanSa setelah menyaksikan kenyataan, bahwa popularitas dan dukungan terhadap JWS-IvanSa  tidak mungkin lagi terkejar.

 “Lebe bae torang pe suara kase kepada pasangan calon yang dipastikan menjadi pemenang,” ujar sekelompok warga yang dilalui arak-arakan besar pendukung JWS – IvanSa di jalur jalan Tataaran - Tondano.

Sejumlah pengamat yang kritis di lokasi kampaye mengatakan, arak-arakan hari ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Minahasa, apalagi dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati saat ini. Hal yang paling membanggakan  tidak ada sesen pun dari para peserta kampanye yang dibayar. “Semua datang dengan sukarela, datang dengan semangat perubahan,” ujar anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Fraksi PDI Perjuangan Steven Kandouw.

Ivan Sarundajang dalam orasi politiknya, menyampaikan visi dan misinya untuk melakukan perubahan spektakuler di segala bidang. IvanSa juga mengingatkan kepada pendukungnya agar jangan sampai hati nurani rakyat Minahasa hanya dihargai dengan beras dan serangan fajar.

“Jangan kita gadaikan harga diri kita dengan uang dan beras. Saat ini semua lembaga survey menyatakan duet JWS-Ivansa sudah berada di atas calon lain tepatnya diposisi 38 persen, ini harus kita jaga dan tingkatkan, bila perlu menang pada posisi diatas hasil survey,” tegas Ivansa. 

Hal senada juga disampaikan oleh JWS yang tampil memukau. “Sudah waktunya Minahasa bangkit dari tidur dan melakukan terobosan untuk kesejahteraan bersama,” kata JWS.Ia mengungkapkan, kemenangan PDI-P sudah di depan mata. ”Sudah jelas, dan saya yakin duet JWS-Ivansa bisa meraih angka kemenangan  50 persen lebih,” ujarnya.  JWS mengingatkan kepada pada pendukungnya, kalau yang bisa mengalahkan mereka adalah kecurangan.

“Diingatkan kepada penyelenggara untuk bekerja jujur. Bagi PNS yang sengaja menghilangkan satu suara saja milik JWS-Ivansa berarti karier mereka sudah tamat,” tegasnya.  Ada yang menarik dari orasi yang dibawakan JWS, dimana dirinya sedikit menyinggung soal karier jabatannya sebagai wakil bupati. ”Saya dulu berdiri disini dan mampu mengalahkan PDI-P lima tahun lalu.

Saat itu saya sangat bangga karena terpilih menjadi wakil bupati. Namun kegembiraan itu ternyata tidak bertahan lama. Sesudah itu saya lebih banyak menangis. Namun, saya yakin mulai tahun ini saya tidak akan menangis lagi dan akan tertawa gembira dengan kemenangan PDI-P dan rakyat Minahasa,” ujar JWS.

Lanjutnya, bila saat ini ada suara sumbang yang mengatakan pemerintahan saat ini gagal. Saya akui saya berada dalam kegagalan itu. Namun itu karena saya tidak pernah dilibatkan dalam berbagai pengambilan keputusan dan juga pemerintahan. “Saya lebih banyak menangis di ruang  wakil bupati. Para pejabat takut dan enggan masuk ruangan saya karena terancam diganti,” ungkapnya.

Ditambahkannya, jika masyarakat tanah Toar Lumimuut memberikan kepercayaan kepada JWS-Ivansa, tidak ada lagi rasa takut yang akan diciptakan di lingkup PNS seperti sekarang. PNS tidak perlu lagi turun ke danau untuk membersihkan eceng gondok, cukup melayani masyarakat.

“Bukan hanya PNS, para perangkat desa juga akan sejahtera. Pasalnya kami berencana mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp10 miliar untuk perangkat desa, selain memprioritaskan kesejahteraan pegawai termasuk para guru dan kualitas pendidikan juga harus ditingkatkan,” ucapnya yang disambut tepuk tangan meriah para pendukungnya.

Usai membawakan orasi baik JWS-Ivansa dan keluarga, petinggi partai dan partai pendukung serta kader dan simpatisan melakukan doa bersama, memanjatkan puji syukur karena kampanye berjalan sesuai yang diinginkan.

Pantauan wartawan, saat kampanye selesai aparat Polres Minahasa dan Polres Tomohon harus disibukkan dengan mengatur arus lalu lintas yang begitu padat. Pendukung yang datang dari Dapil I, II, III dan IV berbondong-bondong meninggalkan lokasi kampanye. Kemacetan bukan hanya terjadi di Tondano, tapi juga di Tomohon, Sonder, Remboken dan sejumlah ruas jalan lainnya.

Sumber

Related Articel:

0 komentar:

Posting Komentar