Di Indonesia bis-bis yang lalu lalang saat ini biasanya menggunakan
bahan bakar bensin atau gas, tetapi kini ada sebuah bus yang
dikembangkan oleh Utah State University menggunakan bahan bakar listrik
yang dapat diisi ulang secara wireless atau nirkabel. Pengisiannya
dilakukan disetiap halte atau pemberhentian bis dengan plat yang ada
disimpan di pemberhentian bis dan dibawah mobil bis. Wireless Power Unit
(WPT) dapat mentransfer energi sebesar 5 KW sepanjang 25 cm plat dengan
efesiensi hingga 90 persen menggunakan prinsip induksi listrik.
Bis sepanjang 12 meter ini diharapkan mampu menempuh jarak tertentu di
sekitar kampus Utah State University. Proyek ini dikembangkan dengan
dana 1,6 juta poundsterling dari US Federal Transport Authority.
Teknologi ini akan dikembangkan untuk hal-hal yang lebih dari sekedar
bis di universitas tetapi untuk produksi secara masal. Wesley Smith, CEO
Wave (sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan Utah State University
yang terlibat dalam pengembangan WPT ini), mengatakan bahwa ia
mengharapkan bahwa pada rute tertentu, bis ini akan lebih murah daripada
bis yang menggunakan bensin.
0 komentar:
Posting Komentar